Belum ada Pasien DBD dan Diare yang Dirawat di Puskesmas Tarus
Belum ada pasien DBD dan Diare yang dirawat di Puskesmas Tarus, Kabupaten Kupang
Penulis: Edy Hayong | Editor: Kanis Jehola
Belum ada pasien DBD dan Diare yang dirawat di Puskesmas Tarus, Kabupaten Kupang
POS KUPANG.COM | OELAMASI - Puskesmas Tarus di Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, sejauh ini belum ada pasien demam berdarah dengue ( DBD) dan diare yang mendapat perawatan.
Ada beberapa pasien diare yang datang, tetapi setelah diobati langsung pulang ke rumahnya. Diharapkan para warga perlu menjaga kesehatan lingkungan sebaik mungkin sehingga tidak terserang penyakit DBD dan diare.
Kepala Puskesmas Tarus, drg. Imelda Sudarmadji menyampaikan hal ini kepada Pos Kupang, Senin (6/1/2020).
• Kisah Warga Kotodirumali 74 Tahun Indonesia Merdeka Baru Bisa Menikmati Jalan Beraspal
Dijelaskan Imelda, berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, memasuki musim hujan seperti sekarang ini, pasien yang terkena DBD dan diare cukup banyak.
Namun pada awal tahun 2020 ini, kata Imelda, pihaknya belum menerima pasien DBD dan diare dalam kondisi gawat sehingga diperlukan perawatan intensif. Pasien DBD sejauh ini belum ada sedangkan diare ada beberapa, tetapi setelah diberikan pengobatan lalu pulang.
• Bupati Tahun Lantik Asisten 1 dan II di Taman Buat
"Harapan kita tentu tidak ada yang fatal. Memang kita belum tahu kedepannya apakah nanti ada pasien DBD dan diare yang datang. Himbauan kami tentu warga perlu jaga kesehatan lingkungan tempat tinggal masing-masing agar terhindar dari penyakit DBD dan diare," kata Imelda.
Sebelumnya Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Melki Laka Lena saat berkunjung ke RSUD Naibonat, Sabtu (4/1/2020) mengatakan, dalam pemantauannya ke beberapa rumah sakit di daratan Timor, Sumba, Sabu dan Rote, pengeluhan utama adalah penyakit DBD dan diare.
Kondisi ini, katanya, bukan hal baru karena setiap memasuki musim hujan maka dua penyakit ini yang paling dominan. Terhadap kondisi ini, kata Melki, pihak rumah sakit telah menghimbau warga untuk melakukan gerakan 3M.
"Saya kira masyarakat harus terus diberikan kesadaran untuk menjaga lingkungan. Persoalan diare dan DBD itu karena lingkungan tidak bersih. Tapi saya tanyakan di beberapa daerah memang sudah antisipasi pencegahannya," kata Melki. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Edi Hayong)