Gerombolan Kejahatan Beraksi sebagai Pengemis, Saat Diminta Baca Bismillah Tak Bisa, iInfo
PARA gelandangan dan pengemis atau gepeng memilih busana Muslimah, saat melakukan aksi mereka. Bahkan, dengan memperbudak anak-anak untuk mengemis.
Mereka bahkan dipercaya tidak melaksanakan kaidah hidup umat Muslim.
Hal serupa juga banyak terjadi di Indonesia, banyak kalangan pengemis dan gelandangan yang tidak mengetahui agama Islam memilih busana Muslim dan Muslimah untuk menjalankan aksi kejahatan mereka.
Aksi kejahatan itu di antaranya dengan memperbudak anak kecil, balita, mereka tidak malu berpenampilan seolah orang Islam.
Mereka bahkan beraksi di lampu merah di saat banyak kendaraan berhenti untuk meminta-minta.
Karena itu, riset yang dilakukan ini membuktikan, mereka tidak lebih hanya gerombolan pemalas yang melakukan banyak kejahatan.
Mereka bukan hanya tega memperbudak anak kecil, mereka bahkan bisa saja melakukan penculikan dan perdagangan manusia demi melaksanakan aksi tersebut.
Dalam riset yang dilakukan sejumlah relawan membuktikan kaum gelandangan dan pengemis sebenarnya hanya komplotan gipsi.
Mereka sama sekali bukan umat Islam bahkan komunis yang berpura-pura sebagai umat Islam.
Terkait itu, unggahan video Doa Muslimah di Instagram membuktikan bahwa gerombolan pengemis dan gelandangan sama sekali bukan orang Islam.
Mereka hanya berpura-pura sebagai Islam demi melaksanakan aksi kejahatan mereka.
Salah satu buktinya, terungkap di video ini.
Relawan menawarkan 50 dolar US agar pengemis yang beraksi cukup membaca Al Fatihah.
Ternyata surah yang selalu dibaca setiap salat 5 waktu yang banyak dihapal umat Islam itu, tidak bisa dibaca karena tidak diketahuinya.
Bahkan melafalkan Bismillah saja, orang yang ditawarkan 50 dolar US itu tidak bisa melakukannya.
Doa Muslimah memberikan keterangan:
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kupang/foto/bank/originals/ilustrasi-pengemis_20161024_070525.jpg)