Public Service Pos Kupang
Drainase di Lewoleba Penuh Sampah, Ini Tanggapan Apolinaris Demong Lurah Selandoro
Saluran Drainase di Lewoleba penuh sampah, ini tanggapan Apolinaris Demong Lurah Selandoro, Public Service Pos Kupang
Penulis: PosKupang | Editor: Kanis Jehola
Saluran Drainase di Lewoleba penuh sampah, ini tanggapan Apolinaris Demong Lurah Selandoro, Public Service Pos Kupang
POS-KUPANG.COM - SELAMAT pagi Pos Kupang. Tolong muat curhat ini. Saya sampaikan bahwa kondisi drainase Jalan Trans Lembata, Kelurahan Selandoro, Kecamatan Nubatukan sangat memprihatinkan. Dipenuhi sampah. Saat musim hujan seperti sekarang, dampaknya, laju air terhambat sehingga meluber sampai ke badan jalan.
Kota ini seperti tidak ada yang urus lagi. Sampah di mana-mana. Kalau hujan got pasti tersumbat, air tergenang di jalan. Masyarakat rentan terkena penyakit demam berdarah dan malaria. Sistem aliran drainase juga sangat buruk. Air tidak mengalir tetap tergenang. Mohon Pemerintah Kabupaten Lembata perhatikan hal ini. Terima Kasih. Markus Tibo, Warga Lewoleba.
Tanggapan
Tim Kebersihan Kelurahan Selandoro Beraksi
SAYA sudah mengerahkan masyarakat untuk mengeruk tanah dan sampah yang menyumbat drainase di sepanjang jalan protokol tersebut. Selama seminggu ini saya dan tim kebersihan serta masyarakat, kami maugali lagi. Tim beranggota 10 orang dari kelompok masyarakat juga.
Setiap tahun memang wilayah jalan protokol selalu banjir dan air dalam drainase akan meluap. Selain karena ada tumpukan sampah dan tanah sistem aliran drainasenya juga tidak baik.
• Strategi Pengembangan Pertanian Rakyat di NTT
Memang kita prihatin juga. Dari tahun ke tahun tumpuk terus. Drainase yang membawa air sampai ke laut juga hanya satu. Kondisi drainase seperti ini juga disebabkan karena adanya perencanaan pembuatan drainase yang kurang bagus.
Timbunan tanah di drainase 1 meter lebih. Ukuran drainase juga kecil. Drainase agak datar sehingga aliran air tidak lancar. Perencanaan juga kurang bagus karena banyak belokan. Harus buat perencanaan kembali soal drainase karena air tidak mengalir tapi tergenang.
Kesadaran warga juga masih lemah. Mereka menganggap drainase adalah tempat membuang sampah. Nanti tahun ini akan ada 5 unit motor pengangkut sampah di Kelurahan Selandoro dan rencananya akan dibagikan di setiap lingkungan. Selain itu akan dibentuk juga tim kebersihan. Mudah-mudahan dengan tenaga kerja dan peralatan yang ada kita bisa kurangi sampah.
Saya memperkirakan dana untuk program kebersihan mencapai Rp 200 juta, termasuk pengadaan 5 unit motor pengangkut sampah. Terima Kasih.
Apolinaris Demong
Lurah Selandoro