Selain PNR Gundik Ari Askhara Ini 4 Wanita yang Punya Kuasa Bak Ratu Tapi Hidupnya Berakhir Tragis

Selain PNR Gundik Ari Askhara Ini 4 Gundik yang Punya Kuasa Bak Ratu Tapi Hidupnya Berakhir Tragis

Editor: maria anitoda
Kolase Tribunnews.com/Apfia dan Twitter @digeeembok
Selain PNR Gundik Ari Askhara Ini 4 Gundik yang Punya Kuasa Bak Ratu Tapi Hidupnya Berakhir Tragis 

Plato bahkan bercanda bahwa Aspasia, digambarkan sebagai orator yang terampil dan mengasyikkan berbicara dengan haknya sendiri, penulis pidato Pericles yang paling terkenal, sebuah orasi pemakaman yang disampaikan selama Perang Peloponnesia.

Meskipun kita mungkin tidak pernah tahu sejauh mana pengaruh Aspasia, Pericles mencapai proyek pembangunan yang ambisius dan memimpin masa keemasan demokrasi selama hubungan mereka.

Menurut beberapa laporan, Aspasia hidup lebih lama dari kekasihnya yang terkenal dan kemudian dihubungkan dengan seorang birokrat Athena, Lysicles.

3. Lola Montez

Sedikit yang diketahui tentang kehidupan awal Eliza Rosanna Gilbert. Ia lahir di Irlandia pada tahun 1818 atau 1821.

Digambarkan sebagai wanita yang sangat cantik, ia kawin lari sebagai remaja dan menghabiskan beberapa waktu di India, namun pernikahannya hancur dalam beberapa tahun.

Sekitar tahun 1843, ia melakukan debut di panggung London dengan nama Lola Montez, yang menyebut dirinya sebagai "penari Spanyol."

Setelah tampil di berbagai ibu kota Eropa, ia berakhir di Munich, di mana ia menjadi nyonya Ludwig I dari Bavaria.

Raja Jerman yang sudah tua itu menjadikannya seorang bangsawan, membangun sebuah istana, memberinya tunjangan hidup besar dan menunda padanya untuk urusan politik.

Selama lebih dari satu tahun, Lola pada dasarnya memerintah Bavaria dengan keras terlebih dahulu, memata-matai dan menghancurkan para pengkritiknya ketika kekasihnya dengan sabar menyingkir.

Pergerakan revolusioner yang sebagian besar disebabkan oleh pengaruhnya memaksa Ludwig turun tahta pada tahun 1848.

Lola melarikan diri dari Bavaria dan melanjutkan kariernya sebagai pemain, menghabiskan waktu di Eropa, Amerika Serikat dan Australia sebelum menetap di New York.

Sepanjang perjalanan hidupnya, dia berada dalam dua pernikahan tidak sah, tuduhan pembunuhan dan berbagai skandal karena sifat provokatif dari "tarian laba-laba" khasnya.

Dia meninggal di New York pada tahun 1860, satu bulan sebelum ulang tahunnya yang ke-40.

4. Barbara Palmer

Halaman
1234
Sumber: Grid.ID
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved