Dosen Pendidikan Matematika Unwira Pelatihan Pembuatan Alat Peraga Guru di TTS
dosen Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Katolik Widya Mandira (Unwira) Kupang menga
Penulis: Gecio Viana | Editor: Ferry Ndoen
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gecio Viana
POS-KUPANG.COM | KUPANG - Sejumlah dosen Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Katolik Widya Mandira (Unwira) Kupang mengadakan pelatihan pembuatan Alat Peraga dan pendalaman konsep matematika bagi para guru-guru Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten TTS.
Kegiatan ini dilakukan untuk sejumlah guru dari SD GMIT Kapan 1 dan SDK Yaswari Kapan III Kabupaten TTS, Provinsi NTT.
Dalam siaran pers yang diterima POS-KUPANG.COM pada Sabtu (16/11/2019) siang, kegitan tersebut dilaksanakan pada Sabtu pagi di SD GMIT Kapan 1, Desa O’Besi, Kecamatan Molo Utara, Kabupaten TTS.
Kegiatan yang diikuti oleh kurang lebih 30 orang guru SD ini merupakan bagian dari tugas tridharma perguruan tinggi yang wajib dilakukan oleh dosen, lebih khususnya tugas pengabdian kepada masyarakat.
Kegiatan pengabdian ini diketuai oleh Dra. Yohana Rina Rowa, M.Pd dan didampingi oleh beberapa dosen Program Studi Pendidikan Matematika Unwira.
• Hasil Sidang Komdis PSSI: Borneo FC Paling Berat, Persib Bandung Sanksi Denda Rp 25 Juta, Info
Dalam sambutannya, Dra. Yohana Rina Rowa,M.Pd mengatakan, Matematika adalah pengetahuan yang abstrak. Untuk memahami konsep yang abstrak, guru perlu menggunakan benda-benda konkrit yaitu alat peraga.
Guru sekolah dasar, lanjut Yohana, perlu memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam menggunakan alat peraga dalam proses pembelajaran.
Sehingga pada kesempatan ini tim melatih para guru untuk membuat alat peraga untuk memahami konsep matematika yang abstrak dan melatih bagaimana menggunakan alat peraga tersebut dalam proses pembelajaran matematika.
• Kades Viktorianus Akui Warganya Kesulitan Air Bersih, Harga Air Rp 150 Ribu
"Mengapa harus membuat alat peraga karena matematika itu suatu hal yang real tetapi tidak nyata. Real itu artinya ada dalam pemikiran kita, sehingga untuk mengkonkritkan yang real itu harus melalui hal yang kongkrit atau nyata yaitu dengan menggunakan alat peraga," paparnya.
Lebih lanjut, inti dari pelatihan pembuatan alat peraga ini merupakan pendalaman terhadap konsep-konsep materi matematika SD yang selama ini menjadi permasalahan bagi guru-guru dalam menerapkan konsep matematika dalam kegiatan pembelajaran.
"Dengan begitu besarnya antusiasme dari para guru-guru dalam mengikuti kegiatan ini diharapkan kedepannya para guru mampu menjawab kegundahan yang menjadi pokok permasalahan yang dihadapi dengan mampu menerapkan konsep matetematika yang benar secara matematis bukan benar karena suatu kebiasaan serta menggunakan alat peraga dalam mengkonkritkan konsep-konsep matematika yang bersifat abstark," katanya.
Kegiatan ini dibuka oleh Kepala SD GMIT Kapan I, Pitronela M.M.N Pitay, S.Pd
Dalam sambutannya, Pitronela M.M.N Pitay, S.Pd mengungkapkan kegiatan ini sangat bagus.
Hal tersebut dikarenakan secara keseluruhan pendidikan guru sekolah ini sangat terbatas sehingga dengan kehadiran para dosen dari Unwira khususnya Program studi Pendidikan Matematika memberi sumbangsi pengetahuan yang baru dan belum pernah mereka pelajari sebelumnya, dan membuat para guru lebih bervariasi dalam pembelajaran di kelas.
"Dengan demikian, siswa lebih tertarik untuk belajar matematika," katanya.
Caption Foto.
Istimewa
Foto bersama dalam pelatihan pembuatan Alat Peraga dan pendalaman konsep matematika bagi para guru-guru Sekolah Dasar (SD) di SD GMIT Kapan 1, Desa O’Besi, Kecamatan Molo Utara, Kabupaten TTS, Sabtu (16/11/2019).
2 Lampiran