Pria Asal TTS Tewas Saat Cari Ikan

Korban Tewas Akibat Tenggelam Di Kolbano Dikenal Sebagai Sosok Yang Suka Bergaul

suka bersosialisasi dengan masyarakat dan aktif dalam kegiatan kemasyarakatan yang digelar Pemerintah Desa Kolbano

Penulis: Dion Kota | Editor: Rosalina Woso

Korban Tewas Akibat Tenggelam Di Kolbano Dikenal Sebagai Sosok Yang Suka Bergaul

POS-KUPANG. COM|SOE -- Paulus Banamtuan (64) warga Desa Kolbano, Kecamatan Kolbano yang tewas akibat tenggelam di laut Kolbano, Rabu (4/12/2019) siang dikenal sebagai sosok yang baik.

Korban yang berprofesi sebagai nelayan, diketahui suka bersosialisasi dengan masyarakat dan aktif dalam kegiatan kemasyarakatan yang digelar Pemerintah Desa Kolbano.

Hal ini diungkap Kepala Desa Kolbano, Marci Taopan kepada pos kupang.com melalui sambungan telepon.

Marci mengatakan, korban diketahui sudah dikaruniai empat orang anak hasil pernikahan dengan Agustina Aoetpah. Korban diketahui cukup aktif dalam beragama sosialisasi dengan para tetangga dan juga aktif dalan kegiatan di Desa.

"Kami tahu dia itu nelayan pak. Dia orangnya baik dan suka bersosialisasi dengan masyarakat," ujar Marci.
Ketika ditanyakan kapan jenazah korban akan dimakamkan, Marci mengatakan, hak tersebut masih menunggu kesepakatan keluarga korban.

"Belum ada kesepakatan kapan dikubur dan dimana nantinya akan dikubur. Kemungkinan korban dimakamkan di halaman rumah korban. Namun untuk kepastiannya masih menunggu kesepakatan keluarga," jelasnya.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres TTS, Iptu Jamari, SH., MH menceritakan, pada Rabu pagi sekitar pukul 08.00 Wita, korban untuk mengambil sampan milik anaknya, Marthen Banamtuan.

Saat korban keluar dari rumah, korban masih sempat berbincang dengan anaknya Maria Banamtuan sebelum menuju pantai Kolbano.

"Pagi-pagi korban pamit dari rumah katanya mau ambil sampan anaknya di pantai Kolbano," kisah Jamari.

Sekitar pukul 12.30 WITA lanjut Jamari, oleh warga pantai Kolbano atas nama, Marteda Kase, korban terlihat sedang berada di atas perahunya melintasi laut Kolbano, diduga sedang mencari ikan.

Namun selang beberapa saat, Marteda Kaget karena mendengar suara orang minta tolong dari arah laut.

Ternyata, suara orang minta tolong tersebut bersumber dari korban yang sementara berada di dalam laut.

Melihat hal tersebut, Marteda langsung berteriak meminta tolong kepada nelayan sekitar untuk menolong korban.

Alimatias Oetpah yang kebetulan berada di pinggir pantai dan mendengar teriakan histeri Marteda langsung berlari ke arah pinggir pantai samb mendorong sampan perahunya guna menolong korban.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved