Persoalan yang Dialami Kaum Disabilitas di Mabar Memprihatinkan, Sankita Intens Lakukan Penanganan

seminar peningkatan pemahaman terkait hak kesehatan seksualitas dan reproduksi anak dan remaja disabilitas

Penulis: Servan Mammilianus | Editor: Rosalina Woso
POS KUPANG/SERVAN MAMMILIANUS
Peserta seminar terkait kesehatan reproduksi di Labuan Bajo, Jumat (29/11/2019). 

Persoalan yang Dialami Kaum Disabilitas di Mabar Memprihatinkan, Sankita Intens Lakukan Penanganan

POS-KUPANG.COM | LABUAN BAJO--Persoalan yang dialami oleh kaum disabilitas di Kabupaten Manggarai Barat (Mabar) memprihatinkan, terutama berkaitan dengan kesehatan seksual dan reproduksi.

Direktur Yayasan Kita Juga (Sankita) Silvester Deni Harsidi, menyampaikan pengalamannya dalam menangani kaum disabilitas di daerah itu.

Sankita merupakan lembaga yang konsen mengurusi disabilitas di Mabar.

Pada Hari Jumat (29/11/2019), Sankita mengadakan seminar peningkatan pemahaman terkait hak kesehatan seksualitas dan reproduksi anak dan remaja disabilitas dan non disabilitas di Kabupaten Mabar.

"Kami terkejut ketika tahun 2016 kami dipertemukan dengan sebuah kondisi anak-anak disabilitas mengalami masalah berkaitan dengan seksualitas dan reproduksi," kata Silvester.

Yang lebih memprihatinkan adalah ketika mendapatkan ada anak disabilitas yang tidak diperhatikan dengan baik.

"Kami pernah berkunjung ke sebuah desa dan bertemu dengan anak kembar. Oleh keluarganya mereka disembunyikan di belakang rumahnya. Saat kami menemui, dua gadis ini keluar dan ada yang dalam kondisi yang memprihatinkan. Orang tuanya berbisik, anak itu sedang datang bulan," kata Silvester.

Anak itu kata dia tidak terurus dengan baik dan pengetahuan sangat terbatas.

"Dari situ kami berpikir bahwa pengetahuan tentang reproduksi dan seksualitas harus diberikan, baik kepada disabilitas maupun non disabilitas," kata Silvester.

Pengalaman lain yang ditemuinya di daerah itu yakni masih adanya kaum disabilitas yang dibuli di lingkungannya.

"Anak-anak disabilitas di kampung-kampung dibuli dan menjadi permainan. Kami sering mendapatkan situasi seperti itu dan ada warga yang menganggap itu hal biasa," kata Silvester.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Mabar, Ismail Surdi, S.PKP yang hadir saat itu menyampaikan apresiasinya kepada Sankita.

"Atas nama pemerintah dan Dinas Kesehatan, saya mengucapkan terimakasih kepada Direktur Sankita dan lembaga lain yang sudah melaksanakan kegiatan pemberdayaan. Ke depan, kelompok-kelompok rawan ini kita tangani bersama," kata Ismail.

Diakuinya bahwa masih banyak persoalan disabilitas yang belum ditangani secara baik oleh pemerintah.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved