INNALILLAHI! Kabar Duka Musisi Kondang Ini Meninggal Dunia, Butet Posting Hal Ini, Rest In Peace

INNALILLAHI! Kabar Duka Musisi Kondang Ini Meninggal Dunia, Butet Posting Hal Ini, Rest In Peace

Editor: Bebet I Hidayat
tribunnews
Djaduk Ferianto 

"Musisi luar negeri yang saya kenal angkat topi lho dengan musisi kita. Kita harus percaya diri," sambungnya.

Adik kadung seniman Butet Kartarajasa ini juga berharap, ada kehadiran pemerintah dalam upaya diplomasi Indonesia melalui kegiatan berbasis budaya itu. Sebab sejauh ini, kata Djaduk bantuan negara masih minim.

"Bantuan pemerintah yang paling terasa adalah doa," ucapnya seraya terkekeh.

Dia melanjutkan, minimnya bantuan pemerintan menjadi salah satu persoalan para penyelenggara festival jazz dan jenis musik lainnya.

"Masih ada gap, karena yang dibantu hanya itu-itu saja. Padahal event jazz beragam di Indoensia, ada yang kecil sampai besar, misalnya Jazz Kampung Jawi di Jombang, di Ijen, Ngayogjazz," sebutnya.

Berburu Batu Pirus

Jauh sebelum demam batu akik, seniman Djaduk Ferianto sejak SMA sudah menjadi kolektor batu cincin. Namun, batu yang dikoleksinya khusus batu pirus. Keindahan batu berwarna biru itu sangat memikat hatinya.

"Warna biru membuat adem," ujarnya sambil menunjukkan batu pirus di jarinya.

Di tasnya juga selalu dibawa beberapa cincin bermatakan batu pirus dari sekitar 200 koleksinya yang sebagian besar didesainnya sendiri.

Tidak sekadar mengoleksi, Djaduk juga sangat paham soal asal batu pirus atau turquoise yang berasal dari kata Persia, fairuz. Persia atau Iran merupakan tempat asal pirus terbaik di dunia.

Di Indonesia, pirus umumnya dibawa para ulama masa lalu yang berkelana ke tanah Arab dan kemudian membawanya ke Indonesia sebagai oleh-oleh. Karena itu, Djaduk rajin berburu batu pirus ke daerah-daerah penyebaran Islam masa lalu, seperti Demak, Kudus, Gresik, dan Cirebon.

Setelah tampil bersama kelompoknya, Kua Etnika, di Festival Tepi Sungai atau Museums Uferfest di Frankfurt, Jerman, Djaduk juga mengajak anggota delegasi Indonesia untuk berburu batu pirus di pelosok Jerman. Siapa tahu ada yang bagus.

"Pokoknya saya mau menularkan virus pirus," kelakarnya, Minggu (30/8/2015), di Frankfurt. (*)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved