Usai Lulus S3 Penampilan Ustadz Abdul Somad Langsung Berubah Lihat Fotonya Beda Banget dari Biasanya
Usai Lulus S3 Penampilan Ustadz Abdul Somad Langsung Berubah Lihat Fotonya Beda Banget dari Biasanya
Usai Lulus S3 Penampilan Ustadz Abdul Somad Langsung Berubah Lihat Fotonya Beda Banget dari Biasanya
POS-KUPANG.COM - Usai Lulus S3 Penampilan Ustadz Abdul Somad Langsung Berubah Lihat Fotonya Beda Banget dari Biasanya
Perjuangan Ustadz Abdul Somad dalam menyelesaikan pendidikan S3 di Oumdurman Islamic University berbuah baik.
Ustadz Abdul Somad telah dinyatakan lulus dan meraih gelar Doktor saat ini.
• Ketua RT 24 Keluraha Kuanino: Penyebab Kebakaran di Asrama Tentara Belum Diketahu
• Kecelakaan Sering Terjadi Malam Hari, Waspada Lima Hal ini Saat Berkendara
• Artis Cantik Bella Saphira Jalan Bareng Keluarga Intip Potret Cantiknya, Makin Tua Makin Mempesona
Tidak hanya menambah gelar dalam barisan namanya, yakni Dr H Abdul Somad, Lc, MA; gelar Doktor yang disandangnya juga merubah penampilan Ustadz Abdul Somad.
Perubahan penampilan Ustadz Abdul Somad tersebut terlihat dari sejumlah postingan beberapa hari belakangan.
Terlebih seusai dirinya menjalani Sidang Munaqayah Disertasi Doktor di Ruang Sidang Kantor Lembaga Riset Oumdurman Islamic University Sudan pada Selasa (24/12/2019) lalu.
Perubahan penampilan pria yang bergelar Datuk Seri Ulama Setia negara itu seperti dalam makan malam syukuran.
Momen tersebut diunggah Ustadz Abdul Somad pada Rabu (25/12/2019).
Dalam potret yang turut diunggahnya, Ustadz Abdul Somad yang tengah makan malam bersama Duta Besar Indonesia untuk Sudan, Rossalis Rusman Adenan.
Dalam kesempatan tersebut, Ustadz Abdul Somad terlihat mengenakan gamis berwana putih panjang lengkap dengan sorban yang melilit di kepala.
Melengkapi penampilannya yang serba putih, Ustadz Abdul Somad juga terlihat mengalungkan selembar syal berwarna putih yang memanjang hingga menutupi dada.
Pakaian bergaya masyarakat Timur Tengah itu berbanding terbalik dengan pakaian yang dikenakan Ustadz Abdul Somad umumnya.
Ustadz Abdul Somad biasanya hanya mengenakan baju koko yang dipadankan dengan celana panjang.
Sedangkan penutup kepalanya hanya sebuah kopiah berwarna hitam,
Syal yang dikenakannya saat ini hanya sebuah sarung yang dibentangkan melingkari lehernya.
Tidak dijelaskan apakah penampilan serba putih itu akan terus dipertahankan Ustadz Abdul Somad dalam setiap kesempatan selanjutnya.
Namun, dalam postingan lainnya, Ustadz Abdul Somad kembali kepada penampilannya yang casual.
Seperti ketika menghadiri acara selamatan yang juga dihadiri kembali oleh Rossalis Rusman Adenan dan keluarga besar Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Khartoum serta sejumlah perwakilan mahasiswa.
"Kenduri Selametan. Bersama Bpk Dubes dan keluarga besar KBRI Khartoum. Perwakilan-perwakilan mahasiswa,' tulis Ustadz Abdul Somad.
Dalam acara makan malam tersebut, Ustadz Abdul Somad terlihat mengenakan baju koko berwarna putih yang dibalut dengan sweater merah bergaris.
Gamis panjang berwarna putih pun kini berganti dengan celana panjang hitam serta kupluk berwana krem.
Latar Belakang Pendidikan
Dikutip dari Wikipedia, Ustadz Abdul Somad merupakan bagian keluarga besar dari seorang ulama asal Asahan, yaitu Syekh Abdurrahman atau lebih dikenal sebagai Tuan Syekh Silau Laut I.
• Artis Cantik Bella Saphira Jalan Bareng Keluarga Intip Potret Cantiknya, Makin Tua Makin Mempesona
• Wow! Bawaslu RI Serahkan Santunan untuk Pengawas Adhoc di Kabupaten Nagekeo
• VIDEO: Asrama TNI AD di Kuanino Kupang, Terbakar. 6 Rumah Dinas Ludes Dilalap Api. Ini Videonya
• Siswa SMA Arnoldus Janssen Siap Berkompetisi, Meski Baru Enam Bulan Berjalan
Sejak dari bangku sekolah dasar dirinya dididik melalui sekolah yang berbasis pada Tahfiz Alquran.
Tamat dari SD Al-Washliyah Medan tahun 1990, ia melanjutkan pendidikannya ke Madrasah Tsanawiyah Mu’allimin Al-Washliyah Medan.
Setelah tamat tahun 1993, ia melanjutkan pendidikan ke Pesantren Darularafah Deliserdang Sumatra Utara selama satu tahun.
Lalu tahun 1994, ia pindah ke Riau untuk melanjutkan pendidikan di Madrasah Aliyah Nurul Falah, Air Molek, Indragiri Hulu dan menyelesaikannya pada tahun 1996.
Tahun-tahun berikutnya antara 1996–1998 ia sempat berkuliah di UIN Sultan Syarif Kasim Riau.
Tahun 1998, ketika Pemerintah Mesir membuka beasiswa untuk 100 orang Indonesia belajar di Universitas Al-Azhar ia pun mengikuti tes.
Ustadz Abdul Somad merupakan satu dari 100 orang yang berhak menerima beasiswa, mengalahkan 900-an orang lainnya yang mengikuti tes untuk mendapatkan beasiswa tersebut.
Kemudian ia akhirnya memilih untuk melanjutkan pendidikannya di Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir.
Ustadz Abdul Somad berhasil mendapatkan gelar Lc-nya dalam waktu tiga tahun 10 bulan pada pertengahan tahun 2002.
Setelahnya ia pun melanjutkan program pendidikan S2-nya di Universiti Kebangsaan Malaysia, namun hanya sempat berkuliah selama dua semester.
Kemudian pada tahun 2004, melalui Agence Marocaine de Coopération Internationale (AMCI) dari Kerajaan Maroko, Ustadz Abdul Somad mendapatkan beasiswa pendidikan S2 di Institut Darul-Hadits Al-Hassaniyah Rabat.
Institut Darul-Hadits Al-Hassaniyah Rabat diketahui setiap tahunnya hanya menerima sebanyak 20 orang murid dengan rincian 15 orang Maroko dan lima orang untuk asing.
Program S2 diselesaikannya dalam waktu satu tahun 11 bulan dan mendapatkan gelar D.E.S.A, yakni Diplôme d’Etudes Supérieurs Approfondies atau Diploma Studi Lanjutan pada akhir tahun 2006.
Gelar Doktor
Gelar Doktor yang disandangnya pada akhir tahun 2019, berhasil dari Oumdurman Islamic University Sudan.
Gelar tersebut resmi disandangnya usai UStadz Abdul Somad menyelesaikan Sidang Munaqayah Disertasi Doktor di Ruang Sidang Kantor Lembaga Riset Oumdurman Islamic University Sudan pada Selasa (24/12/2019).
Ustadz Abdul Somad dinyatakan lulus dengan predikat mumtaz atau cum laude atas disertasi berjudul 'Kontribusi Hadratussyaikh Muhammad Hasyim Asyari Dalam Penyebaran Hadits di Indonesia'.
Ustadz Abdul Somad atau yang biasa disapa UAS akan diwisuda sebagaii doktor pada Desember 2019 mendatang.
Kabar kalau Ustadz Abdul Somad akan diwisuda tersebut disampaikan melalui akun instagram miliknya, @ustadzabdulsomad_official.
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Selalu Kurang Bulan.
UAS sampai di Mesir September 1998, selesai S1 Juli 2002.
S1 UAS selesaikan 3 tahun 10 bulan, 4 tahun kurang 2 bulan.
UAS sampai di Maroko bulan Desember 2004,
sidang S2 bulan November 2006.
S2 UAS selesaikan 1 tahun 11 bulan, 2 tahun kurang 1 bulan.
UAS terdaftar di OIU (Omdurman Islamic University)
Sudan bulan November 2017.
Selesai menulis disertasi Juli 2019, 1 tahun 8 bulan.
Disertasi berjudul:
"Kontribusi Hadratus-Syaikh Muhammad Hasyim Asyari Dalam Bidang Hadits di Indonesia"
600 halaman dinyatakan siap untuk disidangkan,
tapi kurang 4 bulan untuk memenuhi syarat dua tahun.
Maka sidang S3 dilaksanakan Desember 2019.
(foto: ketika S1,,S2,S3)
Postingan Ustadz Abdul Somad ini kemudian mendapatkan komentar dari netizen sebagai berikut:
@rezza.lucky: Ya tuan guru angkatlah tiang menjadi pelayan tuan,, tanpa bayaran apapun asal ilmu terus tuan berikan @ustadzabdulsomad_official
@teukuramafatraya: Subhanallah, Tuan Guru sehat dan sukses selalu. Aamiin YRA
@yeninurpajar: MasyaAlloh....semoga Tuan Guru sehat selalu di lindungi Alloh SWT,Aamiin.
KIsah Ustadz Abdul Somad Lemas Saat Lamaran Ditolak Meski Lulusan Al Azhar dan Daarul Hadist
Ustadz Abdul Somad menyelesaikan pendidikannya S1 Al Azhar dan S2 Darul Hadits Maroko.
Dua ijazah itu ditenteng Ustadz Abdul Somad saat pulang kampung beberapa tahun lalu,
Berbekal dua ijazah itu pula, Ustadz Abdul Somad pernah mencoba mengadu nasib di Jakarta.
Menurut Ustadz Abdul Somad, setelah menyelesaikan S2 di Maroko, dirinya sempat menetap satu bulan di kampung, lalu memutuskan merantau ke Jakarta.
Saat merantau di Jakarta, Ustadz Abdul Somad bekerja menerjemahkan buku.
"Buku yang dari Arab tu dibawa ke penerbit. Assalamualaikum Pak, saya mau menerjemah buku. Mungkin ada yang bisa dibantu," kata Ustadz Abdul Somad menyampaikan pengalamannya waktu itu, saat Pembekalan Mahasiswa Baru Sudan, belum lama ini.
Ya Ustadz Abdul Somad mengatakan, saat itu beberapa orang yang ditemuinya sangat sombong. Bahkan ada beberapa yang menolak.
"Kami sudah punya tim profesional katanya," cerita Ustadz Abdul Somad.
Ustadz Abdul Somad mengatakan, saat itu upah menerjemahkan buku Rp 9 ribu untuk satu halaman.
Dalam sehari, dirinya bisa menerjemahkan 10 halaman.
"200 halaman kadang buku itu, dapatlah satu juta delapan ratus ribu," katanya.
Uang itulah yang digunakan Ustadz Abdul Somad untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Dirinya menegaskan tak mau bergantung kepada orangtua.
"Apalagi pada mertua, ndak," katanya.
Setahun kemudian ada tes. Ustadz Abdul Somad ikut memasukkan lamaran.
Tes seleksi berkas ijazah, Ustadz Abdul Somad lulus, karena nilainya tinggi.
dan Ustadz Abdul Somad kemudian ikut tes bahasa Arab dan Inggris, dan hasilnya lulus.
"Tes potensi akademik lulus, tes mengajar lulus. Tinggal tes terakhir wawancara. Dalam hati saya, lulus 70 persen," kata Ustadz Abdul Somad.
Kenapa dirinya berpikir begitu? Ustadz Abdul Somad mengatakan, karena dirinya S1 saya Al Azhar dan S2 Daarul Hadits.
"Saya menulis tesis 300 halaman pakai bahasa Arab, diuji orang Arab. Tiga profesor Arab yang menguji," katanya.
Namun perkiraan Ustadz Abdul Somad meleset.
Saat sedang di metromini terminal Kampung Melayu, Jakarta, dirinya mendapat pesan singkat (sms).
"Saya sedang bergantung. Berbunyilah handphone. Tengok sms, mohon maaf tidak lulus. Lunak rasanya besi metro mini itu dipijak," kata Ustadz Abdul Somad.
Menurutnya, itulah satu-satunya harapan saat itu.
Setelah tak lulus, Ustadz Abdul Somad kembali pulang ke kampung halaman setelah disuruh ibunya.
"Saya disuruh balik, maka balik. Saat itu Agustus 2008 pas bulan Ramadan," cerita Ustadz Abdul Somad.
"Saya tak dapat jadwal ceramah. Lalu dibawalah oleh Dr Musthafa Umar ke TVRI," kata Ustadz Abdul Somad.
Ramadan tahun berikutnya Ustadz Abdul Somad baru diberi jadwal ceramah.
Agar tidak salah masuk masjid, dirinya jam 4 sore mulai mencari tempat ceramah.
"Habis jalan aspal, masuk jalan semen, masuk gang kecil ada musola lampunya 5 watt. Disitulah diberi orang jadwal ceramah. Ada musola itu sampai sekarang," katanya.
Hari berganti musim berubah. Akhirnya Ustadz Abdul Somad ikut tes di UIN Suska Riau.
Allah beri kemudahan dan dirinya berhasil lulus sebagai dosen.
"Dari 2008 saya balik sampi sekarang 2019 sudah 11 tahun. Abdul Somad 10 tahun lalu ingin nerjemahkan buku tak diterima orang. Sekarang saya tak menerjemah buku, tak menulis tak orang menulis," katanya.
Kemudian Ustadz Abdul Somad mengatakan, buku yang diterjemahkannya 2007-2008, sekarang dicetak ulang dan ditulis dengan huruf besar, 'buku ini diterjemahkan Abdul Somad Lc, MA'.
Pada Islamic Book Fair Jakarta, buku-buku itu dipajang. "Dalam hati saya bicara, dulu ditolak. Sekarang dicetak lagi," katanya.
UAS mengatakan, apapun yang terjadi sebenarnya bunga-bunga hidup saja.
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul https://wartakota.tribunnews.com/2019/12/26/lulus-s3-dan-resmi-bergelar-doktor-penampilan-ustadz-ustadz-abdul-somad-kini-berubah?page=all