Berita Pendidikan

Pengmas di Desa Camplong II, Undana Dorong Sinergi Ternak dan Tenun Ikat

Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang mendorong sinergitas antara bidang peternakan dan tenun ikat.

Penulis: Gecio Viana | Editor: Apolonia Matilde
Dokumentasi panitia
Pengabdian kepada masyarakat di Desa Camplong II, Kabupaten Kupang 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gecio Viana

POS-KUPANG.COM|KUPANG - Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang mendorong sinergitas antara bidang peternakan dan tenun ikat.

Hal tersebut dilakukan ketika menggelar pengabdian kepada masyarakat di Desa Camplong II, Kecamatan Fatuleu, Kabupaten Kupang, Sabtu (23/11/2019).

Ketua Tim Pelaksana, Dr. drh. Maxs Sanam, M.Sc, melalui rilis yang diterima Pos Kupang, Senin (25/11/2019), mengatakan, pengembangan peternakan yang kebanyakan dikelola oleh peternak rakyat skala kecil seringkali menemui kendala.

PMI Kabupaten Kupang Turunkan Tim Dokter ke Oebelo dan Noelbaki

Misalnya, kata Maxs Sanam, kebutuhan ekonomi yang memaksa peternak menjual ternak produktifnya.

Alasan klasik yang menjadi akar permasalahan stagnansi populasi sapi potong di NTT.

Maxs Sanam mengatakan, Undana Kupang mencoba memberikan solusi setelah memandang dengan cara yang berbeda dan pendekatan yang lebih holistik.

Ayo Indonesia Selenggarakan Pelatihan Pelayanan Kesehatan Ramah Disabilitas di Cancar

Menurut Maxs Sanam, Undana Kupang mendorong kemandirian ekonomi peternak.

Sumber pendapatan lain selain ternak, harus dimiliki oleh peternak sebagai buffer ekonomi rumah tangga.

Dikatakannya, melihat bahwa NTT juga potensial akan wisata alam dan budaya, menggerakkan dan memberdayakan masyarakat peternak dalam bidang wisata akan mungkin menjadi pilihan paling realistis.

2.041 Warga Ende Ajukan Lamaran CPNS Lewat Online

Dia mengatakan, dalam pengabdian yang mengusung tema 'Pengembangan Desa Wisata Berbasis Potensi Lokal Desa Camplong II, Kecamatan Fatuleu, Kabupaten Kupang, Masyarakat Peternak Diajak Membangkitkan Kembali Budaya Tenun Ikat'.

Hal tersebut, kata Maxs Sanam, sejalan dengan kebijakan pemerintah daerah dan juga minat yang semakin tinggi terhadap komoditas tenun ikat di pasar lokal, nasional dan global.

"Selain sebagai sumber pendapatan sampingan, yaitu utamanya sebagai penyokong ekonomi peternak, hal ini juga untuk melestarikan budaya," katanya.

Dia berharap berharap, motif-motif tenun warisan leluhur agar jangan sampai terlupakan lalu punah.

Menurutnya, dengan dibentuknya sanggar tenun ikat sekaligus galeri "Wokoleutuan", ibu-ibu peternak dihimpun, diberikan modal untuk menenun.

NasDem Wacanakan Penambahan Masa Jabatan Presiden Jadi Tiga Periode

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved