Proyek Molor di Ende
Tak Hanya Tenaga Kerja, Ternyata Ini Juga Jadi Kendala Lambannya Proyek di Kabupaten Ende
Tak hanya Tenaga Kerja, ternyata ini juga jadi kendala lambannya pengerjaan proyek di Kabupaten Ende
Penulis: Robert Ropo | Editor: Kanis Jehola
Tak hanya Tenaga Kerja, ternyata ini juga jadi kendala lambannya pengerjaan proyek di Kabupaten Ende
POS-KUPANG.COM | ENDE - Selain tenaga kerja, keterbatasan peralatan pendukung menjadi salah satu kendala lambannya penyelesain berbagai proyek pemerintah di Kabupaten Ende.
Kepala Bagian (Kabag) Pembangunan Setda Ende, Andreas Worho mengatakan hal itu kepada Pos-Kupang.Com, Senin (6/1/2020) di Ende.
Andreas mengatakan bahwa berdasarkan pantauan pihaknya terlihat bahwa selain tenaga kerja ketersediaan peralatan pendukung menjadi kendala lambannya penyelesain proyek di Kabupaten Ende.
• Andreas Worho Beberkan Kendala Lambannya Penyelesaian Pekerjaan Proyek di Ende
"Tidak semua rekanan memiliki peralatan berat untuk menyelesaikan pekerjaan sementara itu di sisi lain peralatan milik PU Kabupaten Ende banyak yang rusak jadi untuk menyelesaikan pekerjaan pihak rekanan terpaksa menyewa peralatan milik rekanan lain," kata Andreas.
"Belum lagi di desa-desa juga membutuhkan peralatan berat untuk membuka jalur jalan baru yang didanai dari ADD," ujar Andreas.
Menurut Andreas dua kendala utama yakni tenaga kerja dan peralatan menjadi soal sehingga banyak proyek pemerintah yang tidak bisa diselesikan tepat waktu.
• Pasien DBD Terjebak Satu Jam Lebih di Jembatan Ambrol Pantura Flores
Sedangkan mengenai keterbatasan waktu menurut Andreas tidak menjadi alasan utama karena pihak rekanan sudah tahu soal batas waktu pekerjaan.
Begitupun budaya dan adat juga tidak menjadi alasan serta kondisi cuaca. "Saya rasa cuaca justru sangat bersahabat karena sepanjang waktu tahun 2019 jarang terjadi hujan serta hujan baru terjadi pada akhir Desember maupun awal Januari 2020," kata Andreas.
Sebelumnya Andreas Worho mengatakan bahwa tenaga kerja menjadi salah satu alasan lambannya pekerjaan proyek pemerintah yang didanai dari APBD II Kabupaten Ende Tahun Anggaran 2019.
Hal ini dikatakan Andreas menjawab Pos- Kupang.Com di ruang kerjanya ketika dikonfirmasi mengenai salah satu alasan lambannya penyelesain proyek di Kabupaten Ende, Senin (6/1/2020).
Andreas mengatakan berdasarkan evaluasi dan pantuan di lapangan menunjukan bahwa keterbatasan tenaga kerja menjadi satu alasan lambannya penyelesain proyek di Kabupaten Ende.
"Kita lihat jika ada rekanan yang mendapatkan proyek besar maka yang bersangkutan harus membagi tenaga kerja ke sejumlah item pekerjaan karena terbatasnya tenaga kerja," kata Andreas.
Menurut Andreas apabila tenaga kerja dalam jumlah yang cukup maka dipastikan bahwa proyek pemerintah bisa diselesaikan sesuai dengan waktu yang ada dalam kontrak.
Andreas mengatakan bahwa minimnya tenaga kerja dikarenakan rata-rata para pekerja terserap ke ratusan proyek pemerintah yang memang dilepas dalam waktu yang bersamaan.
"Selain itu tidak semua warga mau bekerja menjadi buruh dalam suatu proyek pemerintah," ujar Andreas. (Laporan Reporter POS- KUPANG.COM, Romualdus Pius)