BAHAYA : Hujan Meteor Quadrantid Terjadi Malam Ini, Awas Hati-Hati
siap-siap, puncak peristiwa hujan meteor Quadrantid bakal terjadi pada Sabtu (4/1/2020). Adapun menurut keterangan Lembaga Penerbangan dan Antariksa N
Panas itulah yang dapat menghancurkan meteoroid tersebut.
"(Hingga akhirnya) menghasilkan panas dan cahaya yang muncul dalam bentuk lintasan di langit," tulis Lapan.
Sebenarnya, peristiwa terlihatnya lintasan cahaya di langit atau hujan meteor bisa muncul kapan saja dan datang dari daerah mana saja di langit.
• Striker Persib Bandung asal Chad Ezechiel Resmi Mundur, Lihat Kesedihan Pemain Maung dan Bobotoh
Lapan menjelaskan, peristiwa terbakarnya meteoroid ini biasanya berlangsung pada ketinggian 70-100 km dari permukaan Bumi.
Kendati demikian, kadang-kadang ada satu masa di mana peristiwa munculnya meteor ini berlangsung lebih sering dari biasanya dan biasanya lintasan itu tampak seperti muncul dari satu daerah tertentu di langit.
"Peristiwa inilah yang kemudian dinamakan hujan meteor," tulis Lapan.
Fika Rahma (19), mahasiswa jurusan Meteorologi ITB angkatan 2015 saat mencoba melihat gerhana bulan total dari teleskop. (Tribun Jabar/Daniel Andreand Damanik)
Adapun peristiwa tersebut dinamakan hujan meteor lantaran dari satu titik ini tampak muncul berkali-kali lintasan cahaya meteor, dan selanjutnya titik ini diberi nama radiant.
Lapan menjelaskan, untuk memudahkan identifikasi pada peristiwa hujan meteor ini, titik radiant ini kemudian dikaitkan dengan rasi/konstelasi yang terdekat dengan titik tersebut.
Perlu diketahui, beberapa waktu lalu hujan meteor Perseid juga turut jadi perhatian.
Pasalnya, penampakan hujan meteor itu disebut-sebut cantik.
Fenomena alam yang indah ini disebut bisa membuat Anda terpukau melihatnya.
Seperti yang diketahui, hujan meteror Perseid ini puncaknya terlihat pada Selasa (13/8/2019) dini hari.
• Bursa Transfer Pemain Liga 1 Memanas, Makan Konate dan Sylvano Hengkang dari Arema, Skuad Incaran
Jatuhnya meteor Perseid selalu terjadi di bulan Juli sampai Agustus di berbagai belahan dunia.
Di Indonesia, hujan meteor Perseid bisa dilihat dengan mata telanjang.
Berdasarkan unggahan akun Instagram @lapan_ri, hujan meteor Perseid merupakan pecahan dari komet Swift-Tuttle yang masuk ke atmosfer bumi sehingga menciptakan efek hujan meteor.