CPNS 2019
Wajib Tahu! Ini Informasi Lengkap Pendaftaran CPNS 2019: Formasi, Berkas, Hingga Soal Radikalisme
Bagi anda yang berminat mendaftar CPNS 2019, wajib tahu informasi tentang CPNS 2019, mulai dari formasi yang diperlukan hingga berkas dan berita hoax
Wajib Tahu! Ini Informasi Lengkap Pendaftaran CPNS 2019: Formasi, Berkas, Hingga Soal Radikalisme
POS-KUPANG.COM- Wajib Tahu! Ini Informasi Lengkap Pendaftaran CPNS 2019: Formasi, Berkas, Hingga Soal Radikalisme
Bagi anda yang berminat mendaftar CPNS 2019, wajib tahu informasi tentang CPNS 2019, mulai dari formasi yang diperlukan hingga berkas dan berita hoax!
Seperti diberitakan sebelumnya, seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun 2019 ini akan segera dimulai.
Penerimaan CPNS dari tahun ke tahun selalu menarik perhatian publik. Peminatnya bisa mencapai jutaan orang.
• Rincian Kebutuhan Tenaga CPNS di Mabar Dalam Testing Kali Ini
Kamu tentu butuh persiapan agar bisa bersaing dan lolos menjadi CPNS.
Sesuai pengumuman BKN, Pendaftaran CPNS 2019 akan dimulai pada 11 November hingga 24 November 2019 mendatang.
Sebagaimana proses rekrutmen sebelumnya, pendaftaran CPNS dilakukan melalui situs web SSCASN BKN, sscasn.bkn.go.id.

Berikut sejumlah informasi yang perlu diketahui terkait tes CPNS 2019 seperti dikutip TribunMataram.com dari Kompas.com.
Formasi yang Diperlukan
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) menetapkan formasi CPNS 2019 sebanyak 37.425 di tingkat pusat.
• Testing CPNS di Kabupaten Mabar, Tenaga Pendidik Paling Banyak Dibutuhkan
Deputi Bidang Sumber Daya Manusia Aparatur, Kementerian PANRB Setiawan Wangsaatmaja mengatakan, terdapat 68 kementerian lembaga yang membuka lowongan.
"(Di tingkat) pusat kurang lebih ada 37 ribu dan ditetapkan 37.425.
Sementara untuk di daerah, kurang lebih sudah kami tetapkan 114.814," ujar Setiawan dalam konferensi pers di kantornya, Rabu (30/10/2019).
Sedangkan 461 pemerintahan daerah membuka 114.814 lowongan untuk CPNS.
Awalnya ada 462 pemerintahan daerah yang membutuhkan CPNS.
Namun Kabupaten Bangli, Provinsi Bali mundur karena alasan keterbatasan anggaran.
Formasi CPNS yang dibuka dibagi ke dalam jenis umum dan khusus.
Untuk jenis khusus, formasi CPNS diperuntukkan bagi mereka yang lulus cumlaude, diaspora, disabilitas, putra/putri Papua dan Papua Barat, serta yang memiliki keahlian di bidang keamanan siber.
Ketahui dulu formasi yang sesuai denganmu ya baru mendaftar.
• CPNS 2019, Intip Syarat Umum & Khusus, Dokumen yang Disiapkan, Seleksi di Link sscasn.bkn.go.id
Lengkapi Berkas
Kepala BKN Bima Haria Wibisana mengungkapkan empat syarat yang dipenuhi calon peserta saat melakukan pendaftaran.
Syarat pertama adalah pindaian KTP.
"Jadi untuk pendaftar, hanya perlu scan KTP.
KTP ini perlu, karena ini merupakan satu-satunya identitas yang valid, yang kita miliki sekarang," ujar Bima dalam konferensi pers yang sama.
Selain itu, peserta perlu mengumpulkan foto. Bima mengatakan, foto yang diberikan boleh dipindai.
Foto yang perlu dilampirkan ada dua jenis foto.
Yaitu foto resmi dan tidak resmi, boleh dengan swafoto dengan gaya resmi.
Foto bebas juga disyaratkan oleh BKN, hal ini karena foto di KTP sudah berbeda dengan foto diri yang terbaru.
Selain foto dan KTP diperlukan juga ijazah dan transkrip nilai.
• Kabar Gembira, Kabupaten Kupang Dapat Formasi CPNS 2019 Sebanyak 248 Orang
Imbauan
Saat proses pendaftaran, BKN mengimbau calon peserta agar hati-hati dalam memasukkan nomor induk kependudukan (NIK).
Calon peserta seleksi CPNS 2019 hanya diberi jatah satu kali untuk memasukkan NIK miliknya.
"Hati-hati menggunakan NIK karena Anda hanya boleh melakukan satu kali input, satu kali pendaftaran untuk satu kali formasi jabatan," ucap dia.
Bima pun menegaskan bahwa tidak ada fasilitas untuk mengubah data jika terjadi kesalahan input.
Lokasi Tes
Seleksi CPNS 2019 (makassar.tribunnews.com/Istimewa)
Untuk tahapan-tahapan selanjutnya, BKN memprediksi terdapat 641 lokasi tes seleksi CPNS 2019.
Rinciannya, 33 titik lokasi tes difasilitasi oleh BKN.
Sementara itu, sebanyak 30 titik tes merupakan gabungan dari beberapa kabupaten atau disebut cost sharing.
Terakhir, 578 titik mandiri yang diselenggarakan masing-masing kementerian/lembaga dan daerah.
• DPRD Berharap Ada Tambahan Formasi CPNS Untuk Ende
Soal Dibuat 18 Universitas Negeri
Akan ada 18 perguruan tinggi negeri yang akan terlibat dalam pembuatan soal seleksi CPNS 2019 ini.
Beberapa universitas yang terlibat di antaranya Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Diponegoro (Undip), hingga Universitas Cendrawasih (Uncen) di Papua.
Setiawan menuturkan, tim tersebut di bawah koordinasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Ia pun menegaskan, pengamanan soal sangat ketat dan tak bisa dibocorkan.
Soal-soal tes juga telah dienkripsi dan menjadi tanggung jawab Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).

