Pohon Natal di Gereja Centrum Paroki Stemada Berbahan Sampah Plastik, Berikut Liputannya!
enjelang perayaan Natal Gereja Katolik Centrum Hati Kudus Yesus Paroki Stella Maris Danga (Stemada) di Mbay Kabupaten Nagekeo mulai didekorasi.
Penulis: Gordi Donofan | Editor: Ferry Ndoen
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gordi Donofan
POS-KUPANG.COM | MBAY -- Menjelang perayaan Natal Gereja Katolik Centrum Hati Kudus Yesus Paroki Stella Maris Danga (Stemada) di Mbay Kabupaten Nagekeo mulai didekorasi.
Di dalam gereja sudah didekorasi dan sudah ditata rapi dengan pernak-pernik Natal lampu warna-warni dan hiasan bunga-bunga cantik.
Di luar Gereja Centrum tampak sejumlah orang sibuk mengerjakan sesuatu.
Mereka berkumpul sambil mengerjakan sesuatu terkait dengan perhiasan untuk Natal.
Mereka adalah anggota Orang Muda Katolik (OMK) Paroki Stella Maris Danga.
Malam itu mereka tampak sangat sibuk sedang mengerjakan pohon Natal, kandang Natal dan berbagi interior lainnya.
• Muslim Ucapkan Selamat Natal, Jawaban Quraish Shihab, Dalam Al Quran Nabi Isa Pertama Ucapkan Natal
Yang menarik didepan gereja, ada pohon Natal dengan tingginya sekitar 8 meter sudah dihiasi dengan ornamen-ornamen cantik didepan Gereja Centrum.
Pohon Natal tersebut sangat menarik perhatian. Bahan yang dipakai untuk membuat pohon Natal yaitu berasal dari sampah plastik seperti botol minuman plastik yang sudah tidak dipakai.
Dengan kreatifitas sejumlah anggota OMK, botol plastik bekas tersebut dirancang sedemikian rupa menjadi sebuah pohon Natal yang cantik.
• Persib Maung Bandung Dirundung Sedih, Pemain Pilar Ezechiel dan Esteban Mundur, Masa Depan Suram?
Dipohon Natal dipasang lampu kerlap-kerlip membuat suasananya semakin hidup dan indah dipandang.
Cahaya lampu warna-warni yang dipasang memberi kesan nuansa Natal yang begitu meriah.
Ketua OMK Stella Maris, Andreas Dao, mengatakan, persiapan dekorasi persiapan Natal dimulai sejak dua minggu yang lalu.
Pohon Natal yang dikerjakan kurang lebih dua minggu karena harus mulai dengan mengumpulkan bahan-bahan yang akan digunakan.
Menurut Andreas bahan yang dipakai membuat pohon Natal tersebut merupakan limbah plastik seperti botol bekas minuman dan juga kaleng bekas dan gelas plastik yang sudah tidak dipakai.
Anggota OMK merancang dan konsepnya harus limbah pastik dalam rangka memanfaatkan kembali bahan limbah atau sampah plastik yang tidak digunakan.
Ternyata sampah plastik yang tidak dipakai dirancang sedemikian rupa menghasilkan sebuah karya yang sangat bagus dan hasilnya sangat memuaskan. Ini semua berkat kerjasama semua anggota OMK Stella Maris Danga.
"Ini lebih memerangi sampah plastik. Bapak Pastor sangat setuju bahwa memang ini bagian dari memerangi plastik," ungkap Andreas, kepada POS-KUPANG.COM di Mbay, Senin (23/12/2019) malam.
Pria yang akrab disapa Andre ini mengaku semua bahan yang digunakan membuat pohon Natal merupakan limbah plastik.
"Kalau digereja Stella Maris diatas kami buat pohon Natal tingginya 2,85 meter menghabiskan 600 an lebih botol bekas. Kalau yang di Gereja Centrum tinggi 8 meter menghabiskan 2000 ribuan botol plastik bekas," ujar Andre.
Andre mengajak semua masyarakat untuk memerangi sampah plastik dengan mengurangi penggunaan bahan yang terbuat dari plastik dan sampah plastik tidak boleh dibuang sembarang.
"Sampah menjadi musuh bersama. Apalagi memang kita sekarang harus memerangi sampah. Kita lebih kearah ekologi. Kita mendukung agar kelestarian lingkungan tetap terjaga dan mengajak masyarakat agar botol atau sampah plastik tidak dibuang sembarangan," ujar Andre.
Andre berharap apa yang telah dibuat oleh sejumlah anak OMK Paroki Stemada dapat menjadi inspirasi bagi semua orang.
"Kita harapkan agar kedepan ada orang ikut. Manfaatkan sampah untuk sesuatu hal yang berguna," ujar Andre.
