Peringati Sumpah Pemuda, Aktivis di Kupang Ingatkan Pemuda Mahasiswa Tidak Apatis Kawal Kebijakan
Peringati Sumpah Pemuda, aktivis di Kupang ingatkan pemuda Mahasiswa tidak apatis kawal kebijakan
Penulis: Ryan Nong | Editor: Kanis Jehola
Peringati Sumpah Pemuda, aktivis di Kupang ingatkan pemuda Mahasiswa tidak apatis kawal kebijakan
POS-KUPANG.COM | KUPANG -- Para aktivis pemuda dan mahasiswa yang tergabung dalam PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia) dan HAM (Himpunan Aktivis Mahasiswa) menggelar panggung rakyat di Taman Nostalgia Kota Kupang, Senin (28/10/2019).
Panggung rakyat dengan tema "Revitalisasi Gerakan Pemuda Untuk Menghadapi Era Revolusi 4.0" dilaksanakan untuk merayakan momentum peringatan sumpah pemuda ke 91.
• Pekka Lembata Didik Anak Tidak Buang Sampah Plastik
Dalam panggung rakyat ini, para aktivis menampilkan musikalisasi puisi, orasi kebangsaan serta deklarasi sumpah pemuda.
Ketua Umum PC PMII Kupang Syarifuddin Amri kepada POS-KUPANG.COM mengatakan, kegiatan tersebut bertujuan untuk merefleksikan semangat gerakan pemuda, agar pemuda milenial yang hidup serba instan saat ini tidak apatis dan dimabukkan dengan penyalahgunaan teknologi.
"Momentum sumpah pemuda ini kita ikrarkan bukan hanya untuk merayakan peringatan sumpah pemuda, namun ini momentum kita untuk membuktikan bahwa sumpah itu akan tertanam nadi kita para pemuda untuk sebuah peradaban," ujarnya.
• 50 Kepala Keluarga di Desa Lukuwingir, Sumba Timur Dapat Air Bersih dari BPBD
Ia mengingatkan bahwa momentum sumpah pemuda hanya menjadi alarm untuk mengingatkan bahwa para pemuda pernah bersumpah dan tidak akan lupa dengan dengan sumpah itu.
"Jika sumpah itu kita lupa, maka itu sumpah itu hanya menjadi sampah untuk bangsa," demikian ditambahkannya.
Ia mengatakan, setelah 91 tahun sejak dicetuskan, semangat sumpah pemuda seharusnya tetap menjadi api yang membakar para pemuda untuk membaktikan yang terbaik bagi bangsa dan negara.
"Kita mengajak seluruh pemuda Indonesia khususnya di NTT untuk sama-sama membangkitkan jiwa semangat muda seperti semangat para founding father kita pada saat mengucapkan sumpah janjinya dan semangat yang berapi-api ambisi untuk memerdekakan Indonesia. Jadi tentu kita harus komitmen sebagai mitra kritis pemerintah, mengawal setiap kebijakan yang tidak pro rakyat," ujarnya.
Hal itu, lanjutnya, merupakan tugas pokok dari pemuda. Sehingga pemuda diharapkan tidak apatis dan masa bodoh terhadap keadaan.
Sementara itu, Ketua Himpunan Aktivis Mahasiswa Abdul Syukur mengatakan, pemuda dan mahasiswa tidak harus menjadi penonton yang senantiasa duduk di kursi paling belakang,
Pemuda dan mahasiswa, lanjutnya harus berani tampil didepan sebagai pembawa perubahan bagi bangsa.
"Nama saya adalah identitas saya dan identitas saya adalah takdir saya. Jika hari ini pemuda dan mahasiswa tidak mampu mengenal identitasnya maka tidak menutup kemungkinan sebagai generasi masa depan bangsa ini akan kehilangan jati diri," katanya.
Pemuda juga, ungkap Abdul, harus mampu melawan segala bentuk ancaman yang dapat merusak keutuhan NKRI.