Pegawai Honorer DKI Disuruh Masuk Got agar Kontrak Diperpanjang, Sandiaga Uno: Harus Ada Batasan
Pegawai Honorer DKI Disuruh Masuk Got agar Kontrak Diperpanjang, Sandiaga Uno: Harus Ada Batasan
Pegawai Honorer DKI Disuruh Masuk Got agar Kontrak Diperpanjang, Sandiaga Uno: Harus Ada Batasan
POS KUPANG.COM -- Viral di media sosial sebuah video yang menunjukkan belasan orang masuk ke got.
Belasan orang tersebut adalah pegawai honorer yang masuk ke selokan sebagai syarat perpanjangan kontrak di tahun 2020 mendatang.
Akibatnya, Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Jakarta memanggil Lurah Jelambar , Agung Triatmojo untuk dilakukan pemeriksaan.
Tidak hanya Lurah Jelambar saja yang diperiksa, jajarannya juga diperiksa karena diduga melanggar Peraturan Pemerintah Nomor 53 tahun 2010 tentang Hukum Disiplin PNS.
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno mengatakan harus ada batasan untuk meningkatkan disiplin para honorer tersebut
Dikutip dari Tribunnews.com, Minggu (15/12/2019), seluruh panitia dan lurah selaku kepala unitnya sedang di Berita Acara Pemeriksaan (BAP) dari Tim Gabungan Inspektorat dan BKD.
• Temuan PPATK, Ada Kepala Daerah Simpan Uang Rp 50 Miliar di Kasino, Begini Reaksi KPK
Perbuatan Agung dinilai melanggar akibat tidak manusiawi dan tidak mencerminkan pegawai pemerintah yang bertugas melayani masyarakat.
Nantinya keputusan berasal dari Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta dan Gubernur DKI Jakarta. (Tribun-Video.com/Tribunnews.com)
Ini Respons Sandiaga Uno Soal Aksi Pegawai Honorer Mencemplung Bareng ke Selokan di Jelambar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno, menanggapi soal puluhan pegawai Honorer K2 yang diduga disuruh berendam di got.
Menurut Sandiaga ada cara yang lebih efektif untuk menanamkan kedisiplinan untuk para pegawai.
"Kalau saya melihat tanpa ada alasannya kenapa mereka disuruh nyebur ke kali, ada cara yang lebih efektif untuk mengajak mereka berdisiplin," kata Sandiaga di Grand Indonesia, Jakarta, Minggu (15/12/2019).
Sandiaga Uno menyebut peristiwa tersebut harus menjadi evaluasi agar ke depannya ada batasan untuk meningkatkan mental pegawai.
Menurutnya, pimpinan harus bisa menanamkan budaya kerja cerdas kepada bawahannya.
"Ke depan kita harus lebih berhati-hati ada tentunya keinginan untuk meningkatkan mental dan fisik dari PNS kita tapi juga ada batasan-batasan," ucap Sandiaga.