Apa yang Terjadi di Balik Kebakaran Hutan yang Melanda Australia dan Memakan Korban Hingga Hari Ini?

"10 juta orang terperangkap api, ratusan ribu orang telah dievakuasi dari rumah mereka, 24 orang meninggal terbakar, 500 juta binatang mati terbakar."

Editor: Agustinus Sape
Supplied: Belinda Attree
Ribuan sapi tewas dalam kebakaran hutan dan semak di Australia. 

Pihak berwenang sudah memerintahkan evakuasi sebelum kebakaran tiba, namun banyak yang tidak bisa meninggalkan daerah tersebut dan harus bertahan di pinggir pantai ketika api melanda.

Ribuan orang akhirnya dievakuasi dengan kapal angkatan laut Australia, karena jalan darat di sekitar kota Mallacoota ditutup selama beberapa minggu akibat masih dianggap berbahaya untuk dilewati.

Ini adalah untuk pertama kalinya militer dilibatkan untuk mengevakuasi warga sipil yang menghadapi bencana di Australia.

Akibat kebakaran yang menghancurkan sebuah pertanian di Wairewa di East Gippsland Victoria 3 Januari 2020.
Akibat kebakaran yang menghancurkan sebuah pertanian di Wairewa di East Gippsland Victoria 3 Januari 2020. (ABC News: Nicole Asher)

Apa bedanya kebakaran hutan di Indonesia?

Kalau di Indonesia banyak kebakaran hutan lebih disebabkan karena pembukaan lahan, selain untuk memusnahkan tanaman tua seperti kelapa sawit, maka kebakaran disebabkan oleh kesengajaan.

Di Australia, walau ada juga kebakaran yang sengaja dilakukan mereka yang 'iseng' yang disebut sebagai 'arsonist', sebagian besar terjadi karena fenomena alam.

Australia sudah lama diketahui sebagai benua paling kering di dunia. Dalam beberapa tahun terakhir daerah pedalaman sudah mengalami kekeringan yang parah.

Di beberapa tempat malah hujan sudah tidak turun selama 1-2 tahun.

Suhu dan kecepatan angin juga sangat berpengaruh.

Dengan kombinasi kekeringan, suhu panas yang kadang bisa mencapai 30 sampai 40 derajat Celcius ditambah angin kencang dengan kecepatan 40-50 km per jam, kebakaran mudah terjadi.

Kebakaran alami terjadi karena dalam situasi seperti ini muncul petir. Di Australia setiap harinya di malam hari, terjadi sambaran petir ribuan kali. Ketika petir itu menyambar rumput atau pohon yang kering, maka kebakaran merebak.

Australia juga udaranya sangat kering, lain halnya dengan Indonesia, dimana tingkat kelembaban bisa mencapai 70-90 derajat, yang menyebabkan kita berkeringat ketika suhu panas.

Di Australia, tingkat kelembaban rendah, kadang bisa mencapai 10 persen, artinya udara yang kering tidak berisi uap air yang banyak sehingga mudah terbakar.

Ibukota Australia Canberra juga dipenuhi dengan kabut asap karena kebakaran yang terjadi sekitar wilayah tersebut.
Ibukota Australia Canberra juga dipenuhi dengan kabut asap karena kebakaran yang terjadi sekitar wilayah tersebut. (Supplied: James Dyer)

Amankah mengunjungi Australia?

Lokasi kebakaran semak kebanyakan terjadi di daerah pedalaman Australia, yang memang sangat luas.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved