Pohon Natal di Gereja Centrum Paroki Stemada Berbahan Sampah Plastik, Berikut Liputannya!
enjelang perayaan Natal Gereja Katolik Centrum Hati Kudus Yesus Paroki Stella Maris Danga (Stemada) di Mbay Kabupaten Nagekeo mulai didekorasi.
Penulis: Gordi Donofan | Editor: Ferry Ndoen
Anggota OMK merancang dan konsepnya harus limbah pastik dalam rangka memanfaatkan kembali bahan limbah atau sampah plastik yang tidak digunakan.
Ternyata sampah plastik yang tidak dipakai dirancang sedemikian rupa menghasilkan sebuah karya yang sangat bagus dan hasilnya sangat memuaskan. Ini semua berkat kerjasama semua anggota OMK Stella Maris Danga.
"Ini lebih memerangi sampah plastik. Bapak Pastor sangat setuju bahwa memang ini bagian dari memerangi plastik," ungkap Andreas, kepada POS-KUPANG.COM di Mbay, Senin (23/12/2019) malam.
Pria yang akrab disapa Andre ini mengaku semua bahan yang digunakan membuat pohon Natal merupakan limbah plastik.
"Kalau digereja Stella Maris diatas kami buat pohon Natal tingginya 2,85 meter menghabiskan 600 an lebih botol bekas. Kalau yang di Gereja Centrum tinggi 8 meter menghabiskan 2000 ribuan botol plastik bekas," ujar Andre.
Andre mengajak semua masyarakat untuk memerangi sampah plastik dengan mengurangi penggunaan bahan yang terbuat dari plastik dan sampah plastik tidak boleh dibuang sembarang.
"Sampah menjadi musuh bersama. Apalagi memang kita sekarang harus memerangi sampah. Kita lebih kearah ekologi. Kita mendukung agar kelestarian lingkungan tetap terjaga dan mengajak masyarakat agar botol atau sampah plastik tidak dibuang sembarangan," ujar Andre.
Andre berharap apa yang telah dibuat oleh sejumlah anak OMK Paroki Stemada dapat menjadi inspirasi bagi semua orang.
"Kita harapkan agar kedepan ada orang ikut. Manfaatkan sampah untuk sesuatu hal yang berguna," ujar Andre.
