Usai Video Call Sang Ibu, Ayah Gorok Anak Kandungnya yang Masih Balita Berusia 4 Tahun
Usai Video Call Sang Ibu, Ayah Gorok Anak Kandungnya yang Masih Balita Berusia 4 Tahun. Usai Video Call Sang Ibu, Ayah Gorok Anak Kandungnya
“Berdasarkan hasil otopsi serta keterangan dari adik korban, akhirnya ayah korban mengakui semua perbuatannya,” kata Kapolres Palangkaraya, AKBP Timbul RK Siregar, di Mapolres Palangkaraya, Minggu (1/9/2019).
Mar mengaku telah menusuk anak kandungnyam, Ek, hingga tewas.
Timbul mengatakan, adik korban melihat ayahnya menusuk korban menggunakan pisau yang sedang digunakan untuk mengupas jagung.
Namun, ayah korban tetap menyanggah bahwa telah menusuk korban dengan sengaja.
Mar mengaku melemparkan pisau itu dan kebetulan mengenai dada korban.
Ayah korban mengaku kesal dengan korban karena tidak mau mengalah dengan adiknya yang meminta jajanan milik korban.
Saat korban dan adiknya berkelahi, ayah korban langsung melemparkan pisau yang sedang digunakannya untuk mengupas jagung tepat pada bagian dada kiri korban.
“Saya lempar bukan saya tusuk,” kata Mar.
Melihat anaknya mengerang kesakitan, Masriadi sempat berusaha membawa korban ke Rumah Sakit Kelampangan.
Namun, setibanya di rumah sakit korban sudah tidak bisa diselamatkan.
Sebelumnya diberitakan, seorang siswa SMP tewas tertusuk pisau di halaman rumahnya, di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Sabtu (31/8/2019).
Pihak keluarga sempat menutupi kasus ini.
Namun, polisi tetap membawa korban untuk dilakukan otopsi, serta meminta keterangan ayah korban.
Dari keterangan orangtua korban, Ek tewas saat dikejar adiknya di halaman rumah karena tak mau memberikan roti.
Korban terpeleset dan terjatuh.
Nahas, di lokasi korban terjatuh terdapat pisau hingga akhirnya menghujam dada korban. Korban sempat dibawa ke rumah sakit. Namun, korban tidak tertolong.
Polisi Mulai Curiga
Kapolres Palangkaraya AKBP Timbul RK Siregar mengatakan, polisi sempat melihat adanya kejanggalan atas tewasnya Ek (15), siswa SMP di Palangkaraya di halaman rumahnya.
Timbul mengatakan, keanehan itu karena saat tiba di lokasi, polisi tidak menemukan adanya tanda kekerasan atau bekas bercak darah seperti informasi yang diterima.
Polisi kemudian meminta pihak keluarga untuk membawa korban ke kamar jenazah Rumah Sakit Doris Sylvanus, Palangkaraya, agar bisa diotopsi.
Namun, keluarga Ek sempat menolak.
Setelah berbagai upaya dan penjelasan demi kepentingan proses hukum, akhirnya pihak keluarga mengizinkan korban untuk diotopsi.
"Berdasarkan hasil visum, ditemukan ada luka robek pada bagian dada sebelah kiri korban. Diduga berasal dari tusukan benda tajam," kata Timbul, Sabtu (31/8/2019).
Namun, polisi akan memeriksa orangtua dan adik korban untuk mengetahui penyebab pasti kematian korban.
Sebelumnya diberitakan, seorang siswa SMP tewas tertusuk pisau di halaman rumahnya, di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Sabtu (31/8/2019).
Pihak keluarga sempat menutupi kasus ini. Namun, polisi tetap membawa korban untuk dilakukan otopsi, serta meminta keterangan ayah korban.
Dari keterangan orangtua korban, Ek tewas saat dikejar adiknya di halaman rumah karena tak mau memberikan roti.
Korban terpeleset dan terjatuh.
Nahas, di lokasi korban terjatuh terdapat pisau hingga akhirnya menghujam dada korban. Korban sempat dibawa ke rumah sakit. Namun, korban tidak tertolong. (*)
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul BREAKING NEWS: Ayah Gorok Leher Anak Kandungnya yang Masih Balita Hingga Tewas, https://wartakota.tribunnews.com/2019/12/16/breaking-news-ayah-gorok-leher-anak-kandungnya-yang-masih-balita-hingga-tewas?page=all.
Penulis: Andika Panduwinata