Wagub Nae Soi : Tidak Mudah Bagi Saya & Viktor Laiskodat Implementasikan Tema Natal 2019

masyarakat Nusa Tenggara Timur dalam kesehariannya mesti tetap menjaga kerukunan dan persaudaraan lintas agama.

Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Rosalina Woso
POS KUPANG/LAUS MARKUS GOTI
Wagub Nae Soi bersama Uskup Keuskupan Agung Kupang Mgr. Petrus Turang di sela-sela perayaan Natal Ekumene di Gereja Santo Yoseph Pekerja Penfui Kupang, Jumat (3/1/2020). 

"Mari kita menjadi sahabat bagi semua orang sebagaimana tema nasional tahun 2019 yakni Hiduplah Sebagai Sahabat Bagi Semua Orang," ungkapnya.

Pendeta Mery katakan, menjadi sahabat bukan perkara mudah, sebab setiap orang dituntut tidak hanya menjadi sahabat bagi orang yang baik kepada kita tetapi juga bagi mereka yang menyakiti kita atau tidak sepaham dengan kita.

Kendati berat, lanjutnya, kasih Yesus Kristus akan membantu dan membimbing kita, jika kita mau mempercayakan dan menyerahkan hidup kita kepada - Nya.

Pendeta Mery menegaskan, masyarakat Nusa Tenggara Timur dalam kesehariannya mesti tetap menjaga kerukunan dan persaudaraan lintas agama.

Menurutnya selama ini dalam kamajemukan suku dan agama NTT mampu menjaga kerukunan dan persaudaraan. Hal itu terbukti dengan catatan positif pada tahun 2019, dimana NTT kembali menjadi provinsi dengan tingkat toleransi tertinggi kedua setelah Papua.

Ia mengkritik perayaan Natal dan Tahun Baru 2020 yang berlebihan, terutama pesta kembang api. Menurutnya, perayaan Natal dan Tahun Baru yang berlebihan justru mengaburkan makna natal yang sesungguhnya.

Dia katakan, berdasarkan berbagai penelitian, kembang api mengandung berbagai bahan kimia yang bisa berdampak buruk pada manusia maupun alam sekitar.

Ia berharap Natal dan Tahun Baru berikutnya dirayakan lebih ramah, tidak hanya kepada manusia tetapi juga lingkungan.

Hitungan Detik, 2 Pemuda Lolos dari Maut Tembok Roboh Tergerus Banjir Jakarta, Lihat Kejadiannya

Memasuki Awal Tahun 2020, Proyek Jalan Dalam Kota Kefa Belum Selesai Dikerjakan

Ia mengajak masyarakat NTT untuk mengurangi penggunaan sampah plastik dan menanam pohon, mengingat NTT seringkali dilanda bencana kekeringan.

"Mari kita rawat lingkungan kita, jangan sampai kian tercemar oleh sampah dan kita tanam pohon untuk mengantisipasi bencana kekeringan," ungkapnya.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Laus Markus Goti)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved