Iran Menemukan Ladang Minyak Baru Berisi 50 Miliar Barel di Tengah Sanksi Amerika Serikat

Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan negeri itu telah menemukan ladang minyak baru yang berisi sekitar 50 miliar barel.

Editor: Agustinus Sape
KOMPAS.com/ANGELA WEISS / AFP
Presiden Iran, Hassan Rouhani saat berbicara dalam sebuah forum PBB. 

Namun masih harus dilihat bagaimana negara tersebut bisa memanfaatkan ladang minyak baru tersebut.

Perusahaan atau negara yang membeli miyak dari Iran akan menghadapi sanksi dari Amerika Serikat.

Sumber: ABC News Indonesia

Gubernur Viktor Sebut NTT Dapat Jatah 2,5 Miliar Dollar AS dari Blok Migas Masela

Sebelumnya, Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat menyebut, pihaknya akan mendapat jatah 5 persen dari keuntungan pengelolaan blok minyak dan gas (migas) Masela.

"Presiden sudah putuskan agar NTT mendapat jatah 5 persen dan Maluku, 5 persen dari keuntungan blok Masela. Itu berarti NTT dapat jatah 2,5 miliar dollar Amerika Serikat ," ungkap Viktor kepada Kompas.com di Kupang, Kamis (24/10/2019).

Menurut Viktor, dengan nominal sebesar itu, artinya NTT akan menerima puluhan triliun rupiah.

Dengan dana sebesar itu, lanjut Viktor, pihaknya akan fokus menggunakannya untuk listrik, air dan pemberdayaan masyarakat.

"Tapi sebelumnya kita akan duduk untuk rencanakan kira-kira uang sebanyak itu digunakan untuk apa," ujar Viktor.

Blok Masela adalah blok minyak dan gas bumi yang telah diputuskan sebagai salah satu dari 37 prioritas dalam proyek strategis nasional.

Hal itu diatur melalui Peraturan Presiden Nomor 58 Tahun 2017.

Pengelolaan Blok Masela secara teknis dilaksanakan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral di bawah koordinasi Kementerian Koordinator Kemaritiman.

Viktor mengatakan, Provinsi NTT harus mendapat bagian dari Blok Masela.

Sebab NTT menjadi salah satu wilayah yang terdampak langsung dari pengembangan Blok Masela, karena letaknya di perairan dekat kepulauan Tanibar, Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Maluku dan Kabupaten Alor, NTT.

Sebelumnnya diberitakan, Presiden Joko Widodo mengatakan, Blok Minyak dan Gas (Migas) Masela akan mulai berproduksi pada 2027 mendatang.

Hal tersebut dikatakan kepala negara melalui unggahan di akun Instagram resminya, Kamis (18/7/2019).
Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved