Lakalantas di Jalur 40 Kupang
Ibunda Rivaldy dan Marselino tak Henti Menangis tak Menyangka Anak Mereka Pergi Selamatnya
Ibunda Rivaldy Nikolaus Bajo dan Marselino Chandra Seran tak henti Menangis tak menyangka Anak mereka pergi selamatnya
Penulis: Gecio Viana | Editor: Kanis Jehola
Ibunda Rivaldy Nikolaus Bajo dan Marselino Chandra Seran tak henti Menangis tak menyangka Anak mereka pergi selamatnya
POS-KUPANG.COM | KUPANG - Ny. Farida, ibunda korban Marselino Candra Seran dan Ny. Rince, ibunda dari Rivaldy Nikolaus Bajo tak henti-hentinya menangis menyaksikan jasad kedua putri mereka terbaring kaku di dalam peti jenazah, akibat lakalantas di Jalur 40 Kota Kupang.
Sambil memanggil-manggil nama anak masing-masing, kedua ibu ini berteriak histeris. Kedua ibu ini tak menyangka kalau anak mereka harus pergi untuk selama-lamanya dengan cara yang tragis.
• Ada 13 Pelamar CPNS Lembata Sampaikan Sanggahan Dalam Seleksi Administrasi
Kedua ibu ini mengaku tidak ada firasat, tidak ada pesan dari kedua anak mereka sebelum ajal menjemput.
Rivaldy Nikolaus Bajo (16) dan Marselino Chandra Seran (15), tewas meregang nyawa setelah sepeda motor yang dikendarai disambar dumptruk di Jalur 40, dekat perumahan Seribu, Jumat (27/12/2019) sore.
Marselino Candra Seran, putra dari Dogobertus Seran dan Frida Seran tewas di tempat. Badan ya remuk diseret dumptruk yang melaju dari arah barat mengikuti lajur kiri yang seharus tidak boleh.
• Obyek Wisata Pantai Haubenkasi Teres Jadi Prioritas Perhatian Pemkab Kupang Tahun 2020
Kedua korban menumpang sepeda motor yang dikemudikan Chandra sudah benar melintas di lajur kiri karena keduanya melaju dari arah timur atau dari kediaman mereka di RT 22, RW 10,Desa Mata Aur, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang.
Sedangkan Rivaldy, putra dari Laurensius Bajo dan Rince Agustina Taka, sempat dilarikan ked RS St. Boromeus Belo dan sempat dirawat sekitar dua jam lalu. Menghembuskan napas terakhir.
Jenazah Rivaldy, siswa kelas XI SMAK St. Carolus Penfui dan Chandra, siswa kelas X SMK Pelayaran Bolok disemayamkan bersama-sama di rumah kakek dan nenek mereka, di Tarus, RT 22,RW 10, Desa Air Mata, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, karena mama atau ibu dari kedua korban adalah kakak beradik.
Laurensius Bajo, ayah dari korban Rivaldy yang ditemui di rumah duka, Sabtu (28/12/2019) siang, menuturkan kedua korban mengendarai sepeda motor hendak ke Oenesu untuk menghadiri acara syukuran keluarga.
Keduanya melintasi jalur Petuk terus ke jalur 40 mengikuti lajur kiri. Saat melintas dekat Perumahan Seribu keduanya disambar dump truk yang melaju dari arah berlawanan.
Kedua korban, kata Lorens, terseret cukup jauh sehingga tubuh Chandra yang mengendarai sepeda motor remuk dan tewas di tempat.
Sedangkan Rivaldy masih sempat dilarikan sopir truk ke RS St. Boromeus Belo, kurang lebih 2 jam dirawat lalu ajal menjemputnya.
Kejadian, kata Lorens, sekitar oukul 15.30 Wita, sesaat setelah keduanya pamit dan keluar dari rumah.
Informasinya, kata Lorens, sopir dump truk yang mengantar korban ke RS Santu Carolus Borromeus Belo lalu menyerahkan diri ke polisi.