Data AP, US Today & Northeastern University, Pembunuhan Massal di AS Capai Rekor Tertinggi pada 2019

Amerika Serikat mencatat angka pembunuhan massal tertinggi pada 2019 dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, menurut para peneliti.

Editor: Agustinus Sape
GETTY IMAGES
Pembunuhan massal umumnya diikuti dengan ungkapan duka yang menyebar di kalangan publik, seperti di El Paso pada Agustus. 

Tapi Trump segera berbalik, diduga setelah perbincangan panjang melalui sambungan telepon dengan Watne LaPierre, pemimpin asosiasi senjata National Rifle Association yang menjadi kelompok lobi berpengaruh di AS.

Berbicara pada reporter usai perbincangan di telepon tersebut, Trump mengatakan AS "menerapkan uji latar belakang yang sangat kuat saat ini", dan menambahkan bahwa masalah pembunuhan massal merupakan "masalah mental".

Aksi menunjukkan solidaritas untuk korban pembunuhan massal di Las Vegas.
Aksi menunjukkan solidaritas untuk korban pembunuhan massal di Las Vegas. (REUTERS )

Anggota Partai Demokrat telah menyerukan upaya untuk memperketat kepemilikan senjata.

Awal bulan ini, kandidat presiden dan mantan Wakil Presiden AS Joe Biden memanfaatkan momentum peringatan tahun ke-7 sejak penembakan di sekolah Sandy Hook untuk mengulang seruan tersebut. Biden berencana untuk menerapkan larangan bagi produksi atau penjualan senjata mematikan dan kewajiban untuk uji latar belakang bagi semua jenis penjualan senjata api.

Bakal calon presiden dari Partai Demokrat lainnya, Elizabeth Warren, pada awal tahun ini mengungkapkan rencananya untuk mengurangi angka kematian karena kekerasan bersenjata hingga 80% melalui berbagai aksi eksekutif dan legislatif. Ia juga menyerukan cek latar belakang yang ketat dan pasal yang dapat mencabut izin kepemilikan senjata bagi mereka yang melanggar hukum.

Sumber: BBC News Indonesia

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved