Demo Mahasiswa Politeknik Negeri Kupang

Gelar Demo Ketua BEM Politeknik Negeri Kupang: Saya Hampir Dipukul karena Kritis

Gelar Demo Ketua BEM Politeknik Negeri Kupang: saya hampir dipukul karena kritis

Penulis: Gecio Viana | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/Gecio Viana
BEM PNK saat melakukan demonstrasi di depan Gedung Rektorat PNK Penfui, Kota Kupang, Jumat (6/12/2019). 

Gelar Demo Ketua BEM Politeknik Negeri Kupang: saya hampir dipukul karena kritis

POS-KUPANG.COM | KUPANG - Badan Eksekutif Mahasiswa ( BEM) Politeknik Negeri Kupang ( PNK) menggelar demonstrasi, Jumat (6/12/2019).

Demonstrasi yang dilakukan tepat di depan pintu masuk Gedung Rektorat PNK ini menyikapi berbagai persoalan di kampus itu termasuk pungutan liar (pungli) yang diduga dilakukan Jurusan Teknik Sipil.

Ternyata Ini yang Dilakukan Dukcapil Kota Kupang Hingga Raih Predikat Kepatuhan Tinggi

Ketua BEM PNK, Jefrianus V. Djawa disela aksi mengatakan, demonstrasi yang dilakukan merupakan respon atas banyaknya keluhan mahasiswa terkait pungli yang terjadi di kampus itu.

Salah satu pungli, kata Jefrianus, yang disorot adalah dugaan pungli oleh Jurusan Teknik Sipil PNK yang banyak dikeluhkan mahasiswa.

"Kami minta pungli dihapuskan dan bila perlu Ketua Jurusan Teknik Sipil PNK diturunkan dari jabatannya. Karena sudah banyak mahasiswa Teknik Sipil keluhkan, makanya kami jengkel sekali saat ini," tegasnya.

Liput Demo di Politeknik Negeri Kupang, Wartawan Dilarang Liput dan Dipaksa Keluar Gedung

Diakuinya, persoalan tersebut sebelumnya telah disampaikan pihaknya kepada pihak kampus pada Kamis (5/9/2019) lalu.

Saat itu, pihaknya menemui Direktur PNK, Nonce Farida Tuati, SE., M.Si yang saat itu ditemani pembantu direktur I dan Pembantu Direktur III.

Namun pertemuan itu tidak mendapatkan hasil berupa klarifikasi dari pihak kampus melalui sang direktur.

Selanjutnya, pihak kampus memanggilnya pada Jumat (6/9/2019). Saat itu, pihaknya bertemu dengan para pembantu direktur dan para ketua jurusan di kampus itu.

Saat itu, kata Jefrianus, ia kritis dan memperjuangkan hak mahasiswa, namun mendapatkan intimidasi dari para pejabat kampus.

Bahkan, dirinya hampir dipukul oleh seorang pejabat yakni Pembantu Direktur IV, Piet Samara S.Sos., M.Si.

"Saya hampir dipukul oleh Pudir IV. Hari ini saya turun, saya tidak kemana-mana," teriak Jefrianus.

Selain menuntut segala bentuk pungli di kampus itu dihentikan, pihaknya juga menuntut adanya fasilitas kampus yang memadai dan transparansi anggaran kampus.

Sebab, lanjut dia, masalah tersebut terkesan dibiarkan oleh pihak kampus.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved