Terima Hangat Manajemen Pos Kupang, Gubernur NTT Viktor Laiskodat: Sudah, Kita Bersahabat

Terima Hangat Manajemen Pos Kupang, Gubernur NTT Viktor Laiskodat: Sudah, Kita Bersahabat

Penulis: Agustinus Sape | Editor: Hasyim Ashari
POS-KUPANG.COM/RYAN NONG
Terima Hangat Manajemen Pos Kupang, Gubernur NTT Viktor Laiskodat: Sudah, Kita Bersahabat 

Terima Hangat Pos Kupang, Gubernur NTT Viktor Laiskodat: Sudah, Kita Bersahabat

POS-KUPANG.COM - Gubernur NTT Viktor Laiskodat menerima kunjungan Manajemen Harian Pos Kupang di ruang kerjanya, Rabu (7/11) pukul 08.30 WITA.

Manajemen Pos Kupang dipimpin Pemimpin Redaksi (Pemred) Hasyim Ashari dan GM Bisnis Erniwati Madjaga.

Ikut hadir Hilarius F Jahang (Pj Koordinator Liputan), Alfons K Nedabang (Pj Manager Produksi), Anggoro Aji Baskoro (Manajer Iklan), Marly (Manajer Promosi), Agustinus Sape dan Paul Burin (editor).

Sementara Gubernur Viktor didampingi Kepala Biro Humas Dr Marius Jelamu.

Karena bertepatan dengan Hari Rabu yang merupakan English Day, maka dialog cair penuh keakraban selama 45 menit pun dilakukan dalam Bahasa Inggris.

Sesaat setelah saling menyapa, Gubernur Viktor mempersilakan rombongan Pos Kupang untuk duduk.

Hasyim yang berdiri di samping gubernur, langsung bertanya.

"Boleh saya duduk di sini," tanya Hasyim kepada gubernur sambil menunjuk kursi kosong tepat di sebelah kursi gubernur.

Gubernur Viktor serta merta menjawab tidak keberatan.

"Ya. Silakan. Seharusnya kursi ini untuk Wakil Gubernur. Tapi hari ini boleh untuk Pemred Pos Kupang," ucap Gubernur langsung disambut tawa.

Sambil duduk santai, Gubernur Viktor kemudian mempersilakan Pos Kupang untuk menyampaikan maksud dan tujuan.

Hasyim menyampaikan terimakasih atas undangan Gubernur Viktor untuk bertemu, Rabu pagi.

"Terimakasih banyak Pak Gub, telah mengundang kami bertemu pagi ini. Apalagi Pak Gub menerima kami dengan penuh persahabatan," kata Hasyim.

Pria 42 tahun yang baru 10 bulan memimpin Pos Kupang ini menjelaskan, kedatangan kali ini terkait dengan kekeliruan penulisan berita tentang Gubernur Viktor beberapa waktu lalu sehingga memantik somasi.

Atas nama lembaga, Hasyim kembali menyatakan permohonan maaf.

Menurutnya sebagai sebuah lembaga, Pos Kupang sama sekali tidak memiliki itikad buruk terhadap gubernur.

Kesalahan yang terjadi semata-mata murni karena kekeliruan pribadi news editor.

Menanggapi hal itu, Gubernur Viktor Laiskodat menegaskan pada dasarnya dirinya adalah sosok yang hangat, mudah memaafkan, dan mau bersahabat dengan siapa saja.

"Kami telah melihat itikad baik Pos Kupang. Bahkan Pemred datang ke rumah. Mulai hari ini sudah, kita bersahabat. Tapi jangan karena kita jadi sahabat, Pos Kupang lantas tidak mau mengkritik gubernur. Kami butuh kritik. Tapi harus objektif, sesuai fakta. Kami tidak akan marah," papar Gubernur Viktor.

Menurutnya, akan berbeda misalnya ketika, pemberitaan yang dibuat seperti melakukan framing.

Bahkan seolah menempatkan dirinya sebagai musuh. Kalau itu yang terjadi dirinya pasti akan melawan balik.

Itulah yang ia rasakan dalam pemberitaan tempo hari. Gubernur menegaskan dirinya sudah memaafkan Pos Kupang dan berharap agar kekeliruan serupa tidak terjadi di kemudian hari.

Ia pun menyatakan siap membangun kerja sama.

Menyambut penyampaian Gubernur Viktor, Hasyim kemudian mengutip pernyataan gubernur saat pertama kali mereka bertemu dalam sebuah diskusi tentang Perang Terhadap Sampah, Januari 2019 silam.

"Saya masih ingat Pak Gub pernah mengatakan, kita harus melakukan sesuatu untuk NTT. Apa saja. Sebab jika kita melakukan something, maka you are something. But if you don't do anything, you are nothing," tegas Hasyim.

Sebagai bentuk nyata do something, Hasyim kemudian menyodorkan sejumlah gagasan, apa yang bisa dilakukan Pos Kupang untuk Ulang Tahun Peprov NTT bulan depan.

Mendengar hal itu, Gubernur Viktor menyambut baik dan setuju.

"Good. Nanti kita lihat waktunya. Sesuaikan dengan jadwal saya," ujarnya.

Dalam kesempatan itu, gubernur secara khusus menyapa dua kru Pos Kupang.

Mereka adalah editor Paul Burin dan Manajer Produksi Alfons Nedabang.

"Kami sudah lama saling kenal. Paul, sudah lama kamu tidak wawancara saya. Ada yang mau disampaikan. Katakan sesuatu," ucap Gubernur.

Disapa gubernur, Paul Burin hanya tersenyum.

Belakangan sebelum pamit, ia mengaku ingin bertanya dalam Bahasa Inggris.

Namun, ia gugup karena berhadapan dengan gubernur.

"Sebenarnya Beta ingin bertanya, tapi Beta gugup Pak Gub," ucap Paul dan tawa Gubernur Viktor pun pecah.

Dalam kesempatan itu, Gubernur menegaskan tidak perlu merasa malu atau rendah diri berbincang dalam Bahasa Inggris, meski pun ada banyak kesalahan.

"Walau Bahasa Inggris kita patah-patah, jangan malu. Sebab ini bukan bahasa kita. Bahkan kita pakai bahasa sendiri pun kadang patah-patah. Jadi harus kita paksa agar terbiasa," tegasnya sambil tersenyum lebar.

Hasyim yang sejak tadi memperhatikan gubernur dengan seksama, langsung merespon.

"Asal Pak Gub tahu, Beta latihan bicara Bahasa Inggris selama dua hari untuk hari ini," mendengar hal itu, Gubernur Viktor pun tertawa.

Ia lantas mempersilakan Hasyim dan rombongan untuk minum minuman yang telah disediakan.

Minuman yang disediakan itu berupa kelor (moringga drink).

Sambil juga ikut menikmati minuman di gelasnya, gubernur menjelaskan produk-produk unggulan NTT yang menjadi perhatiannya selama ini.

Antara lain Cokelat Gaura, Garam, dan Sopia.

Ia bangkit dari kursinya dan mengambil Sopia yang ada di atas meja tamu.

"Ini Sopia Undana. Rasanya paling enak. Harganya 1 juta sebotol," imbuh Gubernur Viktor.

Tak lama ia kemudian memberikan kesempatan kepada Kepala Biro Humas Dr Marius Jelamu untuk ikut menanggapi kekeliruan berita di Pos Kupang.

Marius menekankan pentingnya mematuhi stadar operasional prosedur kerja redaksi, agar terhindar dari kesalahan.

"Wartawan harus menguasai logika berbahasa Indonesia yang benar dan bersikap objektif dalam menulis berita," imbuhnya.

Marius juga mengingatkan, sebagai bagian dari kelompok Kompas, Pos Kupang harus menjaga reputasi dan nama baiknya.

"Kompas itu terkenal tidak hanya di Indonesia, tetapi di Asia," kata Marius yang juga pernah menjadi jurnalis ini.

Ia berharap Pos Kupang memiliki rubrik dalam bahasa Inggris setiap hari Rabu, sebagai bentuk dukungan untuk aktif sosialiasi English Day.

"Sekarang, setiap saya kunjungan ke kampung- kampung di Hari Rabu, warga sudahtahu. Mereka berusaha menyapa dengan menggunakan Bahasa Inggris. Meski itu ada yang tulis di kertas dulu, baru kemudian dibaca. Saya berharap, suatu saat NTT akan seperti Bali. Di sana penduduk banyak yang bisa Bahasa Inggris," ujar Gubernur.

Di ujung pertemuan, Hasyim Ashari kembali mengucapkan terimakasih atas kesediaan Gubernur Viktor memaafkan Pos Kupang, dan membuka ruang kerjasama kedua pihak yang lebih intensif lagi.

Setelah berfoto bersama, Hasyim dan Gubernur Viktor lagi-lagi berjabat tangan erat sebelum meminta izin untuk pamit. (ati)

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved