Kepala Kantor Perwakilan BI NTT : Impor NTT Masih Tinggi

konstruksi, perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor serta administrasi pemerintahan

Penulis: Yeni Rachmawati | Editor: Rosalina Woso
POS KUPANG/YENI RACHMAWATI
I Nyoman Ariawan Atmaja 

Kepala Kantor Perwakilan BI NTT : Impor NTT Masih Tinggi

POS-KUPANG.COM|KUPANG-- Perekonomian NTT sepanjang tahun 2019 tumbuh relatif stabil.

Dari sisi lapangan usaha sektor pertanian, kehutanan dan perikanan, konstruksi, perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor serta administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib masih menjadi kontributor utama pertumbuhan ekonomi NTT.

Sementara itu kinerja sektor pariwisata yang tercermin dari penyediaan akomodasi dan makan minum terus menunjukkan kinerja positif.

Kepala Kantor Perwakilan BI NTT, I Nyoman Ariawan pada Pertemuan Tahunan BI 2019 beberapa waktu lalu, menyampaikan konsumsi rumah tangga tumbuh stabil didukung oleh terkendalinya inflasi sepanjang tahun 2019. Demikian pula kinerja investasi terus terjaga didorong oleh pembangunan infrastruktur pemerintah serta investasi swasta, terutama di bidang kelistrikan, perkebunan, dan pariwisata.

Namun demikian, kata Nyoman, satu hal yang perlu diwaspadai adalah masih tingginya impor antardaerah sebagai cerminan besarnya ketergantungan wilayah NTT terhadap provinsi lain, sehingga berkontribusi negatif terhadap pertumbuhan ekonomi NTT.

Dari sisi lapangan usaha, disebutkannya sektor pertanian, konstruksi, perdagangan, serta administrasi pemerintahan masih menjadi kontributor utama pertumbuhan ekonomi NTT. Sementara itu, sektor pariwisata yang tercermin dari penyediaan akomodasi dan makan minum, terus menunjukkan kinerja positif.

Lanjutnya, stabilitas perekonomian dan momentum pertumbuhan tetap berlanjut sampai akhir tahun.

"Pertumbuhan ekonomi Provinsi NTT pada tahun 2019 kami prakirakan pada kisaran 5,0% sampai dengan 5,4% (yoy), lebih tinggi dibandingkan tahun 2018 sebesar 5,13% (yoy)," kata Nyoman.

Dari sisi perkembangan harga, ia menyampaikan inflasi Provinsi NTT sepanjang tahun 2019 tetap terjaga. Hingga November, inflasi tercatat lebih rendah dibandingkan nasional. Secara kumulatif, inflasi NTT masih rendah, sehingga inflasi pada akhir tahun 2019 diprakirakan pada kisaran 2%, di bawah kisaran sasaran inflasi nasional 3,5±1%.

"Untuk itu kembali kami mengapresiasi seluruh upaya, yang telah kita lakukan bersama di Tim Pengendalian Inflasi Daerah, baik provinsi maupun kabupaten/kota, serta upaya keras Satgas Pangan, di bawah koordinasi POLDA NTT, yang terus bekerja sama dan berkoordinasi erat sepanjang tahun 2019 ini, dalam mengimplementasikan Roadmap Pengendalian Inflasi TPID Provinsi NTT | dengan tagline “4K” yakni Keterjangkauan Harga, Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi dan Komunikasi Efektif," tuturnya.

Ia mengatakan sinergi yang telah terjalin dengan baik tersebut, mendapatkan apresiasi dari Tim Pengendalian Inflasi Pusat antara lain TPID Provinsi NTT sebagai juara kedua TPID Provinsi berkinerja terbaik. TPID Kota Kupang sebagai nominasi TPID kabupaten/kota berkinerja terbaik dan TPID Sumba Timur sebagai nominasi TPID Kabupaten/Kota berprestasi untuk wilayah Nusa Tenggara, Maluku dan Papua.

Ia juga menjelaskan dari sisi stabilitas sistem keuangan, kinerja sistem keuangan secara umum tetap stabil sejalan dengan kestabilan perekonomian daerah. Penghimpunan dana pihak ketiga di perbankan sampai triwulan III 2019, tumbuh 7,84% (yoy) didukung peningkatan tabungan masyarakat dan giro pemerintah.

Penyaluran kredit perbankan, lanjutnya, sampai triwulan III 2019 tumbuh sebesar 11,98% (yoy) didukung oleh kualitas penyaluran kredit yang tercermin dari rendahnya rasio kredit bermasalah sebesar 2,41%.

Halaman
123
Sumber: Pos Kupang
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved