Dikira Bunuh Diri Ternyata Ini Dialami Suami Istri yang Tewas Tergantung di Jembatan Labuhanbatu

Informasi yang dihimpun, dua jenazah itu pertama kali ditemukan oleh dua saksi bernama Hendra Polo Sianturi dan Amo Nainggolan

Editor: Agustinus Sape
Istimewa
Tim dokter saat melakukan autopsi terhadap jenazah pasangan suami istri yang tewas gantung diri di Jembatan Talihoran. 
 

Dikira Bunuh Diri Ternyata Ini yang Dialami Suami Istri yang Tewas Tergantung di Jembatan Labuhanbatu

POS-KUPANG.COM, MEDAN - Suami istri ditemukan tewas dengan posisi tergantung di Jembatan Talihoran, Sungai Kalundang, Dusun Aek Nauli, Desa Kampung Padang, Kecamatan Pangkatan, Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara, Sabtu (2/1/2019) pagi. 

Informasi yang dihimpun, dua jenazah itu pertama kali ditemukan oleh dua saksi bernama Hendra Polo Sianturi dan Amo Nainggolan, karyawan PT PMKS PT Sepadan.

Saat itu mereka sedang melintas di jembatan menuju tempat kerja mereka sekitar pukul 06.45 WIB.

Keduanya curiga melihat benda mirip tubuh manusia yang tergantung di bawah jembatan.

Setelah dilihat, keduanya terkejut melihat jenazah pria dan wanita tergantung. Kejadian itu kemudian dilaporkan ke polisi.

"Iya benar (yang tewas) sepasang suami istri," ujar Kapolsek Bilah Hilir Iptu Krisnat Indratno, saat dikonfirmasi, Sabtu (2/11/2019) siang.

Kedua korban diketahui bernama Herman Ginting (58) dan istrinya, Sarinah (56), warga Kecamatan Kotapinang, Kabupaten Labuhanbatu Selatan.

Polisi yang tiba di lokasi kemudian menurunkan jenazah dan membawanya ke rumah kontrakan korban yang tak jauh dari lokasi.

Petugas juga masih mengumpulkan data dan keterangan di lapangan untuk mencari penyebab pasti meninggalnya suami istri itu.

"Untuk motif dan penyebab kematian, kita belum bisa simpulkan. Masih dalam penyelidikan dan petugas masih terus mengumpulkan keterangan," ujar Krisnat.

 Berdasarkan hasil visum di RSUD Rantauprapat, terdapat luka sayatan di leher jasad suami istri, Herman Ginting (58) dan Sarinah (56)

Pada jasad kedua korban juga tidak ditemukan tanda-tanda kematian karena bunuh diri dengan cara gantung diri.

"Terdapat luka robek di leher sepanjang 4x15 sentimeter kemungkinan karena benda tajam. Bisa karena pisau, parang. Kematiannya karena dibunuh. Kalau karena bunuh diri, itu kemungkinan kecil," ujar dokter Rudi, Sabtu (2/11/2019).

Kapolsek Bilah Hilir Iptu Krisnat Indratno Napitupulu mengatakan, untuk lebih memastikan penyebab luka luar dan luka robek pada jasad korban, pihaknya akan membawa kedua jenazah ke RS Djasamen Saragih Pematang Siantar.

"Kita akan otopsi," ujar Krisnat.

Sumber: Kompas.com

Siarkan secara Langsung Kematian Ibunya di Facebook, Pemuda Ini Ditahan

NORTH SALT LAKE, KOMPAS.com - Seorang pria di Amerika Serikat ditahan setelah diduga membunuh dan menyiarkan kematian ibunya sendiri di Facebook.

Dilansir The Independent, Jeffrey Antonio Langford (24), telah dituduh membunuh ibunya, Graciela Laura Holker (45), di apartemennya di North Salt Lake, Utah, akhir pekan lalu.

Pemuda itu dilaporkan menyiarkan secara langsung detik-detik kematian korban yang terluka akibat tembakan di bagian kepala.

Insiden itu diketahui polisi setelah menerima laporan pada Sabtu (26/10/2019) malam, yang menyebut seorang wanita telah tewas akibat menembak dirinya sendiri.

Namun setelah polisi melakukan pemeriksaan, luka yang dialami korban tidak sesuai dengan luka akibat tembakan bunuh diri.

Menurut pernyataan polisi seperti dikutip KSL TV, Langford telah mengunggah sebanyak tiga video ke Facebook Live dari dalam apartemen.

Dalam salah satu video, pemuda itu terdengar sedang menangis sembari berkata "Ibu", sementara pada tampilan gambar tampak seorang wanita yang "merosot".

Pemuda itu lantas berkata bahwa dia "tidak melakukan ini" dan bahwa wanita itu "menembak dirinya sendiri" tepat di hadapannya.

Pemuda tersebut kemudian berkata bahwa wanita itu belum mati, sehingga dirinya harus "menyelesaikannya", lanjut laporan pihak kepolisian.

Dalam pernyataannya kepada polisi, Langford berkata jika ibunya "masih hidup dan kesakitan" usai menembak dirinya sendiri.

"Pemuda itu mengklaim bahwa dirinya tidak ingin ibunya merasa kesakitan dan menjadi tak berdaya, sehingga dia menembaknya sekali," tulis laporan pihak kepolisian.

Menurut pernyataan polisi, petugas menemukan senjata pistol jenis revolver, dalam kondisi terkokang, di tangan korban.
Tiga buah selongsong bekas ditemukan di kamar Langford, jauh dari tubuh korban, yang berada di ruang tamu.

Petugas juga mengatakan bahwa mereka menemukan catatan bunuh diri yang disebut dituliskan korban sebelum tewas.

Saat ditanya polisi mengapa pistol yang dipegang korban dalam kondisi terkokang, Langford mengatakan kepada polisi bahwa dia mengeluarkan selongsong bekas dan mengisi kembali pistol itu karena dia hendak bunuh diri.

Langford telah didakwa melakukan tindakan pembunuhan tingkat pertama, menghalangi penyelidikan polisi, serta membawa senjata berbahaya saat berada di bawah pengaruh alkohol dan narkoba.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved