Pra Diksar Tamsis Palembang Makan Korban, Korban Kejang-kejang Pegang Kemaluan Sebelum ke RS
Pra Diksar Tamsis Palembang Makan Korban, Korban Kejang-kejang Pegang Kemaluan Sebelum ke RS
Pra Diksar Tamsis Palembang Makan Korban, Korban Kejang-kejang Pegang Kemaluan Sebelum ke RS
POS KUPANG.COM -- Akbar Teriak Sempat Pegangi Kemaluan & Kram, Rekonstruksi Pradiksar Menwa Taman Siswa Palembang, meninggal usai kejang-kejangan saat cari seniornya.
Tewasnya Muhammad Akbar dalam Pradiksar Menwa di Universitas Taman Siswa Palembang menjadi cerita tersendiri, apalagi senior korban sudah ditetapkan menjadi tersangka.
Sedikit demi sedikit terkuat bagaimana kronologis hingga tewasnya korban dalam Pradiksar yang digelar tersebut, sebab ada beberapa adegan yang mengungkapkan kejanggalan dalam Pradiksar hingga tewasnya Muhammad Akbar, Mahasiswa Universitas Taman Siswa Palembang.
Seperti diketahui, Polres Ogan Ilir kembali menggelar rekonstruksi perkara, di Desa Tanjung Baru Kecamatan Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir, Senin (11/11/2019).
Mereka merekonstruksi kasus meninggalnya Muhammad Akbar (19), yang mengikuti Pra-Diksar Menwa di desa tersebut.

Rekonstruksi tersebut dipimpin langsung Kapolres Ogan Ilir, AKBP Imam Tarmudi didampingi Kasat Reskrim Polres Ogan Ilir, AKP Malik Fahrin, aparat Sat Reskrim Polres Ogan Ilir dan dari Kejaksaan Negeri Ogan Ilir.
Hadir juga orangtua korban dan keluarganya, serta ketiga tersangka yang telah ditetapkan sebelumnya.
Sebanyak 52 adegan, yang diringkas menjadi 26 adegan diperagakan dalam rekonstruksi, sejak dari dimulainya kegiatan Pra-Diksar, sampai ke adegan yang diduga menjadi penyebab meninggalnya mahasiswa Universitas Taman Siswa Palembang itu.
Panitia Pra-Diksar dari Universitas Muhammadiyah Palembang, juga didatangkan.
• Kronologis Siswa SMAN 6 Kupang Dikeroyok di Dalam Kelas Hingga Sempoyongan dan Pingsan
• Selena Gomez Berjuang Melawan Penyakit Lupus, Jadi Korban Body Shamming
• Jalani Vonis 20 Tahun Penjara,Penampilan Jessica Kumala Wongso Sekarang Berubah, Mengejutkan Petugas
Kronologis
Terlihat adegan demi adegan dijalani oleh para saksi dan tersangka, dalam kegiatan tersebut.
Mereka melihat si korban sempat berteriak pada malam nahas tersebut, kejang-kejang hingga dibawa ke Rumah Sakit terdekat.
"Saya sempat menenangkan Akbar (korban), yang berteriak-teriak setelah mendapat materi. Ia teriak meluapkan emosinya, dalam posisi terbaring," ujar salah seorang saksi yang juga Ketua Satuan Menwa Taman Siswa, Agustinus.
Kaki kram bentuk 'O'
Dalam rekonstruksi itu juga nampak korban mengalami keram kaki pada Rabu pagi.
Dan pada saat itu, korban diikat kakinya dengan tali tambang dan kayu, agar kakinya lurus.
"Kakinya selalu membengkok seperti huruf O, padahal keram," ungkap salah seorang saksi.
Setelah kondisi korban sedikit membaik, seorang saksi juga sempat mengajaknya berjalan sedikit demi sedikit untuk mencari seniornya.
Kejang-Kejang dan Pegangi Kemaluan Terus Menerus
Setelah itulah, kondisi korban mulai mengalami kejang-kejang dan badannya mengeras.
"Waktu itu ia seperti kesakitan, dan memegang kemaluannya terus menerus."
"Akhirnya kami bawa ke Rumah Sakit," ungkap saksi lain yang berjenis kelamin perempuan.

Tersangka bertambah
Kapolres Ogan Ilir AKBP Imam Tarmudi mengatakan, pihaknya menggelar langsung rekonstruksi perkara di tempat kejadian agar mendapat informasi yang real sesuai berkas yang telah dibuat sebelumnya.
Dan untuk itu pula, pihaknya mengundang Kejaksaan Negeri Ogan Ilir
"Tujuannya agar bisa saat pemberkasaan oleh Sat Reskrim, kita dengan mengundang jaksa agar beliau juga mengetahui fakta di lapangan. Sehingga singkronisasi dengan Jaksa yang melihat," ujarnya didampingi Kasat Reskrim Polres Ogan Ilir, AKP Malik Fahrin.
Sementara, AKP Malik menambahkan jika tak menutup kemungkinan akan bertambah lagi tersangka dalam kasus ini, selain 3 tersangka yang telah ditetapkan sebelumnya.
"Yang jelas tidak terbatas dari 3 tersangka itu, seperti yang diberitakan sebelumnya kita terus mengembangkan kasus ini," ungkapnya.
Rekonstruksi berjalan dari pukul 13.11 WIB hingga malam hari. Kegiatan tersebut berjalan cukup lama, karena para saksi dan tersangka seringkali mengalami perbedaan dalam memberikan keterangan.
Pemeran adegan lelah
Bahkan, 3 orang peserta kelelahan saat rekonstruksi usai dan mereka dibawa kembali ke Polres Ogan Ilir.
Diduga mereka mengalami kelelahan karena menjalani rekonstruksi yang cukup lama itu.
"Yang namanya rekonstruksi ini keterangan saksi, tentunya kita menghargai hak-hak tersangka. Tersangka bagaimanapun, haknya tentu ada keterangan yang berbeda."
"Dari keterangan itu kita buat 2, yaitu versi rekonstruksi dan tersangka. Dan dua-duanya akan kita ajukan," jelasnya. (Laporan Wartawan Sripoku.com, Resha)
Artikel ini telah tayang di Tribunambon.com dengan judul Tragedi Pra Diksar Tamsis Palembang, Saksi Wanita Cerita Korban Sakit Pegang Kemaluan Sebelum ke RS,