Bukannya Bahagia, Kisah Cinta Pasangan Remaja di Denpasar Ini Berujung Bui, Simak Kisahnya!
Lakukan tindakan terlarang, kisah cinta sepasang kekasih di Denpasar Bali harus berujung di bui.
Selain itu tersangka (ibu korban) juga olahraga dengan cara loncat-loncat.
Minggu 6 Oktober, MAS mulai merasakan sakit perut.
• Paus Fransiskus Tolak Praktik Aborsi, Begini Pandangannya
Oleh LP, diajak lah MAS ke rumah temannya di daerah Canggu.
Mereka berharap bisa melahirkan bayinya di sana.
Namun harapan itu pupus, LP pun kemudian mengajak MAS pulang.
Dalam perjalanan, sakit perut MAS semakin menjadi-jadi.
Singkat cerita, MAS yang dalam posisi mengandung mengalami kontraksi.
Dalam keadaan sakit perut yang semakin parah, LP mengajak MAS mencari klinik terdekat di Jalan Tukad Petanu, Panjer.
Malam itu, pihak klinik mengatakan tidak bisa menangani dan merujuk ke RS Sanglah.
Selanjutnya mereka keluar dari klinik dan melintas di Jalan Kresek, yang bukan jalan tujuan RS Sanglah.
Di tengah perjalanan di Jalan Kresek, MAS merasakan air ketubannya pecah, LP pun menghentikan motornya dan MAS terjatuh di pinggir jalan.
• Pasangan Mahasiswa Kupang Lakukan Aborsi, Polisi Periksa Lima Orang Saksi
Saat itulah MAS melahirkan anak berkelamin laki-laki.
LP lalu menyelimuti bayi yang tergeletak di atas rumput itu dengan sarung, berharap tidak ada yang mengetahui.
Tak lama berselang datang dua orang warga, dan membuka sarung itu dan ternyata berisi bayi laki-laki.
Oleh warga, bayi yang masih hidup itu dibawa ke bidan di Jalan Pendidikan, Sidakarya.
Sesampai di bidan, bayi dibersihkan dan diberikan oksigen.
Namun tak lama pula, bidan merujuknya ke RS Sanglah, dan sekitar pukul 04.00 Wita bayi itu dinyatakan meninggal dunia. (Putu Candra)