Tentara Iran Tembakan Dua Rudal Buatan Risia Jatuhkan Pesawat Sipil Ukraina Tewasan 176 Penumpang

Tentara Iran Tembakan Dua Rudal Buatan Risia Jatuhkan Pesawat Sipil Ukraina Tewasan 176 Penumpang

Editor: Alfred Dama
Iranian Students News Agency (ISNA
Pesawat Boeing 737 Ukraine International Airlines Ukraina jatuh di Iran. 

Tentara Iran Tembakan  Dua Rudal Buatan Risia Jatuhkan Pesawat Sipil Ukraina Tewasan 176 Penumpang

Akhirnya, Iran Akui Tak Sengaja Tembak Pesawat Boeing 737 Ukraina

POS KUPANG.COM, TEHERAN --  Sejumlah tentara Iran diduga tak memiliki kemampuan mendeteksi dan membedahkan pesawat militer atay pesawat sipil.

Sikap profesional itu diduga membuat awak rudal panik saat mengetahui ada pesawat yang mendekati area militer mereka.

Sehingga secara tak sengaja menembakan dua rudal buatan rusia yang menyebabkan jatuhnya pesawat Boeing 737 milik Ukraina di Teheran Iran

Militer Iran akhirnya mengakui bahwa mereka tidak sengaja menembak jatuh pesawat Boeing 737 milik Ukraina.

Sebanyak 176 orang tewas ketika maskapai Ukraine International Airlines jatuh di Teheran pada Rabu pagi waktu setempat (8/1/2020).

Potongan pesawat Boeing 737-800 milik maskapai Ukraina International Airlines nomor penerbangan 752, yang jatuh di dekat Bandara Teheran pada Rabu (8/2/2020).
Potongan pesawat Boeing 737-800 milik maskapai Ukraina International Airlines nomor penerbangan 752, yang jatuh di dekat Bandara Teheran pada Rabu (8/2/2020). (Potongan pesawat Boeing 737-800 milik maskapai Ukraina Inter)

Insiden itu terjadi beberapa jam setelah Garda Revolusi Iran membombardir dua pangkalan AS di Ain al-Assad dan Irbil, Irak.

Awalnya, Teheran membantah bahwa pesawat Boeing 737 itu jatuh karena tidak sengaja ditembak oleh rudal mereka.

Bahkan, negara yang dipimpin Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei itu memersilakan sejumlah negara untuk ikut dalam penyelidikan.

Namun dalam pernyataan yang dirilis IRNA dikutip AFP dan Sky News Sabtu (11/1/2020), pihak militer akhirnya mengakui tak sengaja menjatuhkan pesawat Ukraina itu.

Mengutip sumber pejabat lokal, maskapai tersebut disebut masuk ke "area sensitif militer", dan dikira sebagai "pesawat musuh".

Pejabat itu mengungkapkan, insiden itu terjadi karena negaranya bersiaga terhadap kemungkinan balasan yang dilancarkan AS.

Ofisial tersebut berjanji, mereka akan melakukan perbaikan, terutama mengagendakan "pembaruan" untuk mencegah insiden serupa di masa depan.

Empat peluru kendali mengudara di sebuah kawasan gurun yang tak disebutkan di Iran. Foto ini diperoleh dari divisi publikasi Garda Revolusi, Sepah News.
Empat peluru kendali mengudara di sebuah kawasan gurun yang tak disebutkan di Iran. Foto ini diperoleh dari divisi publikasi Garda Revolusi, Sepah News. (afp photo)

Pernyataan itu juga menambahkan, operator sistem pertahanan itu akan diadili, dengan simpati diberikan kepada keluarga korban.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved