Opini Pos Kupang

Memperkuat Toleransi: Revolusi di Tahun 2020

Mari membaca Opini Pos Kupang berjudul: Memperkuat Toleransi: revolusi di Tahun 2020

Editor: Kanis Jehola
zoom-inlihat foto Memperkuat Toleransi: Revolusi di Tahun 2020
Dok
Logo Pos Kupang

Pada tahun 2019, Koordinator Program Imparsial, Ardimanto Adiputra, menyebutkan bahwa kasus intoleransi mengalami tren menurun yakni terdapat 31 kasus (https://nasional.tempo.co/).

Menurut Koordinator Desk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan Komnas HAM, Jayadi Damanik (Kompas, 10 Agustus 2017), dalam kondisi seperti ini, pemerintah pusat dan daerah perlu segera berkonsolidasi.

Jika pemerintah pusat dan daerah belum mempunyai satu pegangan bersama, maka peluang tumbuhnya intoleransi tetap ada. Oleh karena itu, perlu ada strategi dan kebijakan untuk mengatasi segala bentuk diskriminasi seperti ini. Fakta intoleransi ini justru mengkhawatirkan kebhinekaan Indonesia.

Itu berarti bahwa bangsa Indonesia belum sepenuhnya memahami dan menjalani semangat toleransi. Di tengah kenyataan seperti ini, kita sebagai warga bangsa perlu mengambil hikmah dari perayaan akbar Orang Muda Katolik (OMK) se-Asia.

Orang-orang muda ini berkumpul dan bertemu untuk menyelenggarakan Asian Youth Day (IYD). Forum AYD merupakan hari-hari pertemuan atau perjumpaan bagi OMK se-Asia.

Kesempatan perjumpaan ini menjadi momentum permenungan bersama untuk meretrospeksi, mengintrospeksi serta memproyeksi diri sebagai orang muda. Serentak dengan itu, orang-orang muda perlu merumuskan bersama pesan toleransi dalam kehidupan bersama.

Dengan itu, orang-orang muda harus menampilkan diri sebagai agen pembawa pesan toleransi di tengah menguatnya perilaku intoleransi. Selain itu, pesan-pesan toleransi harus menggema dalam kehidupan orang muda se-Indonesia dan se-Asia, dan bahkan seluruh dunia.

Memperkuat Toleransi

Tahun 2020 sudah di depan mata kita. Kita semua harus mempunyai resolusi baru di tahun 2020 yakni membawa pesan toleransi dalam hidup bersama dengan yang lain.

Atas dasar itulah, kita perlu mereferensi pada pesan toleransi dalam acara temu OMK se-Asia di Yogyakarta. AYD sebagai momen perjumpaan OMK se-Asia untuk membangun kebersamaan antarkaum muda di Asia. Ada satu optimisme bahwa orang-orang muda dari berbagai penjuru Asia itu dapat belajar dari bangsa Indonesia bagaimana mengelola dan memberdayakan pluralisme serta perbedaan.

Dalam semangat inilah, maka AYD 2017 bertujuan untuk merenungkan dan mengimplementasikan tema "Joyful Asia Youth, Living the Gospel in Multicultural Asia.

Pada momen ini, para peserta dari sejumlah negara diberi kesempatan untuk live in atau tinggal di lingkungan masyarakat yang plural dan ditemani orang muda yang beragama lain. Dengan itu, para peserta mendapat gambaran konkret situasi Indonesia di sejumlah keuskupan dan propinsi.

Para peserta AYD dapat menyaksikan keragaman masyarakat Indonesia. Memang benar bahwa salah satu syarat kehidupan yang harmonis dalam situasi keberagaman adalah toleransi, menghargai dan menghormati hak asasi masing-masing. Dengan itu, kegiatan AYD sungguh-sungguh membangun kebersamaan dan jejaring antara orang-orang muda di lingkup Asia.

Kegiatan-kegiatan dalam perjumpaan akbar ini harus berlanjut dan berdampak positif untuk OMK se-Asia. Dengan mengikuti kegiatan ini, orang muda ditantang untuk menjawab dua pertanyaan fundamental ini.

Pertama, apa makna perjumpaan ini bagi kaum muda? Kedua, apa yang harus dilakukan orang muda agar lingkungan menjadi lebih toleran dan manusiawi? Perjumpaan ini memperkuat karakter dan komitmen orang muda supaya mampu hidup dalam kebebasan beragama dan berkeyakinan.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved