Lakalantas di Jln Thamrin Kupang, Keluarga Melito Amaral Duga Meninggal Tak Wajar

Kecelakakan lalu lintas (lakalantas) yang merenggut nyawa Melito Amaral (19) diduga keluarga meninggal tidak wajar.

Penulis: Gecio Viana | Editor: Rosalina Woso
POS KUPANG/GECIO VIANA
Paman korban, Carlos Soares Pinto (kanan) ditemani sepupu korban, Francelino Pinto (kiri) saat ditemui di Mapolres Kupang Kota pada Selasa (14/1/2019). 

Lakalantas di Jln Thamrin Kupang, Keluarga Melito Amaral Duga Meninggal Tak Wajar

POS-KUPANG.COM | KUPANG - Kecelakakan lalu lintas (lakalantas) yang merenggut nyawa Melito Amaral (19) diduga keluarga meninggal tidak wajar.

Korban sebelumnya mengalami lakalantas di Jln Thamrin Kelurahan Fatululi, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang tepatnya di dekat Warung Makan Milenium pada Senin (30/12/2019) malam.

Melito Amaral (19) merupakan seorang pelajar dan berdomisili di Kamp Pengungsi WNI Eks Tim-Tim di Desa Oebelo Lokasi 45, RT 14 RW 06, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang.

Dugaan korban meninggal tidak wajar karena pihak keluarga menemukan di luka tidak wajar di tubuh korban yakni luka diduga tusukan benda tajam di ketiak kanan, patah tulang pada paha kaki kanan dan terdapat luka sayatan diduga sayatan benda tajam di bagian telinga serta pipi korban.

Demikian disampaikan paman korban, Carlos Soares Pinto (58) ditemani sepupu korban, Francelino Pinto (21) saat ditemui di Mapolres Kupang Kota pada Selasa (14/1/2019).

"Setelah kami mandikan jenazah, kami lihat ada yang tidak beres, kami lihat ada satu luka tusukan di ketiak korban dan luka lainnya. Tidak seperti orang yang dapat luka kalau celaka motor," ujar Carlos.

Dikisahkannya, sebelum korban meninggal, ia berpamitan kepada keluarga untuk mengikuti salah satu pesta pembaptisan di Desa Oebelo pada Minggu (29/12/2019).

Selanjutnya, pihak keluarga mendapatkan kabar pada Senin (30/12/2019) sekitar pukul 04.00 Wita.

Mendengar kabar tersebut, pihak keluarga kaget dan tidak menyangka, korban yang kesehariannya jarang ke Kota Kupang tiba-tiba dikabarkan meninggal.

Carlos menuturkan, korban sebelumnya dibonceng oleh rekannya bernama Fransisco de Araujo alias Santet dari tempat pesta menuju rumah rekannya di sekitar tempat tinggal korban.

Selanjutnya, korban bersama rekannya Santet menggunakan motor matic Yamaha Fino warna merah meninggalkan kompleks perumahan.

Hal ini dibenarkan sepupu korban Francelino Pinto (21) yang melihat korban yang dibonceng Santet melintas ke rekan korban lainnya yang bertempat tinggal di dalam kompleks pemukiman

Saat itu, Francelino bersama sejumlah rekannya duduk di kandang Natal yang dibuat warga melihat korban dari arah pemukiman kompleks menuju ke luar lokasi.

"Saya lihat sekitar jam 1 malam mereka keluar naik motor, saya juga hampir diserempet," kata Francelino.

Sumber: Pos Kupang
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved