Gara-Gara Menolak Ciuman, Siswi SMA Ditikam Pacarnya Hingga Tewas, Lalu Jasadnya Dibuang ke Sungai

Nasib Tragis Siswi SMA, Pacaran 2 Minggu, Kekasih Minta Ciuman, Ditolak Lalu Ditikam Tujuh Kali dengan Keris, Jasadnya Dibuang ke Sungai

Editor: Bebet I Hidayat

POS-KUPANG.COM - Nasib Tragis Siswi SMA, Pacaran 2 Minggu, Kekasih Minta Ciuman, Ditolak Lalu Ditikam Tujuh Kali dengan Keris, Jasadnya Dibuang ke Sungai

Pria berusia 23 tahun tega menghabisi nyawa kekasihnya sendiri yang masih berstatus Siswi SMA yang dipacarinya selama dua minggu.

Pria ini ditangkap polisi di Desa Pariama, Langgikima, Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara.

Dikutip dari tayangan Youtube Patroli Indosiar, pria berusia 23 tahun tersebut mengaku kesal dengan sikap sang kekasih yang masih Siswi SMA ini.

Gara-garanya, sang kekasih yang masih Siswi SMA ini menolak ketika diajak ciuman.

Kisah tragis ini berawal saat pria berusia 23 itu menjemput Siswi SMA di sekolahnya.

Ia tampak emosi ketika sang pacar yang Siswi SMA kelas dua itu tak kunjung keluar dari sekolahnya, sehingga dia terpaksa menunggu lama.

Begitu bertemu, pria itu mengajak Siswi SMA yang berusia 17 tahun tersebut ke perkebunan kelapa sawit untuk memadu kasih.

Saat itulah pria ini hendak men- cium sang pacar yang masih Siswi SMA itu.

Namun pria ini harus kecewa, karena Siswi SMA ini menolak untuk ciuman.

Karena semakin kesal dengan sikap pacarnya, pria ini pun menikam kekasihnya yang masih Siswi SMA itu dengan sebilah keris.

Tujuh kali tusukan dilancarkan ke wajah, leher, dada, dan punggung.

Siswi SMA Ini Hamil,Lalu Melahirkan Bayi Perempuan,Dimasukkan Tas Punggung Sekolah, Ini yang Terjadi

VIDEO Viral Gus Muwafiq, Mantan Asisten Gus Dur, yang Dituding Hina Nabi, Gus Miftah Ikut Komentar

"Korban mengalami beberapa tusukan, salah satunya tusukan di dada yang mengenai paru-paru, khususnya di sebelah kiri," ujar Kompol dr Mauludin, Dokter Forensik Polda Sulawesi Tenggara.

Begitu Siswi SMA ini tak berkutik, jasadnya lalu dibuang ke sebuah sungai tak jauh dari TKP.

Lihat video liputannya seperti dikutip dari Indosiar berikut:

Siswi SMA Ini Hamil, Lalu melahirkan Bayi Perempuan, Dimasukkan Dalam tas punggung sekolah, Ini yang Terjadi

POS-KUPANG.CO - Siswi SMA Ini Hamil, Lalu melahirkan Bayi Perempuan, Dimasukkan Dalam tas punggung, Ini yang Terjadi

Seorang pelajar SMK Madiun berinisial MS masih tergolek lemas di ruang Pinang, RSUD Caruban, Kabupaten Madiun.

Setelah melahirkan Bayi Perempuan mungil tersebut, siswi SMA ini memasukkannya ke dalam kresek warna hitam lalu dimasukkan ke dalam tas punggung sekolah.

Apalagi bau amis tercium dari air yang mengalir dari kamar mandi tersebut. 

Beberapa waktu kemudian, tetangganya menggedor pintu rumah. Sang ibu membukakan pintu itu.

Dari situlah, akhirnya tepergok aktivitas Siswi SMA itu baru saja melahirkan Bayi Perempuan.

Berikut 5 fakta pelajar SMK atau Siswi SMA Madiun melahirkan Bayi Perempuan tengah malam lalu memasukkannya ke tas punggung sekolah.

 

1. Diduga hasil hubungan di luar nikah

Anggota Polsek Mejayan, Madiun, menunjukan kamar mandi yang digunakan siswi SMK, MS melahirkan bayinya.
Anggota Polsek Mejayan, Madiun, menunjukan kamar mandi yang digunakan siswi SMK, MS melahirkan bayinya. (Dokumen Polsek Mejayan)

Kapolsek Mejayan, Kompol Pujiyono, ketika dikonfirmasi, Senin (2/11/2019) membenarkan.

Dia menceritakan peristiwa ini diketahui pertama kali oleh ibu kandung MS.

Diduga Bayi Perempuan yang dilahirkan MS ini merupakan hasil hubungan gelap.

Sebab MS secara diam-diam melahirkan darah dagingnya itu di kamar mandi, hingga akhirnya Bayi Perempuan itu meninggal.

Berdasarkan keterangan saksi, Bayi Perempuan ini dilahirkan pada Sabtu (30/11/2019) sekitar pukul 23.00 WIB.

2 Kronologi, kecurigaan tetangga

Seorang warga mendengar suara seperti orang sedang mandi dan menyiram air secara terus menerus di kamar mandi milik MS, Siswi SMA.

Selain mendengar suara seperti orang sedang mandi, warga juga mencium bau amis darah.

"Awalnya, ada seorang warga mendengar orang menyiram air, seperti orang mandi, tapi lama lebih sekitar satu jam lebih," kata Pujiyono saat dikonfirmasi.

Warga yang curiga, kemudian menggedor-gedor pintu rumah MS.

Beberapa menit kemudian, ibu MS berinisial YD, membukakan pintu rumahnya.

"Warga kemudian masuk dan melihat MS sudah dalam kondisi lemas tergeletak di kamar mandi," kata Pujiyono.

Warga yang masuk ke dalam rumah YD, melihat wajah MS tampak pucat dengan posisi badan bersandar di dinding kamar mandi.

3. Diduga karena malu

Setelah melahirkan, pelajar SMK kelas XI  itu ternyata mengalami pendarahan pasca melahirkan.

MS kemudian dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.

MS akhirnya mengakui dirinya baru saja melahirkan seorang Bayi Perempuan.

MS mengatakan, Bayi Perempuan yang baru dilahirkan itu dibungkus plastik kresek berwarna hitam dan dimasukkan ke dalam tas punggung sekolahnya.

Tas itu berada di dalam kamar mandi.

"Setelah mendengar keterangan dari pelaku itu, warga melihat bayi perempuan yang baru saja dilahirkan MS di dalam plastik kresek di tas punggung warna biru tua," jelasnya.

Saat ini pihaknya masih menyelidiki penyebab kematian bayi malang itu.

Belum diketahui, apakah bayi MS meninggal sebelum atau sesudah dilahirkan.

Pujiyono menambahkan, diduga karena masih berstatus pelajar, MS sengaja melahirkan sendiri anaknya karena malu.

Diduga MS ingin menyembunyikan keberadaan bayi tersebut, hingga akhirnya bayi itu meninggal dunia.

"Dimungkinkan dikarenakan orang tua korban malu dan ingin menutupi keberadaan bayi tersebut, karena belum terikat pernikahan dan masih pelajar," imbuhnya.

Saat ini, MS masih dirawat di ruang Pinang, RSUD Caruban.

Begitu juga dengan Bayi Perempuan MA, saat ini berada di RSUD Caruban untuk diautopsi guna mengetahui penyebab kematiannya.

4. Dikeluarkan dari sekolah

MS akhirnya dikeluarkan dari sekolah lantaran Hamil di luar nikah.

Selain itu, MS diketahui melahirkan di kamar mandi rumahnya, hingga menyebabkan Bayi Perempuannya meninggal.

Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Madiun, Supardi, ketika dikonfirmasi, Senin (2/12/2019) membenarkan.

MS dikeluarkan dari sekolahnya karena melakukan pelanggaran berat.

"Bukan dikeluarkan, kalau istilah saya dikembalikan ke orangtua.

Sesuai dengan peraturan, apabila siswa melakukan pelanggaran berat, maka proses pendidikannya dikembalikan ke orangtua," kata Supardi, saat ditemui di kantornya.

Untuk selanjutnya, pihaknya menyerahkan kasus ini kepada pihak kepolisian, sebab proses melahirkan terjadi di luar sekolah, dan di luar jam sekolah.

"Saat ini, sudah menjadi kewenangan polisi.

Karena dilakukan di rumah, dan di luar waktu jam belajar sekolah," katanya.

Dia menuturkan, berdasarkan keterangan pihak sekolah, sebelumnya Siswi SMA bersangkutan telah diingatkan oleh wali kelasnya.

Saat itu, wali kelasnya sudah menanyakan perubahan fisik pada MS.

"Pada saat itu, ketika ada gejala, terjadi perubahan fisik, sudah ditegur sama wali kelas.

Suruh cek kehamilan, katanya sudah dicek negatif.

Orangtuanya juga sudah datang ke sekolah, dan mengatakan anaknya tidak sedang Hamil," jelasnya.

Dia mengatakan, setelah dikeluarkan dari sekolah, MS tidak dapat melanjutkan sekolah di sekolah formal.

"Dia bisa melanjutkan pendidikan di pendidikan non formal, paket C," katanya.

5. Pria yang mengHamili diberi sanksi

Selain MS, apabila pria yang yang mengHamili MS berstatus pelajar SMA/SMK, juga akan diberi sanksi yang sama yakni dikeluarkan.

"Juga dikeluarkan, sekolah formal tidak boleh.

Menikah di bawah umur, Hamil di luar nikah, termasuk mengHamili, tidak boleh di sekolah formal," imbuhnya. ( POS-KUPANG.COM)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved