Siswi SMK 20 Desember Study Tour di Desa Wisata Fatumnasi

Siswi SMK 20 Desember Study Tour di Desa Wisata Fatumnasi

POS-KUPANG.COM | KUPANG -- Sebanyak delapan siswi jurusan Perhotelan di SMK 20 Desember Kupang melakukan study tour di desa Wisata Fatumnasi, kecamatan Fatumnasi, kabupaten Timor Tengah Selatan.

Guru pembina, Fitri Ciptosari, Selasa, (3/11/2019) siang di Kupang menjelaskan bahwa kegiatan studi tour yang berlangsung dua hari itu sebagai salah satu media bagi peserta didik untuk menimba ilmu dan pengetahuan baik secara teori dan praktik.

"Ada delapan siswi jurusan Perhotelan yang mengikuti kegiatan study tour di Desa Wisata Fatumnasi, Kecamatan Fatumnasi, Kabupaten Timor Tengah Selatan. Kegiatan itu merupakan syarat dengan materi praktik langsung di lapangan untuk mengetahui kelebihan maupun kendala dalam pengembangan destinasi wisata."ungkapnya.

Lebih lanjut Fitri menjelaskan bahwa beberapa materi yang dipelajari oleh peserta didik antara lain praktik guiding, pemantauan obyek dan daya tarik wisata, komunikasi industri Pariwisata, dan juga beberapa materi lain seputar perkembangan pariwisata di desa Wisata Fatumnasi.

Study Tour yang berlangsung pada tanggal 30 November sampai 1 Desember itu, kata Fitri, delapan siswi itu diberikan materi tentang atraksi wisata dan cara mengelola home stay lokal oleh pegiat pariwisata sekaligus pemilik home stay Lopo Mutis, Matheos Anin.

"Di sana para siswi itu melihat langsung cara mengelola home stay lokal dan beternak maupun bertani sehari sebagai atraksi wisata yang lebih mendekatkan mereka dengan kehidupan masyarakat setempat."ujar UKSW Salatiga itu.

Fitri mengucapkan terimakasih kepada Matheos Anin dan masyarakat setempat yang telah memberikan kesempatan kepadanya dan delapan siswi untuk belajar pariwisata bahari, agro wisata maupun wisata budaya di desa wisata Fatumnasi.

Pengelola Home Stay Lopo Mutis sekaligus pegiat Pariwisata di Desa Wisata Fatumnasi, Mateos Anin yang dikonfirmasi media ini via telepon selulernya membenarkan adanya kegiatan study tour dari siswi SMK 20 Desember Kupang.

"Ia benar. Mereka kemarin study tour disini. Saya sempat memberikan mereka penjelasan tentang rumah adat Anin Fuka, beternak, bertani dan cara mengelola home stay lokal."ungkapnya.

Lebih lanjut Mateos Anin menjelaskan, kunjungan wisatawan mancanegara di desa Fatumnasi mulai ada sejak tahun 1985 dan 1986 saat itu dirinya menjabat sebagai kepala desa, wisatawan manca negara pertama kali mengunjungi desa Fatumnasi berasal dari Australia bernama Jastin.

Kala itu, kata Mateos, masyarakat belum mengenal Pariwisata sehingga setiap wisatawan yang datang selalu diarahkan ke rumah kepala desa. Masyarakat pun sempat berpikir kalau wisatawan mancanegara itu adalah orang jahat yang biasa di sebut orang pemotong kepala.

Data beberapa tahun terakhir, lanjut Matheos, jumlah wisatawan mancanegara paling banyak berasal dari Italia, sedangkan jumlah totalnya ia belum bisa menjawab karena semua dicatat dalam buku tamu. Buku tamu yang digunakan pun itu tidak semua tamu mengisi karena setiap kelompok tamu hanya diwakili satu orang.

"Saya yang kelola desa wisata Fatumnasi sejak tahun 1985. Sampai saat ini jumlah totalnya pengunjung wisatawan mancanegara belum bisa saya menjawab karena semua dicatat dalam buku tamu, nanti baru kita buka bukunya semua kita hitung, Buku tamu yang digunakan pun itu tidak semua tamu mengisi karena setiap kelompok tamu hanya diwakili satu orang. " ujarnya.

Anin menjelaskan, yang menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk mengunjungi Fatumnasi adalah memiliki padang sabana yang terbentang luas dan indah, merupakan desa wisata berbasis pertanian (agro wisata), pintu masuk menuju cagar alam Gunung Mutis dan menjadi spot wisata di dataran tinggi untuk melihat sunrise di pagi hari.