Soal tentang Radikalisme
Salah satu kisi-kisi soal adalah tentang radikalisme.
Namun, Bima mengakui bahwa jumlah soal terkait radikalisme untuk tes wawasan kebangsaan (TWK) tersebut tidak signifikan.
"Akan ada soal seperti itu tapi tidak signifikan. Jadi ini untuk soal-soal TWK, soal-soal tes intelegensia umum, masih standar," kata Bima.
Kemudian, penggunaan bahasa pada soal-soal tes karakteristik pribadi (TKP) sudah disederhanakan dibanding proses seleksi CPNS sebelumnya.
"Kemarin itu bahasanya lebih sulit, sehingga untuk menangkap secara cepat itu agak kesulitan dan jawabannya juga sangat tipis.
Mungkin soal-soal tes karakteristik pribadi mudah-mudahan sudah bisa lebih jelas," ucap dia.
• Rincian Kebutuhan CPNS Setiap Formasi di Mabar Masih Menunggu Perbaikan di Menpan

Awas Hoaks
Hoaks soal CPNS 2019 ini sudah banyak yang beredar.
Namun BKN sudah mengimbau untuk calon peserta tes agar mencari informasi dari sumber yang terpercaya.
Bima menjamin soal sistem keamanan yang digunakan.
Namun yang dikhawatirkan adalah berita bohong atau hoaks yang mungkin memperngaruhi peserta.
"Yang saya khawatirkan adalah banyaknya fake news atau berita hoaks dari para calo untuk mempengaruhi calon peserta," ujar dia.
Informasi palsu yang dimaksud misalnya ada oknum yang menawarkan membantu calon peserta lolos seleksi melalui jalur khusus.
Bima pun menegaskan bahwa cara-cara seperti itu tidak ada sebab proses seleksi diselenggarakan secara terbuka dan akuntabel.
(TribunMataram.com/Asytari Fauziah)