8 Ketegangan Iran vs Amerika Serikat Sejak 2019, Tembak Drone hingga Bunuh Qasem Soleimani
8 Ketegangan Iran vs Amerika Sejak 2019, Tembak Drone hingga Bunuh Qasem Soleimani
Pada 12 Mei 2019, empat kapal, dengan tiga di antaranya kapal tanker, mengalami kerusakan serius di Teluk, dengan AS menyalahkan Iran.
Kemudian 13 hari sesudahnya, Washington mengumumkan penerjunan 1.500 tentara tambahan ke Timur Tengah untuk "menangkal ancaman" Teheran.
Di 13 Juni 2019, dua kapal tanker dari Norwegia dan Jepang diserang di Teluk Oman, di mana negara Barat menyebut Iran bertanggung jawab.
4. Drone AS Ditembak Jatuh
Pada 20 Juni 2019, Garda Revolusi Iran mengumumkan mereka menembak jatuh drone AS di Selat Hormuz karena dianggap melanggar wilayah udara mereka.
Trump dilaporkan sempat mengesahkan serangan balasan.
Namun suami Melania itu memutuskan membatalkannya di menit terakhir.
• Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei Ancam Pukul Balik Amerika Jika Memukul Iran Duluan
• Terbukti Lakukan Perkosaan pada 48 Pria di Inggris, Begini Cara Reynhard Sinaga Rayu Calon Korban
Empat hari kemudian, Gedung Putih memberikan sanksi kepada Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei dan pejabat senior Iran lainnya.
Kemudian di 18 Juli, Trump mengklaim bahwa AS menembak jatuh drone Iran karena membahayakan kapal perangnya di Selat Hormuz.
5. Serangan di Fasilitas Minyak Arab Saudi
Pada 14 September 2019, serangan udara yang diklaim kelompok pemberontak Yaman, Houthi, menerjang dua fasilitas minyak Saudi, Aramco.
Oleh negara-negara Barat, Iran dituding sebagai biang keladi serangan tersebut.
Tetapi, Teheran membantahnya.
Enam hari kemudian, Trump mengumumkan "sanksi terkuat yang pernah dijatuhkan" dengan menyasar sektor perbankan.
Pada 7 November, Teheran melanjutkan program pengayaan uranium di fasilitas pembangkit Fordo, dan menjadi kemunduran keempat mereka dari perjanjian 2015.