Padi Inpari42 & Inpari43 di Lahan Kadar Garam Tinggi di Oeteta Sukses Dipanen

fungsional bisa dua kali tanam tapi belum dioptimalkan. Saya senang karena petani di Oeteta punya semangat kerja yang tinggi,

Penulis: Edy Hayong | Editor: Rosalina Woso
POS KUPANG/EDY HAYONG
Petani padi milik Poktan Satu Hati di Desa Oeteta, Kecamatan Sulamu, Jumat (22/11/2019) 

Padi Inpari42 dan Inpari43 di Lahan Kadar Garam Tinggi di Oeteta  Sukses Dipanen

POS-KUPANG.COM I SULAMU--Ujicoba penanaman benih padi Inpari42 dan Inpari43 oleh BPTP NTT di Kelompok Tani Satu Hati, Desa Oeteta, Kecamatan Sulamu, Kabupaten Kupang, berjalan sukses.

Padi Inpari42 ditanam diatas areal seluas 3 hektar dan Padi Inpari43 ditanam di luas areal 1 hektar. Yang mencengangkan, potensi lahan yang ada memiliki kadar garam tinggi tetapi sukses dipanen
dimana dari hasil ubinan untuk Padi Inpari42
menghasilkan 6,10 ton/hektar dan Inpari43 rata 6,40 ton/hektar.

Koordinator Lapangan dari BPTP NTT, Andreas Ila, menyampaikan hal ini pada acara Temu Lapang/Temu Wicara Mendukung Sekolah Lapang Model Desa Mandiri Benih Padi dan Peningkatan Komunikasi, Koordinasi dan Disieminasi Hasil Inovasi Balitbangtan di Oeteta, Jumat (22/11/2019).

Andreas Ila menjelaskan, pada momen panen padi di Oeteta ini dirangkaikan pula dengan temu lapang dengan petani dan penyuluh. Pendampingan yang dilakukan BPTP terutama kepada Kelompok Tani Satu Hati.

Permasalahan yang kerap terjadi pada petani, diakui Andreas, soal perbenihan padi baik bantuan maupun non bantuan. Selain itu, masalah lain, benih yang datang selalu terlambat.

"Masalah karakter petani dimana mereka gunakan benih lama. Jarang gunakan varietas unggul. Kalaupun ada sangat rendah sekitar 50 persen dari bantuan," katanya.

Terhadap kondisi ini, lanjut Andreas, BPTP NTT  Bangun Desa Mandiri Benih. Maksudnya agar petani belajar dan produksi benih sampai menghasilkan benih bersertifikat agar kedepan tidak mengalami kesulitan.

"Luas lahan potensial di Oeteta sekitar 647,9 hektar.  Ada air yang muncul dadakan. Ada 125 hektar lahan fungsional bisa dua kali tanam tapi belum dioptimalkan. Saya senang karena petani di Oeteta punya  semangat kerja yang tinggi," ujar Andreas.

Menurut mantan penyuluh senior ini, saat ini dilakukan ujicoba benih padi Inpari42 dan Inpari43  di Kelompok Tani Satu Hati. Padi Inpari42 ditanam diatas areal seluas 3 hektar dan Padi Inpari43 ditanam di luas areal 1 hektar.

"Masalah lain, di Sulamu hasil panen padi selama ini tidak maksimal atau sering gagal panen. Sulit dapat benih padi disaat tanam. Belum ada padi yang tahan kekeringan. Di sini lahan kadar garam. Makanya kita ujicoba dua varietas ini karena tahan kekeringan dan tahan banjir. Dari hasil panen varietas amphibi ini khusus Inpari42 dari ubinan menghasilkan  6,10 ton/hektar dan Inpari43 rata 6,40 ton/hektar," jelasnya.

Tentang tujuan dilaksanakannya Temu Lapang/Temu Wicara, Andreas menjelaskan, memperkenalkan dua varietas unggul ini ke petani dan  bisa melihat langsung.

Beli Mobil Suzuki, Dapatkan Subsidi Rp 25 Juta dan Potongan Angsuran Kredit

Bajol Ijo Bakal Jadi Tim Musafir Lagi, Belum Ada Izin Laga Persebaya Vs Semen Padang di Surabaya

"Momen ini untuk promosikan padi ini ke warga. Dengan begitu terjadi transaksi antar petani. Kepada penyuluh mendapatkan pengetahuan baru melihat contoh padi unggul ini. Dengan begitu Petani ada jenis benih pilihan baru," tambahnya.(Laporan Reporter POS KUPANG.COM, Edi Hayong)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved