Pasca Abu Bakar al-Baghdadi Tewas, Otoritas Turki Menangkap Rasmiya Awad, Kakak Sang Pemimpin ISIS

Otoritas Turki mengklaim menangkap seorang perempuan yang merupakan kakak Pemimpin ISIS Abu Bakar al-Baghdadi di timur laut Suriah.

Editor: Agustinus Sape
AFP/SOURCES
Dalam foto yang diduga diambil pada 30 April 2019 oleh media Al-Furqan menunjukkan Pemimpin ISIS Abu Bakar al-Baghdadi muncul pertama kalinya dalam lima tahun sejak dia mendeklarasikan kekhalifahan pada 2014. 

Setelah Abu Bakar al-Baghdadi Tewas, Otoritas Turki Klaim Telah Menangkap Rasmiya Awad. kakak perempuan Pemimpin ISIS

POS-KUPANG.COM, DAMASKUS - Otoritas Turki mengklaim menangkap seorang perempuan yang merupakan kakak Pemimpin ISIS Abu Bakar al-Baghdadi di timur laut Suriah.

Namanya, Rasmiya Awad dibekuk di kota Azaz. "Dia ditemukan dalam kontainer ketika dilakukan penyerbuan," kata seorang sumber internal Ankara.

Dilansir Sky News dan Al Jazeera Senin (4/11/2019), kakak Pemimpin ISIS Abu Bakar al-Baghdadi disebut merupakan "tambang intelijen" bagi Turki.

Saat ini, fokus aparat adalah menggali informasi dengan menginterogasi perempuan 65 tahun itu, suaminya, menantu, beserta lima cucunya.

"Kami berharap bisa mendapat keterangan penting dari saudari Baghdadi mengenai cara kerja internal ISIS," terang pejabat itu.

Sebelumnya, Baghdadi diberitakan tewas dalam penyerbuan yang dilakukan pasukan khusus Amerika Serikat (AS) di Idlib, Suriah, pada 26 Oktober lalu.

Pemimpin kelompok ekstremis yang diyakini berusia 48 tahun itu tewas setelah mengaktifkan bom bunuh dirinya tatkala disudutkan di terowongan persembunyian.

Dalam konferensi pers Minggu (27/10/2019), Presiden AS Donald Trump mengumumkan tewasnya Pemimpin ISIS itu disertai dengan kronologinya.

Trump menyebut pria yang kepalanya dihargai 25 juta dollar AS, atau sekitar Rp 350 miliar, itu mati "laksana anjing dan pengecut".

Presiden 73 tahun itu kemudian mengklaim Abu Bakar al-Baghdadi "menjerit dan ketakutan" ketika dikejar. Klaim yang tidak diketahui oleh Pentagon.

Milisi Kurdi yang tergabung dalam Pasukan Demokratik Suriah (SDF) mengklaim mereka turut andil dengan mengamankan DNA dari celana dalamnya.

Jenazah Baghdadi dikabarkan dikubur di laut. Perlakuan yang sama juga diberikan kepada mendiang Pemimpin Al Qaeda, Osama bin Laden, 2011 silam.

Adapun ISIS telah mengumumkan kematian Baghdadi, dan menunjuk sosok bernama Abu Ibrahim al-Hashimi al-Quraishi sebagai penggantinya.

Abu Bakar al-Baghdadi Dikhianati

Kini terungkap, Pemimpin ISIS Abu Bakar dikhianati oleh anak buahnya sendiri. Sebab, dia dendam keluarganya telah ditangani dengan tidak baik.

Komandan Pasukan Demokratik Suriah (SDF) Mazloum Abdi menerangkan, pihaknya mulai bekerja sama dengan si informan setelah dia marah keluarganya disakiti.

Abdi menjelaskan, sosok itu adalah orang Arab yang mempunyai "banyak kerabat di ISIS". Namun, dia tak yakin lagi dengan masa depan kelompok itu dan memutuskan membalas dendam.

Jadi seperti dilansir Daily Mail pekan lalu, dia memutuskan untuk memberikan lokasi persembunyian Abu Bakar al-Baghdadi kepada AS.

Pemimpin ISIS itu tewas setelah meledakkan diri ketika bangunan tempatnya bersembunyi di desa Barisha, Suriah, diserbu Pasukan Delta AS.

Kepada media Turki Daily Sabah, warga setempat mengungkapkan mereka waktu itu menganggap Abu Bakar Baghdadi sebagai pedagang kaya yang tengah mengungsi dari perang.

Abu Ahmed Barisha menuturkan, awalnya dia percaya Abu Bakar Baghdadi adalah bagian dari keluarga migran yang sering berpindah karena menghindari konflik.

Pria asal Irak itu baru diketahui sebagai pemimpin organisasi teror yang diincar dunia setelah pasukan AS muncul di bangunan itu.

Abdi tidak mengungkapkan bagaimana dia menghubungi informan itu. Namun dia menuturkan, kerjasamanya sangat signifikan dalam lima tahun terakhir.

Kerja sama itu diperkuat dengan temuan informasi bahwa Baghdadi berpindah dari kawasan timur Suriah ke Idlib, yang terkonfirmasi April lalu.

Abdi mengatakan dari petunjuk tersebut, anggota ISIS yang membelot itu kemudian meneruskannya kepada milisi Kurdi, dan segera memberitahukannya ke Washington.

Ketika Abu Bakar Baghdadi berpindah, sebagian besar pengikutnya ditutup matanya. Namun, dia masih bisa melihat sisi jalan di mana mereka berada.

Dalam sejumlah kesempatan, si pembelot diminta untuk menurunkan kursinya sehingga yang dia lihat hanyalah atap dari mobil.

Meski begitu, Abdi menyebut informannya itu masih bisa mengetahui dia berada di hutan, desa, atau saat mereka melewati lapangan terbuka.

Begitu sampai di lokasi persembunyian, dia segera berkeliling dan menentukan letak yang bisa menjadi tanda bagi militer AS.

Si pelapor juga membeberkan bagaimana dia harus menunggu dipanggil dahulu oleh sang Pemimpin ISIS, sebelum dia diizinkan datang ke pertemuan.

Pertemuan yang berlangsung tatap muka, biasanya membicarakan mengenai strategi pengamanan di bangunan, memberikan dampak luar biasa bagi AS.

Abdi menerangkan bagaimana si pembelot bisa dengan akurat menjabarkan jumlah lantai, penjaga, hingga segala tata letak setiap ruangan.

Dia juga ada di bangunan ketika Pasukan Delta di bangunan yang terletak di timur laut Suriah, ketika pasukan khusus AS datang.

Pejabat anonim AS kemudian mengonfirmasi bahwa informan itu bakal menerima sebagian hadiah 25 juta dollar AS, atau sekitar Rp 350 miliar.

Beberapa hari setelah penyerbuan, Pentagon kemudian merilis rekaman dan foto momen ketika Pasukan Delta menyerang Pemimpin ISIS Abu Bakar al-Baghdadi.

Sumber: Kompas.com

 
 
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved