NTT Direncanakan Jadi  Pusat Pengembangan Program Masyarakat Agribisnis Jagung, Simak Liputannya

Dewan Jagung Nasional menargetkan 1.000 hektar (ha) lahan di dua kabupaten di NTT untuk pengembangan jagung. Dewan Jagung Nasional menjadikan NTT seba

Penulis: Edy Hayong | Editor: Ferry Ndoen
foto : Edi Hayong
Pertemuan Kelompok petani dan penangkar Kabupaten Kupang dalam rangka sosialisasi Varietas Unggul Badan Litbang ( VUB)  dan pengembangan padi dan jagung, Kamis (5/12/2019)   

Laporan Reporter POS KUPANG.COM, Edi Hayong

POS KUPANG.COM I OELAMASI--Dewan Jagung Nasional menargetkan 1.000 hektar (ha) lahan di dua kabupaten di NTT untuk pengembangan jagung.

Dewan Jagung Nasional menjadikan NTT sebagai pusat pengembangan program masyarakat agribisnis jagung.

Terhadap target itu, Pemerintah Provinsi NTT menjalin kerja sama dengan BPTP NTT untuk mengembangkan jagung di dua kabupaten yakni di Oeteta Kabupaten Kupang seluas 500 Ha dan TTS seluas 500 Ha.

Ketua Kelompok Pengkajian Budi Daya Pertanian dan Peternakan pada BPTP NTT,  Ir. Evert Yulianes Hosang, M.Si, PhD menyampaikan hal ini di Naibonat, Kamis (5/12/2019).

Evert menjadi salah satu nara sumber pada Pertemuan Kelompok petani dan penangkar Kabupaten Kupang dalam rangka sosialisasi Varietas Unggul Badan Litbang ( VUB)  dan pengembangan padi dan jagung.

Evert mengungkapkan, belum lama ini dirinya bersama Kepala BPTP NTT melakukan diskusi dengan Dewan Jagung Nasional. Pada diskusi ini mengerucut pada rencana menjadikan NTT menjadi Pusat Pengembangan Program Masyarakat Agribisnis Jagung.

Kasus Persetubuhan Anak di Kabupaten KupangTergolong Tinggi, Lihat Data Ril dan Pemicunya, Info

Menindaklanjuti rencana ini, kata Evert, pihaknya sudah melakukan survei lapangan dan dua kabupaten sangat cocok dengan luas lahan memadai. Dua kabupaten itu yakni Kabupaten Kupang dikembangkan di luas lahan 500 Ha dan di TTS seluas 500 Ha pula.

"Untuk mewujudkan ini maka petani perlu disiapkan secara baik. Petani melalui kelompok tani perlu dibekali pengetahuan yang cukup dalam melihat benih unggul. Makanya untuk Kabupaten Kupang kita hadirkan para petani perkenalkan benih sumber sehingga kelak mereka jadi penangkar benih mandiri," jelas Evert.

Ditambahkannya, Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat bahkan berencana membangun industri pakan ternak. Untuk itu lahan pengembangan jagung harus disiapkan dan diharapkan 2020 sudah bisa terealisasikan.

Kepala BPTP NTT, Kepala BPTP NTT, Dr. Procula R. Matitaputty, S.Pt, M.Si menegaskan, pihaknya akan sangat mendukung rencana pengembangan jagung di NTT.

Langkah yang dilakukan adalah menghadirkan petani untuk mensosialisasikan soal varietas jagung yang dihasilkan yang sudah diuji kualitasnya.

"Kita perkenalkan karena sudah diuji biar petani tidak salah memilih benih jagung. Benih hasil uji lab biasanya Lamuru dan NASA29 diterima petani. Target kita, petani jadi sentra pengembangan jagung di Kabupaten Kupang," kata Procula.

Dirinya menilai lahan di NTT cocok untuk pengembangan jagung. Banyak perusahaan mulai melirik ke NTT sehingga BPTP akan melakukan pendampingan terus menerus agar bisa berhasil.

"Pak menteri Pertanian juga berencana datang ke NTT melihat lahan pengembangan jagung. Apalagi ada program Kostratani, sehingga informasi terus diperkenalkan ke petani," tambahnya.(*)

 

Pertemuan Kelompok petani dan penangkar Kabupaten Kupang dalam rangka sosialisasi Varietas Unggul Badan Litbang ( VUB)  dan pengembangan padi dan jagung, Kamis (5/12/2019)

 
Pertemuan Kelompok petani dan penangkar Kabupaten Kupang dalam rangka sosialisasi Varietas Unggul Badan Litbang ( VUB)  dan pengembangan padi dan jagung, Kamis (5/12/2019)   (foto : Edi Hayong)

 
 

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved