Berita Puisi

Ini Loh, Puisi-Puisi Pos Kupang Minggu Ini, Kepoin Yuk!

Puisi-Puisi Pos Kupang Minggu Ini,Puisi-Puisi Er Diku, Puisi-Puisi Ian CK, Puisi-Puisi Kristyn Patria.

pos kupang
Sepasang Lilin Untuk Masa Lalu 

Kepala-kepala kantor kewalahan menyibak dana
Dibuatnya program penghabisan darah
Bagi-bagi di meja diskusi.

November adalah cinta, dusta dan maut bersemi
Kita terperangkap dalam belaian kasih
Nikmat godaannya.
(Penfui, 2019. Ian CK, bergiat di Komunitas Sastra Filokalia, Seminari Tinggi St. Mikhael Penfui Kupang).

Ayah Rojak Ingin Ayu Ting Ting Nikahi Pria Ini, Aktor Tampan yang Juga Seorang Dosen Siapa Dia?

Puisi-Puisi Kristyn Patria
Rindu

Paduka (ku) yang mulia
Ketika aku menjelajahi hatiku melalui bola mataku
Aku menyadari kau selalu di sini rupanya
Kala itu...
Bersampul langit dan bianglala setelah hujan
Kita bersua di bibir pantai
Kau menciptakan aksara perihal asa tentang rindu yang dijamah sang jumpa

Paduka (ku) yang mulia
Ketika senja menyentuh bibir langit
Kau mulai bersajak
Sajakmu sesederhana muara dalam matamu (selalu) menjalar pada seluruh jiwaku
Menyeka luka dan lelahku adalah kepandaianmu
Aku menjadi jinak dan mengarungi setiap denyut pada nadimu

Paduka (ku) yang mulia
Ketika aku menyetubuhi senja dan seluruh keindahannya
Kau membawakanku rindu yang mengalir bersama dengan kenikmatan senja yang kupeluk dengan egois memberiku kepuasan yang menggairahkan

Paduka (ku) yang mulia
Izinkan aku membawamu pulang dari sabarku yang sudah cukup lama
Aku selalu ingin menjadi serakah tentangmu
Jiwaku yang mengalir dalam muara matamu, aku tidak mampu menemukan jalan pulang.
Ketahuilah...
Untukmu, aku akan menjadi seperti bianglala yang indah setelah hujan
(Kupang, 18 November 2019)

Josef Nae Soi Minta BNN Lakukan Upaya Preventif Penyebaran Narkoba

Rumit

Aku berjalan mengelilingi sebuah toko bunga
Aku membeli setangkai bait puisi dari sana
Kuletakan pada sebuah vas aksara bersampul coklat tua

Aku beri label pada sampulnya "sunyi"
Lalu kurangkai setangkai bait puisi itu dengan menambahkan sederet tangkai puisi dari isi kepala
Tampak ia menjadi sekumpulan tangkai dengan bait Puisi yang berbeda

Agar terlihat lebih indah
Aku letakkan vas aksara itu di jendela dekat malam
Dengan harapan esok pagi lahir lagi setangkai bait puisi dari rahim sang mentari
(Kupang, 30 Oktober 2019)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved