Kepala Desa Watu Kawula, Sumba Barat Daya, Siap Bangun Pasar Desa dan Kembangkan Kelor
Kepala Desa Watu Kawula, Sumba Barat Daya, siap bangun Pasar Desa dan kembangkan kelor
Penulis: Petrus Piter | Editor: Kanis Jehola
Kepala Desa Watu Kawula, Sumba Barat Daya, siap bangun Pasar Desa dan kembangkan kelor
POS-KUPANG.COM | TAMBOLAKA - Kepala Desa Watu Kawula, Kecamatan Kota Tambolaka, Kabupaten Sumba Barat Daya, Laurensius Todo mengatakan, tahun depan akan membangun pasar Desa yang berlokasi di dekat Kantor Kodim 1629 Sumba Barat Daya.
Pembangunan pasar Desa Watu Kawula untuk mendekatkan pelayanan kepada masyarakat Desa Watu Kawula khususnya dan masyarakat sekitar pada umumnya yang ingin berbelanja.
• Ditangkap dan Ditetapkan Jadi Tersangka AT Berkelit Tak Miliki Bom Ikan Siap Ledak
Hal itu karena letak pasar semakin jauh seiring dengan pindahnya pedagang pasar Rada Mata ke Pasar Hoba Komi-Weepangali sejak Jumat (27/12/2019). Masyarakat tak perlu pergi jauh menempuh puluhan kilometer untuk berbelanja karena pasar Desa watu Kawula siap menyediakan kebutuhan warga.
Pasar tersebut akan dikelolah Bumdes Mandiri Watu Kawula.
Selain itu pihaknya juga akan menggerakan masyarakat menanam kelor untuk memenuhi gisi masyarakat sekaligus mencegah dan mengurangi stunting di wilayah desa watu Kawula.
• Ini yang Diingatkan Kapolres Ngada Kepada Perwira dan Bintara yang Naik Pangkat
Kepala Desa Watu Kawula, Laurensius Todo menyampaikan hal itu sesaat sebelum menggelar rapat bersama staf mengevaluasi pelaksanaan program kerja tahun 2019 dan rencana program kerja tahun 2020 di ruang kerjanya, Sabtu (28/12/2019).
Menurutnya, pengelolaan dana desa selama ini fokus pada dua kegiatan yakni kegiatan fisik seperti pembangunan jalan lingkungan, pembangunan rumah layak huni dan program pemberdayaan masyarakat. Khusus program pemberdayaan masyarakat memfokuskan kegiatan simpan pinjam dan usaha kios.
Dari dua kegiatan itu, demikian Kepala Desa Laurensius Todo yang didampingi Ketua Bumdes, Markus Nngongo, mengaku lebih efektif menjalankan usaha kios karena mampu menjangkau semua kalangan masyarakat. Sedangkan usaha simpan pinjam lambat berkembang karena hanya di kalangan tertentu saja.
Ia menyebutkan keuntungan Bumdes sekitar Rp 40 juta dari usaha simpan pinjam dengan dana bergulir sebesar Rp 191 juta dan usaha kios Rp 100 juta. Khusus kios yang baru beroperasi 3 bulan telah meraih keuntungan Rp 10 juta.
Karena itu, ke depan, pihaknya hanya memfokuskan usaha kios dan pengelolaab pasar desa nanti.
Selain itu pihaknya juga akan memprogramkan bantuan bagi anak-anak sekolah TK atau dasar yang berasal dari orang tua tidak mampu. Hal itu karena banyak mendapatkan keluhan guru saat berkunjung ke sekolah atau menghadiri pertemuan sekolah. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Petrus Piter)