Puting Beliung di Rote
Puting Beliung Terjang Rote Barat Daya, Kenali Sifat dan Indikasi Angin yang Merusak dan Mematikan
Angin puting beliung atau Tornado menerjang Kabupaten Rote Ndao, Provinsi NTT, khususnya di Deesa Meoain, Kecamatan Rote Barat Daya, Rabu (4/12/2019)
Saat sedang terjadi peralihan dari musim kemarau ke musim hujan.
Puting beliung sejatinya merupakan fenomena alami yang biasa terjadi. Hal itu terutama ketika terjadi hujan lebat disertai kilat atau petir dan angin kencang yang berdurasi singkat.
Namun pusaran angin puting beliung yang dihasilkan bersifat merusak dan mampu menghancurkan bangunan-bangunan yang dilewatinya.
Tak jarang fenomena angin puting beliung ini membuat masyarakat panik.

Sebenarnya, apa puting beliung itu?
Kepala Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika ( BMKG), Miming Saepudin, menjelaskan bahwa puting beliung merupakan fenomena angin kencang yang bentuknya berputar menyerupai belalai, keluar dari Awan Cumulonimbus (CB) dan terjadi di daratan.
Jika putaran angin terjadi di perairan, lanjut Miming, fenomena dinamakan water spout.
“Puting beliung terbentuk dari jenis awan CB, tetapi tidak semua awan CB dapat menimbulkan fenomena puting beliung,” kata Miming kepada Kompas.com, Minggu (27/10/2019) siang.
Miming menambahkan, terdapat kondisi tertentu yang menyebabkan puting beliung, seperti kondisi labilitas atmosfer yang melebihi ambang batas tertentu.
Hal tersebut mengindikasikan udara sangat tidak stabil.
Miming menyampaikan, fenomena puting beliung umumnya terjadi pada periode masa transisi atau peralihan musim, yaitu pada Maret-Mei atau September-November.
Indikasi puting beliung
Terdapat beberapa indikasi umum untuk dapat digunakan untuk mengenali terjadinya potensi cuaca ekstrem, seperti puting beliung/hujan es/hujan lebat disertai petir dan angin kencang yang umumnya terjadi pada masa peralihan musim atau pancaroba. Apa saja?
1. Satu hari sebelumnya udara pada malam hari hingga pagi hari terasa panas dan gerah.
2. Udara mulai pagi hari sudah terasa panas serta cukup terik dan gerah. Ini diakibatkan adanya radiasi matahari yang cukup kuat ditunjukkan oleh nilai perbedaan suhu udara antara pukul 10.00 dan 07.00 lebih dari 4 derajat celcius, disertai dengan kelembaban yang cukup tinggi ditunjukkan oleh nilai kelembaban udara di lapisan 700 mb atau lebih dari 60 persen.