Bencana di NTT
Antisipasi Banjir Warga Bersihkan Drainase di Pasar Penfui
Terkait bencana di NTT antisipasi banjir warga bersihkan drainase di Pasar Penfui Kota Kupang
Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Kanis Jehola
Terkait bencana di NTT antisipasi banjir warga bersihkan drainase di Pasar Penfui Kota Kupang
POS-KUPANG.COM | KUPANG - Untuk mengantisipasi banjir sejumlah warga membersihkan drainase di dekat pasar Penfui, RT 9/RW 4, Kelurahan Penfui, Kota Kupang, Senin (5/1/2020).
Pantauan POS-KUPANG.COM, dranaise yang dibersihkan tersebut penuh dengan tanah, ranting kayu dan sampah plastik.
• Dukungan Maju di Pilkada 2020, Bupati Malaka Stefanus Bria Seran Serahkan ke Partai Politik
Leonardus Neno, pria paruh baya yang mengkoordinir pembersihan drainase tersebut, mengatakan, ia dan rekan-rekannya bukan warga setempat.
Ia mengaku mereka diminta oleh pihak Angkatan Udara El Tari Kupang untuk membersihkan drainase tersebut.
"Kami bukan warga di sini. Yah saya kira drainase ini memang harus dibersihkan, apalagi ini musim hujan dan beberapa ini hujan lebat," ungkapnya.
• Walaupun Cuaca Buruk, Wisatawan Masih Nekad Berwisata ke Pulau-Pulau di Labuan Bajo
Ia katakan, jika tidak dibersihkan, saat hujan air akan meluap ke jalan, rumah warga dan ke pasar. Selain itu, ia mengimbau agar warga jangan lagi membuang sampah di drainase.
"Kasihan saja, kalau masih ada yang buang sampah di drainase, jelas bisa memicu banjir, jadi demi kebaikan bersama, mari kita tertib buang sampah," ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, Badan Metereologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Metereologi El Tari Kupang mengeluarkan peringatan potensi hujan lebat dan angin kencang di wilayah Provinsi Nusa Tenggara (NTT) 4 Januari hingga 7 Januari 2020.
Kepala BMKG Stasiun Metereologi El Tari Kupang, Agung Sudiono Abadi kepada POS-KUPANG.COM, Sabtu (4/1/2020) menjelaskan, berdasarkam hasil analisis dinamika atmosfer pada pukul 16.00 WITA tanggal 04 Januari 2020, teridentifikasi sistem tekanan rendah di Samudra Hindia sebelah barat daya pulau Sumba NTT (1004 mb).
Menurutnya tekanan rendah tersebut diprakirakan akan semakin rendah menyebabkan terjadi pertemuan angin (konvergensi) serta belokkan angin di atas wilayah NTT.
Dia katakan anomali suhu muka laut di wilayah Samudra Hindia selatan Nusa Tenggara berkisar +1.5 C hingga +4.0 C yang meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan dan angin kencang.
Lanjutnya, kondisi ini dapat berpotensi menyebabkan terjadinya hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang yang berpotensi mencapai 30 km/jam di hampir seluruh wilayah NTT dalam periode beberapa hari kedepan, terutama di wilayah Kabupaten Manggarai Barat, Manggarai, Manggarai Timmur, Ende, Sikka, Alor, Sabu, Rote Ndao,TTS, Sumba Timur, dan Sumba Barat Daya.
"Masyarakat dihimbau agar waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapatditimbulkan seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, pohon tumbang, sambaran petir, dan jalan licin," ungkapnya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Laus Markus Goti)