Eksekusi Sandera Sambil Menari, Ini Cerita Sandera Selamat, Lihat Kekejaman KKB Papua
kelompok kriminal separatis bersenjata (KKSB) atau KKB di Papua baru saja merayakan hari ulang tahun Organisasi Papua Merdeka (OPM) 1 Desember 201
Namun anggota KKSB terlalu banyak dan mereka mulai mendobrak pintu-pintu kamp hingga pintu kamar.
"Kami dikumpulkan dan disuruh berbaris. Mereka meminta kami membuka baju dan merampas telepon, dompet dan uang milik kami," kata Jimmy dilansir dari Kompas.com.
Saat itu sebanyak 24 pegawai PT Istaka Karya dan 1 pegawai PUPR pun menyerah karena mustahil melawan KKSB.
Pernyataan kelompok mahasiswa Papua terkait kasus pembantaian pekerja oleh KKSB di Nduga, Papua (Warta Kota)
Setelah barang dikumpulkan, para anggota KKSB berteriak dan menanyakan pimpinan mereka yang bernama Jonny Arung.
"Kami jawab, Jonny Arung, pimpinan tidak ada di sini. Dia lagi ikut bakar batu," lanjut Jimmy.
Setelah itu para korban disuruh berbaris dan masih dalam keadaan tanpa busana.
Mereka lalu diminta mengikuti KKSB menuju Puncak Kabo dan selalu ditodong senjata api.
Korban berjalan mengikuti komando dari KKSB tanpa sepatu atau alas kaki dan kondisi telanjang tidak membawa apapun.
Perjalanan ke Punca Kabo harus melewati jalan menanjak yang penuh batu kerikil tajam. Kaki para korban terluka dan langkah mereka makin berat.
"Awalnya kami mau dibawa ke Puncak Kabo. Namun setelah 2 jam berjalan kaki, KKSB meminta kami berhenti, terus kami diikat.
Katanya mau menunggu bos kami, Jonny Arung," kata Jimmy.
Saat menunggu itu, seorang pendeta dan dua anggota masyarakat mendatangi KKSB dan meminta agar semua korban dilepaskan.
"Mereka enggan melepaskan kami dan meminta pada pendeta agar bos datang dulu. Kalau bos datang, kami dilepaskan. Terus pendeta itu pergi meninggalkan kami,"
Setelah dua jam menunggu, ikatan tali di tangan mereka dilepaskan dan mereka disekap di dalam sebuah bangunan kamp di Karunggame.
Warga yang diisolasi oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) dievakuasi dari Kampung Kimberly, Kampung Banti, menuju Tembagapura, Papua, dengan pengawalan ketat personel TNI dan Polri pada Jumat (17/11/2017) lalu. (Humas Polda Papua)
Semalaman, korban disekap tanpa baju dan kondisi cuaca di daerah tersebut juga sangat dingin.