Rocky Gerung Pernah Berkelahi dengan Pentolan FPI Munarman di Monas,Kini Bela,Tito Singgung Visi FPI
Rocky Gerung Pernah Berkelahi dengan Pentolan FPI Munarman di Monas, Kini Bela FPI , Tito Singgung Visi FPI
Ternyata, Rocky Gerung Pernah Berkelahi dengan Pentolan FPI Munarman di Monas
POS KUPANG.COM -- Pengamat politik Rocky Gerung mengklaim Front Pembela Islam (FPI) tak lagi melakukan kekerasan.
Hal tersebut disampaikan Rocky Gerung di acara ROSI, Kompas TV, pada Kamis (28/11/2019).
Pernyataan Rocky Gerung, langsung ditanggapi oleh politikus PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko
Mulanya Rocky Gerung dan Budiman Sudjatmiko membahas soal Surat keterangan terdaftar (SKT) yang masih dikaji oleh Kementerian Dalam Negeri.
Pantauan TribunJakarta.com, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengatakan, SKT FPI masih terkendala oleh Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART).
Tito Karnavian menyampaikan, pada AD/ART FPI masih termuat visi dan misi yang kalimatnya dianggap memiliki makna samar.
“Problemnya di AD/ART. Di sana disampaikan bahwa visi dan misi organisasi FPI adalah penerapan islam secara kaffah di bawah naungan khilafah islamiyah melalui pelaksanaan dakwah, penegakan hisbah, dan pengawalan jihad,” kata Tito Karnavian.
• Adegan Ranjang Camat dengan Selingkuhan Ditonton Warga,Tak Sengaja Posting Video Mesum di Status WA
• Jadi Petinggi Pertamina, Ahok Kedapatan Nonton Formula 1 Abu Dhabi
• Ashanty Sudah Siapkan Surat Wasiat, Istri Anang Hermansyah Tak Ingin Anak-Anak Ribut Karena Harta
Rocky Gerung menilai pemerintah terlalu berlebihan dalam menghadapi AD/ART FPI.
Ia mengatakan AD/ART tersebut masih berupa ide dan belum terealisasikan.
Namun Budiman Sudjatmiko mempunyai pendapat lain.
"FPI itu bukan ide, ide yang sudah berwujud menjadi sebuah 'pentungan'," kata Budiman Sudjatmiko dikutip TribunJakarta.com dari YouTube Kompas TV, pada Jumat (29/11/2019).
"Ketahuan Anda minum anda bisa dipukul pakai pentungan tersebut,"
"Sudah menjadi kawat berduri," imbuhnya.
Budiman Sudjatmiko menilai visi dan misi FPI sudah terealisasikan, dari sikap mereka yang kerap menegur atau bertindak saat melihat suatu tindakan yang dianggap berbeda.
"Mereka suka mementung orang-orang yang dianggap berbeda dari mereka," ucap Budiman Sudjatmiko.