Kisah Lulusan Terbaik AKN Nagekeo, Persembahkan Gelar untuk Sang Bunda Tercinta yang Telah Tiada
Agnes berharap kedepan dirinya bisa menciptakan lapangan kerja sendiri dan bisa hidup mandiri.
Penulis: Gordi Donofan | Editor: Rosalina Woso
Kisah Lulusan Terbaik AKN Nagekeo, Persembahkan Gelar untuk Sang Bunda Tercinta yang Telah Tiada
POS-KUPANG.COM | MBAY --Agnes Geke, A.Ma (23) tak menapik rasa bahagia dan bangga atas prestasi yang ia peroleh.
Agnes begitu ia akrab disapa merupakan satu dari 30 wisudawan Akademi Komunitas Negeri (AKN) Nagekeo Pendidikan Di Luar Domisili (PDD) Kampus Politeknik Negeri Ujung Pandang.
Saat pergelaran wisuda periode ke V Angkatan ke VI tahun 2019 di Aula Setda Nagekeo, nama Agnes disebut sebagai lulus terbaik.
Agnes merupakan wisudawan dari Prodi Administrasi Bisnis AKN Nagekeo dengan IPK yaitu, 3.92.
Gadis kelahiran Ndangakapa (Ende), 10 September 1996 itu tak kuasa menahan haru usai acara wisuda.
Alumnus SD - Malasera, SMPN 5 Nangapenda dan SMAN 2 Ende itu tampak berlinang air mata ketika ditanya soal perjuangan meraih gelar Diploma II.
Anak kedua dari tiga bersaudara itu menerangkan perjuangannya meraih gelah tidaklah mudah. Ada begitu banyak tantangan dan rintangan.
Tantangan terbesar menurut Agnes adalah ketika memikirkan perjuangan orangtua.
Apalagi orangtua Agnes tinggal sang ayah. Ayah Agnes, Aloysius Rasa (58) berjuang tak henti-henti demi anaknya meraih gelar yang diharapkan.
Sang Bunda dari Agnes, Genoveva Dhajo sudah meninggal dunia. Terpaksa sang ayah harus berjuang sendiri untuk menyekolahkan Agnes.
"Gelar ini saya persembahkan untuk mama tercinta, mama Genoveva Dhajo yang telah pergi. Mama meninggal dunia sejak kelas saya kelas IV SD," ungkap Agnes, kepada POS-KUPANG.COM di Aula Setda Nagekeo, Sabtu (26/10/2019).
"Bapa dan oma yang urus saya, sejak ditinggal oleh mama," sambung Agnes sambil menyeka air mata yang jatuh dikedua pipinya.
Agnes tak putus asa. Sejak usia kelas IV dirinya tetap fokus belajar hingga selesai SD, SMP dan SMA.
Ketika lulus SMA, Agnes ingin agar melanjutkan ke perguruang tinggi. Alhasil mimpinya terwujud bisa kuliah di AKN Nagekeo.
Sang ayah terus berjuang untuk tetap menyekolahkan Agnes dan Agnes tinggal bersama keluarga di Mbay untuk melanjutkan kuliah.
"Orangtua saya petani. Saya saat kuliah tinggal bersama keluarga di Mbay. Saya bagi waktu untuk belajar, untuk kerja dikeluarga dan saya harus kerjakan tugas. Saya harus pintar membagi waktu," ungkap Agnes.
Agnes memiliki cara tersendiri agar mata kuliah mendapatkan nilai yang memuaskan. Menurut Agnes kuncinya adalah belajar tekun dan tidak boleh putus asa.
Agnes mengaku, jikapun gagal jangan patah semangat dan kegagalan harus menjadi pembelajaran untuk meningkatkan prestasi.
Sebagai manusia biasa, kata Agnes, kalau putus asa itu wajar namun tidak boleh larut dalam pikiran negatif. Harus berjuang dan fokus menggapai impian.
"Pertama saya belajar dan tidak putus asa. Karena kalau kita tekun pasti hasilnya memuaskan. Saya
pernah alami kesulitan. Waktu oma saya sakit. Pernah putus asa. Tapi saya tidak patah semangat," ungkap Agnes.
Agnes mengaku memilih kuliah di AKN Nagekeo, karena AKN merupakan lembaga pendidikan tinggi yang unik dan tidak ada di tempat lain di NTT tapi hanya ada di Nagekeo.
• TNI Ajar Anak Sekolah Manfaatkan Sampah Jadi Pot Bunga
• Alasan Polisi Izinkan Laga Persib Vs Persija Pukul 16.30 Wita dan Larang The Jak Mania ke Stadion
Selain itu, dekat dengan orangtua sehingga mengurangi beban keluarga untuk biaya pendidikan. Apalagi pendidikan di AKN Nagekeo kata Agnes, sangatlah cocok dengan potensi yang ada di Nagekeo.
Agnes berharap kedepan dirinya bisa menciptakan lapangan kerja sendiri dan bisa hidup mandiri.
Agnes pun bertekad untuk membahagiakan ayah, keluarga terlebih khusus sang bunda yang telah tiada.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gordi Donofan)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kupang/foto/bank/originals/agnes-geke-ama-23-lulusan-terbaik-prodi-administrasi-bisnis-akn.jpg)