Minyak Goreng Pintar Kembalikan Tradisi dan Martabat Para Petani Flores
Peluncuran minyak goreng pintar atau minyak kelapa di Maumere Sikka kembalikan tradisi dan martabat petani Flores
Peluncuran minyak goreng pintar atau minyak kelapa di Maumere Sikka kembalikan tradisi dan martabat petani Flores
POS-KUPANG.COM | MAUMERE - Peluncuran perdana transaksi pembelian minyak kelapa dari kelompok tani dengan Ketua Pengurus Koperasi Simpan Pinjam ( KSP) Kopdit Pintu Air, Jakobus Jano, pada HUT ke- 74 Kemerdekaan RI, 17 Agustus 2019 di Kantor Pusat Pintu Air Rotat, Desa Ladogahar, Kecamatan Nita, 13 Km arab barat Kota Maumere masih membekas kuat dalam ingatan.
Saat itu, perwakilan kelompok petani pengolah minyak kelapa menerima uang penuh sukacita. Mereka tak menyangka, Kopdit Pintu Air akan membeli minyak kelapa buatanya.
• 133 Tenaga Sanitarian Lakukan Sumpah Profesi di Ende
Hampir empat bulan, puluhan kelompok petani mengolah minyak kelapa sudah terbentuk. Setiap kelompok beranggotakan tiga sampai lima orang tersebar dari Boru, Kabupaten Flores Timur sampai di Aimere, Kabupaten Ngada.
Manajer Crude Coconut Oil (CCO) Pintu Air, Berno Letepung, Kamis (12/12/2019) menuturkan minyak kelapa dikumpulkan dari kelompok binaan petugas lapangan. Minyak kelapa dijual Rp 12.000/liter untuk anggota ( Kopdit Pintu Air) dan Rp 10.000 non anggota.
• Pengda Hakli NTT Gelar Seminar Nasional di Ende
Berno, eks karyawan sebuah lembaga swasta internasional di Flores memuji terobosan pengurus dan manajemen mengembangkan sektor riil pengolahan minyak kelapa. Teroboson ini telah memberi nilai lebih kepada kelapa sekaligus mengangkat harga diri dan martabat petani kelapa di Sikka khususnya dan Flores umumnya.
Menurut Berno, tugas terpenting saat ini menyadarkan petani beralih mengolah kelapa menjadi kopra atau jual gelondongan ke minyak kelapa. Pihak yang mendapat keuntungan terbesar dari kelapa adalah pengepul hingga pabrik.
"Harga diri petani di Sikka pada kelapa. Gengsi sosial di masyarakat ditentukan hamparan tanaman kelapa, bukan tanaman yang lain. Kalau mereka tidak segera diadvokasi, suatu saat kelapa akan punah. Nyiur melambai tinggal kenangan," tandas Berno.
Berno lagi-lagi menegaskan, harga kopra yang tidak menentu dari waktu ke waktu sangat tidak menguntungkan petani. Harga jatuh, petani malas menanam dan merawat kelapa. Biaya dikeluarkan mulai pemetikan hingga pengolahan lebih besar, namun pendapatan yang diperoleh lebih menguntungkan pengepul.
"Petani kelapa hidup sangat buruk. Harga diatur sesuka hati oleh pengepul kopra dan buah kelapa. Segala macam alasan disampaikan melemahkan posisi tawar petani. Idealnya pemilik tanaman lebih untung bukan pengepul. Kenyataan yang tidak punya pohon kelapa untung besar," tandas Berno.
Berno menegaskan, pengolahan minyak kelapa bukan hal baru masyarakat Sikka khususnya dan Flores umumnya. Dengan melakukan fermentasi 2-8 jam, petani memiliki waktu mengerjakan hal yang lain.
Ia mencontohkan 40 buah kelapa (satu subur, sebutan petani di Sikka) menghasilkan 4-5 Kg minyak kelapa bisa mendatangkan pendapatan Rp 60.000. Selain ampas sekitar 17 Kg dijual Rp 10.000/kg. Artinya dalam 40 buah kelapa menghasilkan sekitar Rp 270.000. Sedangkan kopra sekitar 9-10 Kg atau sekitar Rp 35.000-Rp 40.000.
Berno menjelaskan, dari 15 kelompok petani binaan,sudah terkumpul sekitar dua sampai tiga ton minyak kelapa yang kelak diolah menjadi Minyak Goreng Pintar (Pintu Air). (laporan reporter pos-kupang.com, eginius mo'a).
minyak goreng pintar
minyak kelapa
Maumere
Sikka
petani
Flores
POS-KUPANG.COM
https://kupang.tribunnews.com
Jangan Terburu-buru Aries, Taurus Mimpi Jadi Kenyataan, Ramalan Zodiak Besok Sabtu 27 Februari 2021 |
![]() |
---|
Bunuh 2 Gadis Muda,Kekejaman Polisi Berpangkat Aipda Terkuak, Korban Dibawa ke Hotel Lalu Dicekik |
![]() |
---|
Astaga, Layani 15 Pria dalam Sehari, Wanita Ini Tega Jual Anaknya Rp 1,5 Juta, Alasannya Bikin Syok |
![]() |
---|
Dulu Ngotot Lepas dari Indonesia,Warga Timor Leste Ngaku Lebih Baik Mati daripada Hidup Menderita |
![]() |
---|
Malangnya Nasib Wakil Bupati Ini, Baru Dilantik dan Langsung Dinonaktifkan, Ternyata Ini Dosanya |
![]() |
---|