Program KB Penting Tapi Wabup Manggarai Timur Minta Kaum Ibu Hindari 4 T

elaksanaan program keluarga berencana (KB) itu sangat penting dan bermanfaat bagi masyarakat. Oleh karena itu, para camat, lurah, dan desa harus

Penulis: Aris Ninu | Editor: Ferry Ndoen
PK/RIS
KEGIATAN-Wabup Matim, Drs. Jaghur Stefanus saat membuka kegiatan advokasi dan komunikasi indormasi edukasi (KIE) program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK ) bagi pemangku kebijakan di Aula Kevikepan Borong, Rabu (6/11/2019) pagi. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Aris Ninu

POS-KUPANG-COM-BORONG-Pelaksanaan program keluarga berencana (KB) itu sangat penting dan bermanfaat bagi masyarakat.

Oleh karena itu, para camat, lurah, dan desa harus gencar dan proaktif mengkampanyekanya manfaat dari KB.

Namun yang paling utama yakni kaum ibu harus menghindarkan ibu empat empat terlalu alias 4 T.

Empat T antara lain terlalu muda usia untuk melahirkan, terlalu dekat jarak kelahiran, terlalu banyak melahirkan dan terlalu tua usia untuk hamil dan melahirkan.

Dengan begitu bisa menekan angka kematian ibu dan bayi yang tinggi, yang disebabkan karena kehamilan, melahirkan dan masa nifas.

Mateus Hamsi Siap Daftar di PAN dan PKB

"Empat terlalu bagi ibu-ibu perlu kita jaga terus. Saya minta agar setiap desa memiliki data basis yang lengkap pendataan yang benar," kata Wabup Matim, Drs. Jaghur Stefanus saat membuka kegiatan advokasi dan komunikasi indormasi edukasi (KIE) program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK ) bagi pemangku kebijakan di Aula Kevikepan Borong, Rabu (6/11/2019) pagi.

Kegiatan yang menghadirman narasumber masing-masing Kepala Dinas PMD Provinsi NTT, Petrus Sinun Manuk, Kepala Bidang KB Kesehatan Reproduksi BKKBN Provinsi NTT, Surya A. Djamaludin dan Plt. Kepala Dinas P2KBP3A Kabupaten Matim, Yustina Ngidu.

Sedang peserta yang hadir terdiri dari para camat, lurah dan kepala desa.

Wabup Jaghur mengatakan, Kabupaten Matim rata-rata memiliki jumlah anak banyak yang ditandai dengan angka kelahiran total Matim masih berada pada posisi 3,34 anak per-wanita usia subur.

"Itu sesuai data sensus tahun 2015," ujar Wabup Jaghur.

Menurut Wabup Jaghur, motto kegiatan yang mengangkat tema program KKBPK menjadi gerakan dan milik desa yang diusung dalam kegiatan KIE program KKBPK hal yang sangat strategis dan tepat.

Pasalnya, keluarga dan desalah yang harus dijadikan sebagai titik sentral pembangunan.

"Matim dikatakan bangkit harus dimulai dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia dari dalam kandungan, ibu hamil diberi asupan gizi, ibu diberi kesempatan 3 tahun untuk memulihkan kesehatan reproduksi dengan ikut program KB.
Selama 3 tahun itulah keluarga memiliki waktu cukup untuk memperhatikan asupan gizi dan tumbuh kembang anak sehingga anak memiliki otak yang cerdas," ujar Wabup Jaghur.

Ia mengungkapkan, pertumbuhan penduduk di Matim yang terus naik perlu dikendalikan baik dari aspek kuantitas maupun kualitasnya,

Maka dari itu, melalui progam KKBPK sebelum tahun 2045 tercipta generasi emas dan mencapai bonus demografi. Kabupaten Matim tidak bisa dapat bonus demografi karena pendusuk usia ketergantungan pada kelompok umur 0-14 tahun masih sangat tinggi.

"Pertemuan advokasi ini merupakan momentum strategis untuk memberikan dan menyamakan pemahaman terkait program KKBPK di semua tingkatan pemerintah. Itu dari provinsi, kabupaten sampai ke desa dan kelurahan," kata Wabup Jaghur.

Sementara itu, Kepala Bidang KB Kesehatan Reproduksi BKKBN Provinsi NTT, Surya A. Djamaludin, menjelaskan program KKBPK itu salah satu upaya untuk memutus mata rantai kemiskinan.

Hal ini dikarenakan jumlah anak yang ideal, keluarga bisa mengelola kehidupan keluarga dengan baik.

"Pemakaian kontrasepsi tidak bisa dimaknai dengan sekedar mengatur jarak kelahiran dan membatasi jumlah kelahiran. Tetapi lebih jauh dimaknai secara positif untuk mengatur dan menata kependudukan. Serta lebih luas lagi, tentang perencanaan keluarga melalui pendekatan siklus kehidupan manusia.
Penggunaan kontrasepsi harus dimaknai dalam rangka melindungi kesehatan ibu dan anak. Itu mulai dari kehamilan yang sehat, kelahiran yang sehat, kecukupan ASI dan gizi, juga kecukupan pengasuhan. Program KKBPK juga sebagai upaya preventif dalam mencegah stunting," jelas Surya.

Dijelasnya, program KKBPK selama ini tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak terutama pemerintah desa, institusi masyarakat pedesaan (IMP) dan petugas lapangan keluarga berencana (PLKB).

Dukungan tersebut mulai dari penggerakan kegiatan, pengelolaan, dan pelaksanaan sampai pada pengumpulan data basi melalui pendataan keluarga.

Selain itu, pemutahiran data, pelaksanaan kegiatan sampai pada evaluasi dan pelaporan. Terutama dalam pelaksanaan pembangunan di kampung KB.

BREAKINGNEWS: TKI asal Mauponggo Nagekeo dan Ende Meninggal di Malaysia, Ini Penyebabnya!

Untuk meningkatkan keberhasilan program KKBPK dimasa mendatang, serta peningkatan pengelolaan kampung KB, tentu dibutuhkan kepedulian dan peran serta pemerintah desa dan masyarakat menjadi sangat strategis.

"Berkaitan dengan hal itu, maka penumbuhan IMP serta kelompok-kelompok kegiatan, perlu terus dikembangkan peran baktinya. Diharapkan dengan pertemuan yang ada, dapat memberikan masukan dan dampak positif terhadap program KKBPK di kabupaten Matim," ujar Surya.

Sedangkan tujuan dari kegiatan itu, jelas Surya, untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman dari pemangku kebijakan terhadap program KKBPK. Selain itu meningkatkan dukungan dan komitmen dari pemangku kebijakan dalam keberpihakan terhadap program KKBPK.

Sedangkan tujuan lainya, merubah sikap dan perilaku masyarakat dalam menerima program KKBPK serta menyamakan pemahaman dan persepai tentang kontribusi KKBPK, menyamakan pemahaman dan persepsi tentang peran keluarga sebagai tempat pertama dan utama pendidikan.

Tentu hasil yang diharapkan, dapat meningkatkan capaian program KKBPK di lini lapangan. Selain itu meningkatkan kerja sama antara pemerintah di tingkat kecamatan, desa, IMP dan PKB dalam pelaksanaan program KKBPK.(ris)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved