Senator DPD RI Safari Temui 4 Pimpinan Bank, Untuk Tujuan Luhur Ini
Diantaranya bertanggung jawab atas kebijakan moneter, sistem pembayaran dan stabilitas keuangan di daerah ini.
Penulis: Edy Hayong | Editor: Rosalina Woso
Terkait UMKM, menurutnya masih lamban berkembang karena masih membutuhkan pemberdayaan. Hal ini juga akibat dari Sumber daya manusia yang masih rendah.
"Saya pernah turun ke masyarakat. Mereka terbiasa pelihara sapi tapi secara detail mereka tidak tahu bagaimana pelihara sapi yang ekonomis.Hal ini butuh edukasi dari pemerintah daerah sehingga para petani dapat mengakses jasa keuangan dari perbankan disertai dengan pendampingan," bebernya.
Dirinya mencontohkan kerja sama yang dibangun pihak BNI Cabang Kupang dengan BUMP Provinsi NTT. Pihaknya membiayai kelompok ternak dengan alokasi 3 ekor per-anggota di wilayah Kabupaten Kupang yakni Amarasi dan camplong serta beberapa kelompok di kabupaten TTS.
Jumlah petani peternak sendiri yang dibinanya mencapai ribuan petani yang tersebar di beberapa kabupaten.
• Pemerintah Kota Kupang Melakukan Inovasi Ruang Publik
• Benih Cinta Disemai Melalui Facebook, Pemuda Nagekeo Hamili Anak di Bawah Umur, Gituan Empat Kali
Model pemberdayaan yang diterapkan BNI yakni melalui BUMP dengan memberikan edukasi dan pendampingan soal pakan, pemeliharaan dan vaksin.
Sementara pihak bank menyalurkan bakalan sapi kepada kelompok. Setelah bobot sapi mencapai 300 kilogram lebih maka akan dijual dengan harga Rp 11 juta hingga Rp 13 jutaan/ekor.(Laporan Reporter POS KUPANG, Edi Hayong)