TRIBUN WIKI: Menjelajahi Pantai Nangaular Mirip Sebuah Danau di Riung Ngada Flores
TRIBUN WIKI: Menjelajahi Pantai Nangaular Mirip Sebuah Danau di Riung Ngada Flores
Penulis: Gordi Donofan | Editor: Kanis Jehola
Tadeus mengaku selama mencari ikan dirinya pernah mengalami kesulitan dikawasan itu. Karena kawasan itu sudah menjadi tempat pencaharian mereka setiap hari.
"Kawasan itu sudah merupakan tempat kami sendiri. Kami tidak ada tamu mau pesiar ke Pulau-pulau. Kalau tamu itu ikut di Dermaga Riung kalau ke 17 Pulau Riung, kami hanya mau cari ikan saja," ujar Tadeus.
Sepanjang perjalanan Tadeus banyak cerita. Sehingga tak sadar, kami sudah hampir setengah jam berputar-putar mengelilingi Pantai Nangaular.
Nama Nangaular tak diketahui asal-usulnya. Menurut Tadeus dirinya tidak mengetahui persis kenapa nama Pantai itu Nangaular.
Memang Pantai Nangaular sangat menakjubkan. Pesonnya sangat unik dan menarik. Bentuk seperti danau. Pantai ini dikelilingi bukit dengan hamparan hutan Bakau yang begitu indah.
Ombaknya tenang dan dari Pantai Nangaular pengunjung bisa melihat langsung Pulau Ontoloe dan Pulau Kelelawar.
Dari Pantai Nangaular ke Pulau Ontoloe dan Kelelawar hanya 10-15 menit saja dengan perahu atau sampan.
Menurut Tadeus kawasan itu, belum banyak diketahui banyak orang. Sehingga orang tak berkunjung kesana.
"Pantai ini tidak ada signal. Kalau cari signal harus naik ke Bukit," ungkapnya.
Jika anda berminat untuk datang ke Pantai Nangaular pasti tidak ada kecewa. Pantai Nangaular akan menawarkan sejuta peson untuk anda yang datang. Anda bisa menikmati suasana dan pemandangan yang menakjubkan.
Sebelum matahari kembali ke peraduan, kami dan beberapa rombongan atraksi perahu kembali menuju daratan.
"Terima kasih om Tadeus, sudah membawa kami menjelajahi Pantai Nangaular. Terima kasih ya om," ujar teman jurnalis sambil bergegas meninggalkan Pantai Nangaular.
Sementara itu, Penjabat Kepala Desa Latung Paulus Lali mengatakan, sejumlah sampan sengaja disiapkan agar para pengunjung yang datang ke festival tersebut dapat melihat langsung semua potensi di Desa Latung.
"Kita disini punya potensi wisata yang luar biasa. Hanya kita terkendala karena air susah dan tidak ada jaringan komunikasi. Kalau cari sinyal, kami terpaksa ke bukit yang ada di sebelah timur desa ini," ungkapnya.
Menurut Paulus, selain pariwisata, para penenun di desa tersebut masih menggunakan peralatan sederhana dalam membuat kain tenun dengan motif daerah setempat.