Orang Tua Harus Atur Anak Tidak Boleh Bermain HP Berjam-Jam

-Kepala Sekolah Taman Kanak-Kanak St. Theresia Danga, Kabupaten Nagekeo, Ibu Kota Mbay, Sr. Ancilla, Kfs, mengatakan,

Penulis: Gordi Donofan | Editor: Ferry Ndoen
Foto: Pos-Kupang.Com/Gordi Donofan
Suasana seminar di Sekolah TKK St. Theresia Danga Kecamatan Aesesa Kota Mbay Kabupaten Nagekeo, Kamis (14/11/2019). 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gordi Donofan

POS-KUPANG.COM | MBAY --Kepala Sekolah Taman Kanak-Kanak St. Theresia Danga, Kabupaten Nagekeo, Ibu Kota Mbay, Sr. Ancilla, Kfs, mengatakan, perkembangan teknologi memberikan efek tersendiri bagi kehidupan manusia.

Sr. Ancilla mengatakan kemudahan dalam mengakses informasi bisa dirasakan siapa saja, tak terkecuali oleh anak-anak TK yang bersekolah di TK St. Theresia-Danga.

"Pola asuh orang tua zaman dahulu tentu akan berbeda dengan orang tua zaman sekarang,"ungkap Sr. Ancilla, dalam acara seminar orangtua dan guru dengan mengusung tema "Kiat Sukses Mendidik Anak di Era Digital yang berlangsung di Aula Sekolah St. Theresia Danga, Kota Mbay Kabupaten Nagekeo, Kamis (14/112019).

Sr. Ancilla mengatakan, dengan perkembangan dunia medsos, anak-anak perlu di persiapkan dengan baik.

Sekolah mulai memperkenalkan Laptop, mengenal menu-menu dalam laptop secara sederhana, mewarnai, menghubungkan gambar dan mencari jejak.

Semuanya itu selalu diberi ilmu oleh para guru-guru yang ada di sekolah TK St. Theresia Danga.

"Oleh karena itu mohon kerjasama agar mengatur anak-anak jangan sampai di beli handphone untuk bermain dengan diaturnya, mengasah kemampuan anak serta tidak memberikan mereka bermain berjam-jam," papar Sr. Ancilla.

Lebih lanjur Sr. Ancilla menegasjan, kita lihat sekarang, anak-anak susah lepas dari gadget, apa-apa serba teknologi. Jadi kami mau edukasi orangtuanya agar mengetahui batasan waktu bermain gadget yang baik untuk anak. Serta bagaimana pengaruh digital terhadap anak.

Sr. Ancilla merasa ada perbedaan besar dalam pola asuh anak pada generasi milenial dan generasi sebelumnya. Karena itu baik orang tua maupun calon orang tua harus memperhatikan serta menjaga anak-anaknya di rumah ketika usai pulang dari sekolah.

Pihak sekolah, kata dia dapat membawa dampak positif bagi orang tua terutama peran kita sebagai orang tua/ dewasa lebih cerdas dalam mendampingi dan menangani masalah-masalah anak usia dini dan mampu melayani anak usia emas ini.

Begini Cara Daftar, Syarat, Jadwal hingga Dokumen Dilampirkan Pendaftaran CPNS Kemenag 2019,Info

Lanjutnya, sehingga mereka mampu bertumbuh dan berkembang sesuai nilai karakter yang kita harapkan melalui badan yang sehat dan akal budi cemerlang dan berahklak mulia dan mewujudkan visi dan misi TK. St. Theresia-Danga, menghasilkan anak unggul,disiplin, berbudi pekerti, berbudaya dan beriman.

Pasca Bom Bunuh Diri di Medan Anggota Polisi di Polres Ende Waspada , Simak YUK

"Dengan menanamkan perilaku disiplin, mandiri, berilmu, melalui pembiasaan serta mempersiapkan mereka untuk melanjutkan pendidikan sekolah dasar (SD),"paparnya.

Sementara itu narasumber seminar Parenting di TK. St. Theresia Danga, Gabriel Widiastuti M.Pd menjelaskan, keluarga merupakan unit sosial terkecil di masyarakat yang terbentuk atas dasar komitmen untuk mewujudkan pendidikan anak sejak dini.

"Program parenting sebagai wadah komunikasi antar orang tua dan guru bertujuan mengajak para orang tua untuk bersama-sama memberikan yang terbaik untuk anak-anak mereka," ujar Widiastuti.

Widiastuti menyampaikan, melalui seminar parenting ini, diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dalam merawat, mengasuh dan mendidik anak sejak usia dini.

Sementara itu, Ketua Komite Sekolah TK St. Theresia Danga, Markus Laru, menyampaikan, pendidikan memang bukan segalanya, tetapi kita perlu tahu bahwa dari segalanya karena pendidikan,maka perlu pembaharuan dengan era saat ini.

Markus mengaku, banyak manfaat lain yang didapatkan dari adanya kegiatan seminar parenting ini dimana para guru di sekolah TK St. Theresia Danga dapat bertemu dan berkomunikasi dengan orang tua dari murid-muridnya yang ada disekolah ini, begitu juga sebaliknya.

Antara lain, lanjut Markus terjalinnya hubungan silahturahmi dan kedekatan antara guru serta membuka ruang diskusi dan berbagai keterbukaan.

"Selain itu orang tua juga bisa mendapatkan informasi yang utuh mengenai program pendidikan anak-anaknya," ungkap Markus.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved